VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Advertisements

Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia
BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
PROSES EKSTRUSI.
HIDROSTATIKA Pertemuan 21
ATK I PROSES DAN VARIABEL PROSES
Pengeringan Shinta Rosalia Dewi
Soal dan Penyelesaian Stabilitas Benda Terapung
Kristalisasi.
HIDROSTATIKA DAN HIDRODINAMIKA
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Latihan Soal No. 1 Sebuah obyek digantungkan pada sebuah timbangan pegas dan menunjukkan angka 30 N. Bila obyek tersebut dicelupkan ke dalam air, maka.
KELOMPOK 4 Noviani Wulandari Nor Sri Mahrita Tri Utami
Kristalisasi.
Sifat-sifat Fluida.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
WUJUD ZAT.
FISIKA TERMAL Bagian I.
SIVA 1 Hubungan Fase Tanah. SIVA Copyright© Tujuan Untuk menghitung massa (atau berat) dan volume pada tiga fase tanah yang berbeda. Diagram fase.
rigid dapat mengalir dapat mengalir
Shinta Rosalia Dewi (SRD)
Sifat Fisik Hasil Pertanian (TEP-350) 3(2-1) Dr. Ir. Siswantoro. MP.
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
Nikmah MAN Model Palangka Raya
ANALISIS KADAR AIR.
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Zat dan Wujudnya.
TEKANAN DI DALAM FLUIDA
VISKOSITAS CAIRAN NEWTONIAN DAN NON NEWTONIAN
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
Fluida Statis.
Kristalisasi.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN
PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
F L U I D A.
SIFAT PERMUKAAN TEGANGAN ANTAR MUKA EMULSI.
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
Konsep dan Definisi Termodinamika
FISIKA FLUIDA.
Mekanika Fluida Statika Fluida.
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
SIFAT PERMUKAAN Wettability dan Solubility
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
JAWABAN SOAL STATIC FLUID
Questions DENSITY & SPECIFIC GRAVITY in laboratory
KARAKTERISTIK BAHAN BANGUNAN
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
FLUIDA STATIS.
Presented by RENDY R LEWENUSSA
PENDINGINAN & PEMBEKUAN.
FISIKA FLUIDA STATIS & FLUIDA DINAMIS BERANDA FLUIDA STATIS DINAMIS
NUGROHO CATUR PRASETYO
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
KERAPATAN VS KEPEKATAN
Pendahuluan  .
MEKANIKA FLUIDA Sifat – sifat Fluida.
Fluida Statis DISUSUN OLEH: AULIA SRI MULIANI KANIA DIFA KEMAS RIDHO ADIMULYA M RIZQI VIERI PUTRA.
MASSA JENIS.
Zat Padat dan Fluida Tim TPB Fisika.
Tradition of Excellence PRINSIP ARCHIMEDES, GAYA HIDROSTATIS DALAM BENDUNGAN (PARADOKS HIDROSTATIS) Oleh: Nur Wandiyah Kamilasari( ) Yullya.
FLUIDA Tugas Fisika Dasar I Disusun oleh: Muhammad Naufal Farras Prodi : Manajemen Rekayasa Industri.
FLUIDA. PENDAHULUAN Berdasarkan wujudnya materi di bedakan menjadi 3 : padat, cair dan gas. Benda padat : memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran.
Transcript presentasi:

VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS

VOLUME dan KERAPATAN MASSA (DENSITAS) Penting dalam : Evaluasi kemasakan buah Evaluasi produk (kacang-kacangan) densitas  kemasakan  Dll Masalah dalam penentuan : Bentuk yang tidak menentu Ukuran yang relatif kecil (padi dan biji-bijian) Bahan yang bersifat porous (berongga) makanan ringan dan pellet makanan ternak – POROSITAS Pengukuran volume dengan prinsip perpindahan air.

Metode penentuan : Benda padat --- VOLUME Benda cair --- DENSITAS Benda padat Timbangan datar Timbangan spesific gravity Metode piknometer Untuk produk yang berukuran relatif besar (buah dan sayuran)

CARA : Buah ditimbang dengan timbangan di udara. Buah ditekan ke dalam air dengan alat penekan Hasil pembacaan kedua pada timbangan dengan buah dimasukkan dalam air dikurangi berat wadah plus air = berat air yang dipindahkan

Berat air yang dipindahkan (lb) Volume buah (in3) = Densitas air (lb/in3) Berat buah di udara Densitas buah = Volume buah Berat buah di udara x S.G. air Specific gravity = buah (S.G) Berat air yang dipindahkan TIMBANGAN S.G. Untuk benda-benda yang lebih kecil misal : buah ukuran kecil, kacang polong, buncis, jagung Digunakan neraca analisa atau timbangan S.G

Sampel lebih berat daripada air Berat di udara – Berat dalam air Volume = Densitas air Berat di udara S.G. = S.G.L Berat di udara – Berat dalam air S.G.L = Specific gravity air = 1,0 Densitas air = 62,4 Lb/ft 3

Sampel lebih ringan dari pada air Sampel (S) diikat dengan benda lain (B) yang lebih berat dari pada air agar tenggelam Wa SAMPEL S.G. = (Wa – Ww) S + B – (Wa – Ww)B Wa = Berat di udara Ww = Berat dalam air S = Sampel B = Beban = Penambahan dalam pembasah 3 ml ke dalam 500 ml air suling dapat mengurangi kesalahan karena pengaruh tegangan permukaan & pencelupan dalam air =

POROSITAS Persentase ruang kosong dari massa yang tidak teratur seperti makanan ternak, jerami, gabah, biji-bijian. Diperlukan dalam perhitungan aliran udara, aliran panas, dll

Sampel berada dalam tangki 2, klep 2 ditutup, udara dimasukkan tangki 1 Setelah manometer mencapai tekanan tertentu klep 1 ditutup, pada saat itu manometer mencapai keadaan tekanan setimbang  P1  H. Gas P1V1 = MR1T1 P1 = Tekanan absolut V1 = Vol. dalam tangki M = Berat udara (M1 + M2) R1 = Konstante gas (udara) T1 = Suhu absolut Klep 3 ditutup, klep 2 dibuka tekanan P3 dibaca (klep 1 & 3 tutup)

Berat total udara M, dibagi ke dalam M1 untuk mengisi tangki 1 dan M2 untuk mengisi rongga pori-pori V2 dalam tangki 2 R1T1 = R2T2 = RT M = M1 + M2 P1V1 P3V1 P3V2 = + RT RT RT P1 – P3 V2 / V1 = P3 Persentase volume ruang kosong = POROSITAS P1V1 P3V1 P3V2 = + RT RT RT

Persentase volume ruang kosong = POROSITAS P1V1 P3V1 P3V2 = + RT RT RT P3V1 P1V1 P3V2 = – RT RT RT P3V1 P1V1 – P3V2 = RT RT P3V1 = P1V1 – P3V2 P3V2 = P1V1 – P3V1 P3V2 = (P1 – P3) V1 P3V2 = P1 – P3 V1 V2 P3 = P1 – P3 V1 V2 P1 – P3 = V1 P3

BENDA CAIR Digunakan metode buoyensi atau daya apung adalah cara penentuan densitas didasarkan H. Archimedes : Daya apung bagian atas benda yang tercelup didalam suatu cairan adalah sama besar dengan berat cairan yang dipindahkan – sebagai dasar pengukuran densitas Hidrometri didasarkan pada prinsip benda yang sama akan memindahkan berat yang sama untuk segala macam cairan tempat mengapung V1 D1 = V2 D2 D1 / D2 = V2 / V1 D1 / D2 = H2 / H1 V1 & V2 = Volume yang dipindahkan dari 2 macam cairan oleh benda pengapung yang sama D1 & D2 = Densitas masing-masing cairan H1 & H2 = Kedalaman tercelupnya cairan pengapung (berbentuk silinder terbalik dengan diameter seragam)

HIDROMETER Tabung gelas berlubang yang bagian dasarnya berat & batang atas sempit. Bagian bawah dibebani sebatang logam yang disisipkan dengan berat yang cukup, sehingga seluruh hidrometer dapat tercelup dalam cairan yang ditera sampai suatu kedalaman yang sebagian batang berskala berada di atas permukaan cairan. Berat total hidrometer harus lebih ringan dari cairan yang dipindahkan. Semakin dalam batang hidrometer tercelup, semakin kecil densitas cairan yang ditera. Batang berskala menunjukkan kenaikan densitas dari ujung atas ke bagian bawah. Ketelitian hidrometer sampai 3 desimal. Harus dikoreksi karena adanya penyimpangan dari suhu standar.

LAKTODENSIMETER Untuk menentukan kandungan bahan padat dalam air susu dan pengujian air susu dari pencampuran.

ALKOHOL METER Untuk penentuan % volume alkohol (kons) HIDROMETER BAUME  Baume ringan : untuk cairan yang lebih ringan dari pada air  Baume barat : untuk cairan yang lebih berat dari pada air SAKAROMETER Hidrometer dengan skala balling (% gula) atau skala brix (% gula pada suhu 20C) SALOMETER Untuk penentuan % kejenuhan larutan garam OLEOMETER Untuk minyak sayuran

DENSITAS (KERAPATAN MASSA) dan GRAVITASI SPESIFIK (BERAT JENIS) Sifat benda padat, cair dan gas Berhubungan dengan prosesing pangan Pengeringan Penyimpanan biji-bijian Pengepresan mekanik jerami Stabilitas makanan ringan Evaluasi kemasakan buah Tekstur dan kelunakan buah MASSA kg DENSITAS = VOLUME m3 Faktor yang mempengaruhi adalah : Suhu (temperatur) dan tekanan

DENSITAS BENDA PADAT Densitas individu (buah dan sayuran) Densitas unit (bulk density) biji-bijian, tepung, bubuk, pati Mempertimbangkan pori-pori diantara unit MASSA DENSITAS BULK = VOLUME BULK Faktor yang mempengaruhi densitas bulk, densitas, bentuk, ukuran, sifat permukaan, metode penentuan

DENSITAS PANGAN (dengan DASAR TEORI) 1 t = m1/ 1 + m2/ 2 + m3/ 3 + …. + mn/ n t = Densitas pangan m1- m1 = Massa setiap fraksi yang terkandung 1-n  1- n = Densitas komponen 1-n (n = jumlah komponen)

CONTOH Apel mengandung air = 84,4%, Gula = 14,55% , Lemak = 0,6%, Protein = 0,2%, Densitas = ? JAWAB 1 t = 0,844/1000 + 0,1455/1590 + 0,006/925 + 0,002/1400 103 0,840 + 0,0920 + 0,006 + 0,001 = 1064 kg/m3 (1,064 g/ml)

BULK DENSITY Penting dalam proses transportasi, penyimpanan, pengemasan bahan dalam unit (tepung, biji-bijian) Volume Udara  = Volume total

HUBUNGAN, POROSITAS, DENSITAS BULK & PADATAN VOLUME UDARA POROSITAS = () VOLUME TOTAL BULK VOLUME TOTAL BULK – VOLUME BAHAN PADAT POROSITAS = VOLUME TOTAL BULK VOLUME BAHAN PADAT = 1 – VOLUME TOTAL BULK Massa padat dan Bulk sama sehingga DENSITAS BULK = 1 – DENSITAS PADATAN b s – b = 1 – = s s b = Bulk s = Solid

DENSITAS CAIRAN dan GRAVITAS SPESIFIK Densitas digunakan untuk petunjuk kemurnian larutan. Misal : Air mempunyai densitas maksimum 1000 kg/m3 pada 4C Temperatur > 4C densitasnya menurun. penambahan bahan padat (komponen) ke dalam air (kecuali lemak) akan meningkatkan densitas. Untuk menentukan gravitasi spesifik cairan.

L = Densitas cairan pada TC W = Densitas air pada TC MASSA CAIRAN pada VOLUME TERTENTU SG = MASSA AIR pada VOLUME TERTENTU DENSITAS CAIRAN SG = DENSITAS AIR Jika SG. CAIRAN pada TEMPERATUR TC  DENSITAS pada TC adalah L= (SG)T X w L = Liquid T = Temperatur W = Water L = Densitas cairan pada TC (SG)T = Gravitas spesifik pada TC W = Densitas air pada TC Cara penentuan SG dengan :  Botol densitas atau Piknometer ………….SGCAIRAN, GSPADATAN (BIJI-BIJIAN)  Hidrometer …………..CAIRAN

BOTOL DENSITAS (PIKNOMETER) Untuk menentukan SG cairan dan padatan (butir/biji) yang tidak larut dalam cairan W1 = Berat botol kosong W2 = Berat botol yang penuh dengan air W3 = Berat botol yang penuh dengan cairan W4 = Berat botol yang diisi padatan (1/3 bagian) W5 = Berat botol yang diisi padatan dan cairan (Toluena)

W3 – W1 SG CAIRAN = W2 – W1 W3 – W1 = Berat cairan W2 – W1 = Berat air SG PADATAN = W3 – W1 – (W5 –W4) W2 – W1 BERAT PADATAN SG PADATAN = X SG CAIRAN BERAT CAIRAN PADA VOL.SAMA

TUGAS DAN DISKUSI Tuliskan cara-cara penentuan densitas produk padat (Tugas 1) Densitas (kerapatan massa) berhubungan dengan beberapa proses pengolahan pangan. Apa saja dan mengapa demikian (Diskusi kolaboratif 1) Menghitung densitas buah melinjo pada 3 tingkat kemasakan berdasarkan warna kulitnya (Tugas 2) Tingkat kemasakan buah melinjo berhubungan dengan densitasnya. Mengapa demikian (Diskusi kolaboratif 2)

Tugas dikumpulkan dalam bentuk hard copy 16 Oktober 2013 Komposisi kimia daging buah kelapa pada 3 tingkat kemasakan berdasarkan tua mudanya umur dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Komponen Muda (%) ½ Muda (%) Tua (%) Air Protein Lemak Karbohidrat (pati) 83,3 1,0 0,9 14,0 70,0 4,0 15,0 10,0 56,9 3,4 34,7 1,4 Densitas air 1000 kg/m3, protein 1400 kg/m3, lemak 900 kg/m3, pati 1500 kg/m3 Hitunglah densitas masing-masing daging buah kelapa Tuliskan hubungan antara tingkat kemasakan dengan densitasnya