Pendekatan Konsensus & Struktural Fungsional JDI 19 September 2016
Paradigma: Fakta Sosial Tokoh: Robert K. Merton Robert A. Nisbet Arnold Rose Perspektif Turunan: Patologi Sosial Disorganisasi Sosial Perilaku Menyimpang
Konsensus: Kenyataan Sosial Masalah sosial = situasi yg didefinisikan oleh sebagian/sekelompok orang sebagai situasi yang tidak menyenangkan suatu kondisi akan disebut masalah sosial jika sebagian anggota masyarakat ‘sepakat’ berpendapat demikian. Sifatnya lebih sosial dan bukan natural
harus memenuhi syarat sebagai masalah sosial jika ada sejumlah (memadai) warga yANg menyebut kondisi itu masalah. perdebatan mengenai “jumlah” Irving Tallman & Reese McGeel: Masalah sosial adalah suatu situasi yang diterima oleh beberapa kelompok sebagai suatu yg tidak menyenangkan bagi anggota-anggotanya dan karena itu suatu alternatif pilihan muncul bagi kelompok atau individu sehingga termotivasi untuk melakukan perubahan.
Blumer (1971) & Thompson (1988): Masalah sosial timbul apabila suatu kelompok yg berpengaruh merumuskan suatu kondisi sosial akan mengancam nilai-nilai mereka, berdampak pada sebagian besar warga, dan kondisi itu akan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Arnold Rose: relevant public, elite group (intelektual, politikus, pemimpin agama), movement
Jika kita sepenuhnya berpegang hanya pada ‘kesepakatan’, kita akan terjerumus dalam subyektifitas dalam menentukan masalah. Perlunya menggabungkan antara elemen subyektif dan obyektif. obyektif: msalah sosial itu sendiri Subyektif: keyakinan bahwa situasi itu harus dirubah
Struktural Fungsional: Masalah sosial akan timbul dalam suatu masyarakat jika terjadi perbedaan yang siginifikan antara standar sosial dan kenyataan sosial.
Merton dan Nisbet: masalah sosial bukan sebagai kebetulan tetapi berakar pada satu atau lebih kebutuhan masyarakat yang terabaikan. Jika ada bagian masyarakat yg tdk dpt berfungsi karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka ini dapat mengganggu keseluruhan fungsi masyarakat itu.
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk oleh sejumlah unsur yang berdiri sendiri tetapi saling bergantung dan masing2 unsur itu memerankan suatu fungsi bagi bekerjanya keseluruhan sistem. Masalah akan timbul jika ada satu unsur dalam sistem tidak dapat menjalankan fungsi yg telah digariskan. Jika hal itu terjadi maka sistem itu akan berupaya mencari keseimbangan baru, karena hanya dengan demikian masyarakat itu dapat mempertahankan diri.
Struktur Sosial Institusi Sosial Equilibrium
Hakekat Manusia Sangat mudah berubah sehingga mudah dibentuk, fleksibel, gampang berubah, mempunyai karakter yang lunak. Walaupun punya kebutuhan psikologis, Individu pada dasarnya merupakan hasil ‘bangunan’ budaya di mana ia dibesarkan, karena dari budaya itu ia mendapat aspirasi dan juga pengalaman hidup, serta nilai-nilai yang akan dipedomani dalam memenuhi kebutuhannya.
Perilaku dimotivasi oleh kebutuhan yang disosialisasikan Perilaku dimotivasi oleh kebutuhan yang disosialisasikan. Sebagian besar perilaku manusia dimotivasi oleh kebutuhan yang sudah dibentuk secara sosial, seperti kekuasaan dan kekayaan. Masalah akan timbul jika seseorang dipengaruhi oleh kondisi kehidupan yang tidak dapat dicapainya.
Solusi Konsensus: Consensus Building tidak ada cara khas mengatasi masalah sosial, kecuali ‘menciptakan kesepakatan’ Struktural Fungsional: penyebab timbulnya masalah yaitu karena kegagalan yg bersifat teknis dlm sistem sosial. Faktor penyebab gagalnya sosialisasi: - sosialisasi tidak lengkap - sosialiasi yang mengandung konflik - sosialisasi yang menyimpang
Cara mengatasi masalah dengan: Masyarakat: pengendalian sosial: teknik untuk mempersiapkan warga masyarakat baru, khususnya anak-anak yang baru lahir dalam suatu masyarakat. Lembaganya: keluarga, sekolah & masyarakat luas.
Lembaganya: lembaga pemasyarakatan, pengadilan, dll) Individu: sosialisasi, social control, Resosialisasi & rehabilitasi Lembaganya: lembaga pemasyarakatan, pengadilan, dll) bentuknya reward punishment
Pandangan Masa Depan Optimis, karena: Konsensus: Tingkah laku dan nilai bisa berubah Strutural Fungsional: - Individu fleksibel untuk beradaptasi
TERIMA KASIH