KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rangka Batang Statis Tertentu
Advertisements

Pertemuan 01 dan 02 PENDAHULUAN
Prinsip Newton Partikel
1. STATIKA DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
TKS 4008 Analisis Struktur I
TKS 4008 Analisis Struktur I
DINAMIKA TEKNIK Kode : MES 4312 Semester : IV Waktu : 2 x 2x 50 Menit
DINAMIKA TEKNIK Kode : MES 4312 Semester : IV Waktu : 2 x 2x 50 Menit
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menformulasikan hubungan.
Berkelas.
Analisa gaya statis 2 dan gesekan
KULIAH II STATIKA BENDA TEGAR.
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
1 Pertemuan Dinamika Matakuliah: D0564/Fisika Dasar Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
DASAR-DASAR ANALISA VEKTOR
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
MEKANIKA BAHAN ‘mechanics of materials’
Pertemuan 2 BESARAN DALAM ELEMEN MESIN
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
Dinamika Rotasi Keseimbangan Benda Tegar Titik Berat.
Modul 5 FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
Kuliah III KONSEP KESEIMBANGAN.
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
Gaya inersia Gaya inersia adalah gaya yang disebabkan oleh percepatan.
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Pertemuan 4 MOMEN DAN KOPEL
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Modul 6 FUNGSI NON LINEAR Tujuan Instruksional Khusus:
Mekanika Teknik Wardika
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Pertemuan 01 Dasar-Dasar Mekanika Teknik
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-13 DOSEN PENGASUH Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
Fisika Dasar I Kode Mata Kuliah : TKI 4102
Gambar 8.1 MODUL 8. FISIKA DASAR I 1. Tujuan Instruksional Khusus
STATIKA.
Pertemuan 5 GAYA-MOMEN DAN KOPEL
Rangka Batang.
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS)
TEKNIK PENGATURAN MODUL KE-8
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
Teknologi Dan Rekayasa
Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil
JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK PENGATURAN
Kontrak kuliah FISIKA DASAR
Statika Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan benda,termasuk gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda agar benda tersebut dalam keadaan.
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
Perpindahan Torsional
BIOMEKANIKA.
ROTASI KINEMATIKA ROTASI
D I N A M I K A Teknik Mesin-Institut Sains & Teknologi AKPRIND.
KESETIMBAGAN Pertemuan 10.
Momen Gaya(Torsi) Oleh STEVANNIE. Torsi Torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan lengan panjang lengan gaya(lengan torsi) Lengan torsi adalah.
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
Science Center Universitas Brawijaya
Perpindahan Torsional
Analisis Struktur Metode Bagian
Kesetimbangan (Equlibrium)
Kemampuan dasaryang akan anda miliki setelah mempelajari bab ini adalah sebagai berikut. Dapat memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum.
Menguraikan gaya F1 F F2.
Transcript presentasi:

http://www.mercubuana.ac.id KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK (3 SKS) MODUL 8 PEMBAHASAN GAYA-GAYA STATIK DOSEN: JAMIATUL AKMAL, S.T., M.T. PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://www.mercubuana.ac.id JAKARTA 2007 PEMBAHASAN GAYA-GAYA STATIK DAN STATIKA GRAFIS

Masih ada beberapa cara lain dalam menyatakan persamaan-persamaan Persamaan-persamaan ini adalah persamaan-persamaan Newton untuk kasus khusus sebuah badan dalam keadaan diam, atau bergerak dengan suatu kecepatan konstan, yang membatasi keseimbangan. Suatu alternatif dalam menyatakan hubungan-hubungan yang sama untuk gaya-gaya dalam bidang yaitu Fx 0 Fy 0 M o 0..........................................................................................................................2 di mana komponen-komponen gaya yang saling tegak lurus dalam arah-arah x dan y dipandang telah menggantikan gaya-gaya resultante. Masih ada beberapa cara lain dalam menyatakan persamaan-persamaan keseimbangan, tetapi bentuk-bentuk yang diberikan di atas akan menjadi satu- satunya cara yang akan digunakan dalam materi ini karena dengan mudah dapat diterapkan ke suatu penyelesaian grafis. Gaya sebagai Vektor Sebuah gaya adalah suatu besaran vektor dan untuk besaran semacam ini dapat ditangani seperti halnya kecepatan dan percepatan ditangani. Sebagai suatu besaran vektor, terdapat tiga sifat yang tak dapat dipisahkan untuk mendefinisikan sebuah gaya secara lengkap, yaitu : (1) harga; (2) satu titik pada garis kerja gaya; dan (3) arah gaya. Kopel Sebuah kopel didefinisikan sebagai dua buah gaya yang sama besar, paralel dan berlawanan arah, seperti ditunjukkan dlam gambar 11-1. Gaya resultantenya adalah nol. Tetapi momen dari kedua gaya adalah harga yang konstan, tidak peduli terhadap titik mana momen gaya-gaya diambil, dan sama dengan hasil kali gaya F dengan jarak h antara gaya-gaya. Ini dapat ditunjukkan dengan mengambil momen dari gaya-gaya terhadap satu titik, o, yang berada pada suatu jarak x dari salah satu gaya, seperti ditunjukkan dalam gambar 11-1. Momen ke arah putaran jam adalah F(h+x) dan momen ke arah melawan putaran jam adalah F(x). Jumlah momen- momennya, yaitu F(h+x)-F(x), ke arah putaran jam dan sama dengan F(h). Atau momen dari kopel tidak bergantung pada pusat momen-momen, karena jarak x tidak muncul pada hasil akhir untuk harga kopel. http://www.mercubuana.ac.id

Sebagai ilustrasi dari tipe soal yang dijumpai, perhatikan gambar 11-3a. Gaya F1 diketahui dalam arah dan besarnya, gaya F2 hanya diketahui arahnya, dan diberikan satu titik m pada garis kerja gaya F3. Yang mula-mula diperoleh arah F3 yakni harus melalui perpotongan F1 dan F2; atau mula-mula diterapkan sebuah persamaan momen. Poligon gaya-gaya ditunjukkan dalam gambar 11-3b. Perlu dicatat bahwa terdapat tiga besaran anu yang harus dicari: harga F2 dan harga maupun arah F3. Dalam suatu soal penentuan gaya statik, maka tiga besaran anu ditentukan, dan hanya tiga. Jadi, suatu penyelesaian grafis atau analitis mengijinkan penentuan sejumlah anu yang sama dalam sebuah soal yang diberikan. Empat Gaya Tak Sejajar Dalam Keseimbangan http://www.mercubuana.ac.id