LAYER FISIK
BAHASAN SINKRONISASI MODE TRANSMISI CHANNEL/ LINE CODING
SINKRONISASI Merupakan teknik mendapatkan bit di suatu sinyal yang melibatkan masalah waktu pengambilan sampel dari sinyal, format suatu karakter, dan format paket Teknik sinkronisasi Asynchronous Synchronous, Isochronous
ASINKRON Data dikirim per karakter Tiap karakter memiliki panjang bit 5, 6, 7, atau 8 bit. Interval antarkarakter bebas (tidak diatur). Awal dari karakter ditandai oleh start bit dengan biner ‘0’, Akhir dari karakter ditandai dengan stop bit dengan biner ‘1’. Panjang stop bit adalah 1, 1.5, atau 2 bit Dapat diberi bit parity. Contoh penggunaan : RS 232 Cocok untuk rangkaian data berkecepatan rendah
SINKRON Tidak ada start bit dan stop bit Tidak ada bit parity Overhead lebih rendah daripada teknik asinkron Diawali dengan pola bit preamble (pembukaan) dan diakhiri dengan pola bit postamble (penutupan)
ISOKRON Gabungan dari asinkron dan sinkron. Setiap blok data diawali dan diakhiri dengan karakter flag. Setiap karakter data diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit.
Urutan Sinkronisasi Sinkronisasi Bit menentukan awal dan akhir sebuah bit Sinkronisasi karakter menentukan beberapa bit yang merupakan sebuah karakter, menentukan awal dan akhir dari sebuah karakter Sinkronisasi frame menentukan awal dan akhir dari sebuah frame, menentukan beberapa karakter yang merupakan sebuah frame.
Transmisi Berorientasi Bit Blok data diperlakukan sebagai rangkaian bit. Terkait transmisi berorientasi bit, ada 3 metode sinkronisasi frame yang banyak digunakan 1. Flag 01111110 dikombinasikan dengan idle byte 01111111 Untuk sinkronisasi, transmitter kirim idle byte sebelum flag. Bit stuffing penyisipan bit 1 setelah ditemukan deretan 5 bit ‘1’ agar pola flag tidak ditemukan di dalam frame. 2. Preamble (pasangan bit 10 ) diikuti start of frame delimiter (10101011) 3. Preamble (tergantung protokol yang digunakan) diikuti dengan Start of frame delimiter (JK0JK000)
Transmisi Berorientasi Karakter Receiver menghitung sejumlah bit, kemudian mneransfernya ke buffer register. Contoh : karakter SYN, ETX, dan karakter lainnya. Contoh mencari karakter SYN
Transmisi Sinkron Berorientasi Frame Menentukan awal dan akhir setiap frame. Non printable menggunakan karakter control STX, ETX, DLE Teknik penambahan DLE disebut byte stuffing Printable STX dan ETX
Mode Pengiriman Paralel
Pengoperasian mudah dan cepat Untuk komunikasi jarak pendek Contoh : hubungan komputer dan printer
Mode Pengiriman Serial Untuk transmisi jarak jauh Harus memperhatikan sinkronisasi
Mode Operasi Simplex Half duplex Full Duplex
Exploration Question: Gangguan apa saja yang mungkin terjadi di lapis fisik??
Blok Diagram Transmisi Data Diagram blok transmisi data Menceritakan proses pengiriman informasi digital Source encoder :mengubah informasi ke format tertentu (codec) Channel encoder : penyesuai bentuk sinyal dengan kondisi kanal
SOURCE CODING vs CHANNEL CODING SOURCE CODING Kompresi CHANNEL CODING kehandalan / minimalisasi error
CHANNEL CODING UNIPOLAR POLAR BIPOLAR EXPLORE LEBIH LANJUT! KERJAKAN HALAMAN 74, SOAL NOMOR 4