Makro Mineral Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 Kg
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan menurun pada proses menua. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium, Yaitu : - Oksalat - Fitat
Kalsium mempunyai berbagai fungsi di dalam tubuh, diantaranya : Fungsi Kalsium Kalsium mempunyai berbagai fungsi di dalam tubuh, diantaranya : Pembentukan tulang dan gigi Mengatur pembekuan darah Katalisator reaksi-reaksi biologik Kontraksi Otot
Angka kecukupan Kalsium yang dianjurkan Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kaslium bagi orang indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) sebagai berikut : Bayi : 300 – 400 mg Anak – anak : 500 mg Remaja : 600 – 700 mg Dewasa : 500 – 800 mg Bumil - Busui : + 400 mg
Sumber Kalsium Tepung susu Keju Susu sapi segar Yogurt
Akibat Kekurangan Kalsium Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa, terutama sesudah usia 50 th, kehilangan kalsium dari tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Akibat Kelebihan Kalsium Kelebihan kalsium dapat menyebabkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Konstipasi Kelebihan kalsium dapat terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain.
Asupan Kalsium dan Hipertensi akibat Kehamilan: Apakah ada hubungannya ? kalsium memainkan peranan dalam etiologi, pencegahan dan perawatan hipertensi yang disebabkan kehamilan (PIH). Faktor-faktor yang terlibat dalam pathogenesis dari PIH masih belum jelas, namun beberapa perubahan dalam metabolisme kalsium telah diidentifikasi. Meskipun bukti yang menunjukkan efek yang menguntungkan dengan adanya suplementasi kalsium, terdapat pertentangan dalam percobaan klinis pada ibu hamil. Saat ini, kurangnya bukti yang mendukung suplementasi kalsium pada wanita hamil.
Hipertensi yang disebabkan kehamilan (PIH), terjadi pada 10% kehamilan faktor risiko yang cukup besar bagi ibu dan calon bayi yang dapat berakibat sakit dan kematian (1). PIH termasuk gestational hipertensi sama seperti preeklampsia dan eklampsia.
Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi (DASH) Konsumsi makanan dengan kombinasi terdiri dari 8-10 servings /hari dari buah dan sayuran 3 servings/hari berasal dari susu rendah lemak, mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik 5,5 dan 3,0 mm Hg, Dibandingkan dengan kontrol (diet rendah buah-buahan, sayuran, dan susu beserta produknya), dengan penurunan 2,7 dan 1,9 mm Hg. Dibandingkan dengan diet tinggi buah-buahan dan sayur-sayuran saja
Percobaan klinis dengan kontrol melibatkan total 2 Percobaan klinis dengan kontrol melibatkan total 2.412 pasien dengan supplementation Kalsium setiap hari sebanyak 1000-2000 mg mengurangi tekanan darah systolic 1,27 mm Hg (95% CI: -2,25, -0,29) (4) . Pengurangan tekanan darah diastolic dari 0,24 mm Hg (95% CI: -0,92, 0,44), tidak signifikan. Walaupun efek dari kalsium pada tekanan darah populasi tampak sederhana, Suplementasi calcium mungkin lebih relevan untuk beberapa kelompok seperti responden yang sodium-sensitif, populasi dengan asupan kalsium yang kurang, dan wanita dengan PIH
kebutuhan kalsium ibu hamil ditambahkan sebanyak 300 mg /hari. Kalsium tambahan ini biasanya tersedia karena peningkatan penyerapan kalsium dalam usus ibu hamil. Dewan Institut Obat, Pangan dan Gizi menyarankan asupan kalsium sebanyak : 1000 mg /hari bagi wanita dengan usia 19-50 tahun 1300 mg / hari 18 tahun bagi wanita yang tidak hamil.
Faktor-faktor yang terlibat dalam pathogenesis dari PIH masih kurang jelas, namun beberapa perubahan yang terkait dalam metabolisme kalsium telah diidentifikasi. Ketidaknormalan metabolic meliputi penurunan konsentrasi serum 1,25-D dihydroxyvitamin Penurunan konsentrasi serum calcium Penurunan pengeluaran kalsium dalam urin Ketidaknormalan Biochemical akibat dari PIH Buruknya penyerapan kalsium Asupan kalsium yang kurang, atau keduanya masih belum jelas
Dalam studi oleh Zemel dkk (16) : tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada intracellular kalsium pasien dengan preeklampsia dan wanita dengan tekanan darah normal ditemukan signifikan intracellular konsentrasi kalsium dalam respon terhadap stimulasi oleh arginine vasopressin. Perbedaan waktu pengukuran darah,Penggunaan metode biochemical, desain percobaan, dan asupan diet responden mungkin menyebabkan hasil yang berlainan.
Sejumlah percobaan klinis yang telah dilakukan pada ibu hamil menilai dampak suplementasi kalsium pada PIH dan hasil kehamilan. Penelitian oleh Bucher dkk dari 2549 perempuan pada 14 kali randomisasi, dengan percobaan kontrol (berdasarkan pembahasan dari 666 artikel yang paling ilmiah yang dipublikasikan antara tahun 1966 dan 1994).
Suplementasi kalsium sebanyak 375-2000 mg mengakibatkan penurunan yang signifikan : tekanan darah sistolik 5,40 mm Hg (95% CI: -7,81, -3,00 mm Hg) tekanan darah diastolik 3,44 mm Hg (95% CI: -5,20, -1,68 mm Hg). Dibandingkan dengan placebo, suplementasi kalsium mengurangi peluang rasio perkembangan hipertensi gestational ke 0,30 (95% CI: 0,17, 0,54) dan preeklampsia ke 0,38 (95% CI: 0,22, 0,65).
Bucher dkk (20) tidak menilai apakah efek suplementasi kalsium tekanan darah dan insiden PIH lebih besar pada wanita dengan asupan diet rendah kalsium. Dalam hampir semua kasus di mana informasi asupan yang diberikan,asupan kalsium pada ibu hamil disarankan kurang dari 1100 atau 1300 mg/hari. Beberapa penelitian dilakukan di pedesaan Andes, Ekuador, di mana asupan kalsium selama kehamilan sebanyak 300 mg /hari (23-25). Penelitian pada wanita di Guatemala (26), Argentina (27), dan India (28), di mana rata-rata asupan masing-masing adalah 600-800 mg /hari, 650 mg /hari, dan 500 mg /hari. Beberapa studi kebanyakan pada Afrika Amerika (22, 29) atau wanita dengan status sosial ekonomi rendah (30); asupan kalsium disediakan, pada kisaran 600-650 mg /hari. Dalam 2 studi rata-rata asupan kalsium wanita berada pada kisaran asupan yang telah ditetapkan: pada 900-1100 mg /hari termasuk dalam kelompok Afrika Amerika dan Argentina(31) dan pada remaja sebanyak 1200 mg /hari (32).
Pusat Kalsium untuk Pencegahan Preeclampsia (CPEP) percobaan yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Levine dkk (33). Terdiri dari 4.589 perempuan dari berbagai suku dan latar belakang sosial ekonomi yang rata-rata asupan kalsium adalah 1100 mg /hari Tidak ditemukan efek supplementasi dengan 2000 mg Ca harian pada tekanan darah atau kejadian preeklampsia atau PIH.
Perbedaan antara meta analisis oleh Bucher dkk dan percobaan klinis oleh Levine dkk melibatkan usia responden. Beberapa studi di meta analisis proporsi terbesar adalah remaja hamil, kebutuhan kalsium yang melebihi dari hamil dewasa karena terjadi mineralisasi tulang pada ibu hamil. Pendukung hipotesa ini adalah hasil dari beberapa randomisasi, kontrol klinis dari percobaan remaja di Ekuador dari 260 orang ( usia <17,5 tahun; rata-rata asupan kalsium: 600 mg / hari) diberikan suplemen dengan Kalsium 2000 mg /hari atau placebo
Belizan dkk (38) melakukan penelitian pada 591 anak yang ibunya telah ikut dalam percobaan klinis dari suplementasi kalsium selama masa kehamilan 7 tahun sebelumnya. Kecenderungan tekanan darah systolic lebih rendah (berarti perbedaan: -1,4 mm Hg; 95% CI: -3,2, 0.5) telah ditemukan pada anak-anak yang ibu-ibunya telah mendapat supplement kalsium selama kehamilan, dibandingkan dengan anak-anak yang kelompok ibunya sebagai placebo. Risiko tinggi pada tekanan darah systolik signifikan pada kelompok kalsium daripada pada kelompok placebo (risiko relatif: 0,59; 95% CI: 0,39,
Conclusion Adanya bukti-bukti yang menunjukkan efek manfaat konsumsi kalsium untuk pencegahan dan perawatan PIH. Studi intervensi kalsium pada ibu hamil masih dipertentangkan. Pemahaman yang tepat mengenai mekanisme konsumsi kalsium terhadap pengaruh tekanan darah juga masih kurang. Kelompok dengan risiko tinggi, seperti remaja yang hamil, populasi dengan asupan kalsium yang tidak memadai, dan wanita dengan resiko PIH, mendapat keuntungan dari mengkonsumsi tambahan kalsium.
Penelitian di masa mendatang diperlukan untuk mengidentifikasi kelompok wanita yang mendapatkan manfaat dengan meningkatkan asupan kalsium. Mungkin akan menarik menentukan apakah wanita dengan PIH kurang baik dalam penyerapan kalsium, apakah penting waktu suplementasi kalsium misalnya, pada awal kehamilan ketika perubahan dalam homeostasis kalsium sudah mulai terjadi (6) dibandingkan dengan percobaan klinis suplementasi kalsium pada pertengahan kehamilan dan apakah konsumsi susu memiliki dampak yang lebih besar daripada tambahan suplementasi kalsium.