Obat Sistem Hematologi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Advertisements

HEMOSTASIS DR. RINI R. KADIR, M.KES.
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
MANFAAT SAYUR BAYAM.
Fisiologi pembekuan darah (hemostasis)
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Heru Santoso Wahito Nugroho, S.Kep, Ns, M.M.Kes
The Composition of Blood
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
Peredaran darah manusia
HEMATINIKA.
Respon Hemostatik Vasokonstriksi
Kelainan/Gangguan Pada SistemPeredaran Darah
SISTEM SIRKULASI.
Penyakit dan kelainan sistem peredaran darah
STROKE (CVD).
Disusun oleh: TEDDY MAULANA SRI JULIANA SUWANDA SAPUTRA
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
SISTEM CARDIOVASCULARE
DARAH DAN HEMOSTATIS. DARAH DAN HEMOSTATIS DARAH Medium transpor dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah tidak hanya mengangkut oksigen dan karbondioksida.
SISTEM GANGGUAN JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH ROSIDA.
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
XI – IPA 1 Penyakit Peredaran Darah Bunga Aprini Iskandar
ANTITROMBOSIT, TROMBOLITIK, ANTIKOAGULAN, ANTIPERDARAHAN
ANEMIA Oleh : puspitasari.
Struktur Dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
Santi susanti nim :
Hemostatika.
Oleh sri lestari.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA PEREDARAN DARAH
BAB 5 SISTEM SIRKULASI.
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
Perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil trimester I,II dan III (Darah dan pembekuan darah) Reflidia yuni putri
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
Divisi ginjal hipertensi
PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
ANGINA PEKTORIS.
OBAT YANG MEMPENGARUHI DARAH
Sistem Perdaran Darah.
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
Tentang materi : ‘ALBUMIN’
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
ANEMIA.
Hemostatika dan oksitosikum
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
BAB 5 Sistem Sirkulasi.
Kelainan pada sistem darah
BAHAN AJAR IPA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ANTITROMBOTIK, ANTIPERDARAHAN
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
ANTITROMBOTIKA.
STROKE (CVD).
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.kes
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
WAKTU PERDARAHAN DAN PEMBEKUAN DARAH
Transcript presentasi:

Obat Sistem Hematologi Stephanie D. A

Hemostasis Penghentian kehilangan darah dari pembuluh darah rusak Hemostasis rendah  perdarahan Hemostasis tinggi  resiko pembentukan trombus (trombosis dan emboli)

Hemostasis Hemostasis : Primer  penghentian perdarahan Sekunder  pembekuan darah Mekanisme: spasme vaskular, pembentukan sumbat platelet dan koagulasi

Hemostatis Primer : segera setelah terjadinya luka, trombosit melekat pada serabut jaringan ikat kolagen pada tepi luka (pd luka yang tdk besar), akan terbentuk sumbat primer yg belum stabil (sumbat trombosit)

Hemostatis Sekunder :sumbat trombosit tadi tdk dpt menutup luka selamanya. Sumbat yang kuat terpenuhi oleh pembekuan fibrin dan pembentukan trombus bekuan. Terdapat faktor plasmatik dan jaringan (faktor pembekuan darah) Fungsi : pembentukan parut sehingga luka tertutup secara mekanis dan stabil

Trombosit Pembekuan sumbat mekanik selama respon hemostasis normal terhadap cedera vaskular Diaktivasi melalui glikoprotein IIb/IIIa  agregrasi trombosit

Trombosit Agregasi trombosit  ADP dan tromboksan A2 yang dilepas

Kelainan Darah Thrombosis Pembentukan bekuan yang tidak diharapkan dalam pembuluh darah atau jantung Trombus Emboli Perdarahan Anemia

Kelainan Darah Trombus : Gumpalan darah yang menempel pada dinding pembuluh Pembentukan dipermudah oleh : Kerusakan dinding pembuluh darah Perubahan aliran darah  perlambatan sirkulasi Pembekuan yang dipercepat (hiperkoagulabilitas) Adanya kortikosteroid dalam darah Bahaya trombosis pada arteri akhir  nekrosis iskhemik

Kelainan Darah Emboli – embolus : trombus yang terlepas dan dibawa oleh aliran darah  dapat tjd penyumbatan pembuluh akut

Obat yang mempengaruhi sistem darah Antiplatelet/antitrombosit Antikoagulan Obat-obat trombolitik Pengobatan anemia Pengobatan sickle cell anemia

angelica kresnamurti, 2007

Antiplatelet Aspirin Dipiridamol Tiklopidine Clopidogrel Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa Absiksimab Eptifibatid Tirofiban

Mekanisme Antiplatelet

Aspirin Dosis : 50 mg – 325 mg (oral) 80 mg – 100 mg I: pencegahan iskemia cerebral, infark miocard ES: jangka panjang stroke hemoragik dan gastrointestinal

Dipiridamol I: pencegahan stroke sekunder, menghambat emboli pada penggunaan katup jantung buatan (warfarin) Dosis: 200 mg extended released, 2x sehari (langsung ditelan dengan air)

Tiklopidin Dosis: 250 mg, 2x sehari ES: mual, muntah diare, neutropenia parah I: pencegahan stroke sekunder KI: obat fibrinolitik, dan harus dihentikan 10-14 hari sebelum pembedahan

Clopidogrel Dosis : 75 mg/hari I: pencegahan stroke sekunder ES: edema, hipertensi, sakit kepala, nyeri abdominal

Antikoagulan Heparin (Heparin Na) LMWH (Fraxiparin) Danaparoid Lepirudin

Antikoagulan Warfarin/Coumarin (Simarc-2, Warfarin Eisai) Dikumarol

Heparin I: trombosis vena dan embolisme paru Farkin: onset cepat Pemberian: infus iv, injeksi sc

Heparin Infus iv  dosis iv bolus 5000U  1200-1600U/jam Monitor aPTT Kadar heparin dalam plasma 0,3-0,7 U/ml  pengujian antifaktor Xa

Heparin Dosis tinggi  mencegah koagulasi selama operasi by pass kardiopulmonary Injeksi sc  untuk jangka panjang, px kontraindikasi warfarin

Heparin Dosis harian sc: 35.000U dalam dosis terbagi 8-12 jam Dosis rendah  mencegah trombosis vena dalam dan tromboembolism pada px yang rentan Dosis: 5000u/8-12 jam

Heparin Yang harus diwaspadai: Terjadinya perdarahan Trombositopenia Ketidaknormalan fungsi hepar Osteoporosis Hiperkalemia

Heparin Interaksi: Dipiridamol Aspirin Hidroklorokuinon

LMWH Dosis : sesuai berat badan Pemberian: injeksi sc Hati-hati: px gagal ginjal  pemantauan (uji anti-faktor Xa)  T1/2 diperpanjang

Warfarin Dosis dewasa: 5 mg/hari selama 2-4 hari  2-10 mg/hari  uji rasio normalisasi internasional (INR = 2.5 ). Px BB >80 kg  7.5 mg/hari

Warfarin Sediaan warfarin  warfarin Na Warfarin Na  oral, im, iv dan rektal Warfarin dapat terdekteksi dalam darah: 1 jam po, puncak 2-8 jam

Warfarin 99% terikat protein plasma Mengalami metabolisme menjadi produk non-aktif Diekskresi melalui urin dan feses

Warfarin Perhatian: diberikan dengan waktu yang sama Interaksi: Kolestiramin   abs Barbiturat, rifampisin, fenitoin, alkohol   bersihan metabolik Makanan dengan kandungan vit K

Dekumarol Sudah jarang digunakan Dosis : 25-200 mg/hari, 1-5 hari Efeknya 2-10 hari setekah penggunaan

Trombolitik Fibrinolitik agen Mengubah plasminogen menjadi plasmin  mencairkan fibrin  melarutkan trombus Pengobatan infark miokard dan emboli paru

Trombolitik Streptokinase t-PA (Ateplase) Urokinase

Streptokinase Dosis : 250.000 U; 2,5 mg Dosis besar  trombolisis koroner Pemberian : iv Farkin: T1/2: 40-80 menit ES: perdarahan, alergi, anafilaksis, demam

t-PA (Ateplase) Dosis: Bolus iv  15 mg, diikuti 0,75 mg/kgBB selama 30 menit (tidak lebih dari 50 mg) dan 0,5 mg/kgBB (hingga 35 mg dosis terakumulasi) selama 1 jam berikutnya  trombolisis koroner

Urokinase Mk: mengubah plasminogen  plasmin, kemudian memecah klot fibrin dan fibrinogen Farkin: T1/2: 15-20 menit Metabolisme

Urokinase Dosis Interaksi Dosis muatan: 1000-4500U/kgBB, iv Antiplatelet antikoagulan

Anemia Hemoglobin plasma lebih rendah dari normal akibat penurunan sel darah merah yang beredar atau total Hb lebih rendah per unit volume darah

Antianemia Sianokobalamin Eritropoeitin Asam Folat Besi Hidroksiurea

Sianokobalamin Vitamin B12 Turunan yang sering dipakai: Hidroksokobalamin Metilkobalamin 5’-Deoksiadenoksikobalamin

Sianokobalamin Dosis : 1-2 mg/hari untuk 1-2 minggu, dilanjutkan 1 mg/hari Sediaan: oral dan parenteral

Eritropoeitin Suatu glikoprotein, dibuat oleh ginjal, mengatur proliferasi sel darah merah dan diferensiasi dalam sum sum tulang

Asam Folat

Asam Folat Dosis: 1 mg untuk 4 bulan, bila malabsorbsi dosis 5 mg/hari

Zat Besi Sel-sel mukosa intestinal  feritin I: anak2 dalam pertumbuhan, menstruasi berlebihan, wanita hamil ES: gastrointestinal

Zat Besi Macam Sediaan Fero Sulfat (FeSO4) Oral  60-65 mg (FeSO4) Syrup  18 mg/5 ml (Fe) Elixir  44 mg/5 ml (Fe) Drop  15 mg/0,6 ml (Fe)

Zat Besi Macam Sediaan Fero Fumarat Fero Glukonas Oral  33 mg atau 63-66 mg atau 106 mg Suspensi  33 mg/5 ml Drop 15 mg/0.6 ml Fero Glukonas Oral  36 atau 27 mg

Hidroksiurea Anemia sabit yang nyeri Dosis: 10-15 mg/kgBB/hari dapat ditingkatkan 5 mg/kgBB/hari setiap 8-12 minggu. Dapat ditingkatkan 35 mg/kgbb/hari

Thank You