Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi
Demand Planning vs Demand Management Demand planning (perencanaan permintaan) proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mengantisipasi permintaan pelanggan dan memastikan bahwa produk tersedia dalam jumlah yang cukup - di tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan level pelayanan dan biaya supply chain yang terendah Termasuk di dalamnya adalah: Peramalan permintaan Manajemen persediaan Perencanaan kapasitas Perencanaan dan penjadualan produksi Rencana Kebutuhan Material (Materials requirement planning) SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Demand Planning vs Demand Management Asumsi utama dalam Demand Planning permintaan pelanggan dan naik turunnya permintaan tersebut adalah input yang sudah ditentukan dalam proses demand planning Sales and marketing menggunakan promosi dan cara lain untuk meningkatkan penjualan Hal ini baik dalam hal meningkatkan volume penjualan, tetapi usaha ini bisa menimbulkan masalah serius jika tidak dikomunikasikan dengan bagian terkait dalam perusahaan dan pada channels lain dalam supply chain Konsekuensinya: kekurangan stock atau kelebihan inventory SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Demand Management (Mengelola Permintaan) Secara aktif berusaha memastikan bahwa profil permintaan pelanggan sebagai input untuk merencanakan permintaan sehalus (smooth) mungkin sehingga lebih mudah untuk operasi supply chain. Dengan kata lain, perusahaan tidak hanya pasif memproses permintaan yang diberikan, tetapi berusaha mengurangi naik- turunnya permintaan atau meningkatkan stabilitas permintaan. Jadi, demand planning adalah REACTIVE, sementara demand management adalah PROACTIVE terhadap permintaan pelanggan. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Instrumen untuk mengelola permintaan Promosi Pricing Shelf Management Deal structure SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Promosi Kegiatan promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih sulit dipenuhi Promosi pada saat permintaan lesu dan reaksi pasar terhadap promosi relatif cepat dapat menciptakan pola permintaan yang lebih rata Promosi pada saat permintaan sedang tinggi menyebabkan permintaan yang lebih fluktuatif SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Pricing Kebijakan harga dalam mengelola permintaan Contoh: tarif telepon untuk siang hari ditetapkan lebih mahal dibandingkan waktu malam hari Potongan harga pada jam-jam tertentu di restoran (happy hour pada jam 5-6 sore) SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Shelf Management Posisi dan cara penempatan suatu barang, umumnya dilakukan oleh supermarket Contoh Produk baru ditempatkan di tempat yang terlihat jelas oleh pengunjung toko atau supermarket SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Deal Structure Meliputi persetujuan jual beli antara perusahaan dengan pelanggan Contoh: Boleh tidaknya produk dikembalikan Term pembayaran Garansi SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Instrumen dalam mengelola permintaan Instrumen tersebut hanya efektif digunakan jika perusahaan memahami dengan baik perilaku pembeli/pelanggan terhadap pemberlakuan masing-masing instrumen Contoh: Perusahaan harus memahami efektivitas suatu promosi dalam menggeser atau menaikkan volume penjualan Perlu mengetahui pengaruh reaksi pelanggan yg berbeda terhadap biaya yang terjadi pada supply chain SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Perencanaan Produksi Agregat SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Kenapa perlu dilakukan perencanaan agregat? Karena kapasitas, baik itu kapasitas produksi, transportasi, gudang dll mempunyai biaya Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan, dan menentukan lebih awal daripada datangnya permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi Apakah perusahaan harus membangun pabrik dengan kapasitas besar sehingga mencukupi pada saat permintaan mencapai puncak? Atau haruskah perusahaan membangun pabrik kecil tetapi dibarengi dengan adanya biaya persediaan yang muncul saat permintaan rendah sebagai antisipasi terhadap permintaan di bulan depan? SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Peran perencanaan agregat dalam sebuah supply chain Menentukan parameter operasional selama rentang waktu tertentu: Laju produksi. Jumlah unit yang terselesaikan per satuan waktu Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja/unit kapasitas yang diperlukan untuk produksi. Lembur. Jumlah lembur yang direncanakan. Tingkat kapasitas mesin. Jumlah kapasitas mesin yang diperlukan untuk produksi. Subcontracting. Jumlah kapasitas subkontrak yang diperlukan. Backlog. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada periode berikutnya. Persediaan yang ada. Tingkat persediaan yang akan disimpan selama berbagai periode dalam perencanaan. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Permasalahan perencanaan agregat Berdasarkan ramalan permintaan untuk setiap periode dalam planning horizon, tentukan tingkat produksi, persediaan,dan kapasitas untuk setiap periode yang dapat memaksimalkan profit supply chain selama periode perencanaan Untuk membuat rencana agregat, maka: Tentukan planning horizon: biasanya 3-18 bulan Tentukan durasi setiap periode: minggu, bulan, dll Tentukan informasi kunci yang diperlukan untuk membuat rencana agregat SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Informasi yang dibutuhkan untuk rencana agregat Ramalan permintaan (Ft) untuk setiap periode t dalam planning horizon sepanjang T periode Biaya-biaya produksi Biaya tenaga kerja, waktu reguler ($/hr) dan lembur ($/hr) Biaya subkontrak ($/hr atau $/unit) Biaya mengubah kapasitas: menyewa atau memecat ($/pekerja) dan biaya menambah atau mengurangi kapasitas mesin ($/mesin) Jam tenaga kerja/mesin yang diperlukan per unit Biaya penyimpanan persediaan ($/unit/periode) Biaya kehabisan persediaan (Stockout atau backlog cost) ($/unit/period) Constraints: batasan lembur, pemecatan, modal yang ada, kehabisan persediaan dan backlogs SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Output dari Rencana Agregat Jumlah produksi dari waktu reguler, lembur dan subkontrak digunakan untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan tingkat pembelian ke supplier Persediaan yang disimpan digunakan untuk menentukan berapa luas gudang dan modal kerja yang dibutuhkan Jumlah backlog/stockout digunakan untuk menentukan tingkat pelayanan kepada pelanggan Tenaga kerja disewa dan diberhentikan digunakan untuk menentukan masalah tenaga kerja yang mungkin ditemui Peningkatan/penurunan kapasitas mesin digunakan untuk menentukan apakah alat produksi baru perlu dibeli SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Pengaruh rencana agregat terhadap profitabilitas Kualitas rencana agregat berpengaruh penting terhadap profitabilitas sebuah perusahaan Rencana agregat yang tidak baik dapat mengakibatkan kehilangan penjualan atau keuntungan jika kapasitas dan persediaan yang ada tidak mampu memenuhi permintaan Selain itu, rencana agregat yang buruk juga dapat menimbulkan kelebihan kapasitas dan persediaan sehingga meningkatkan biaya SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Strategi perencanaan agregat Chase strategy – menggunakan kapasitas sebagai pendukung: menyelaraskan laju produksi dengan laju permintaan. Time flexibility strategy – menggunakan utilitas sebagai pendukung: mengubah waktu kerja dan lembur untuk menyelaraskan produksi dengan permintaan. Level strategy – menggunakan persediaan sebagai pendukung: penggunaan/kapasitas mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari persediaan Mixed strategy – kombinasi satu atau lebih dari ketiga strategi di atas SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Chase Strategy Laju produksi diselaraskan dengan permintaan dengan mengubah kapasitas mesin atau menyewa/memberhentikan tenaga kerja saat permintaan bervariasi Dalam praktek sering kali sulit untuk mengubah kapasitas dan tenaga kerja dalam waktu singkat Mahal jika biaya mengubah kapasitas tinggi Pengaruh negatif terhadap moral tenaga kerja Berakibat pada rendahnya persediaan Berguna jika biaya menyimpan persediaan tinggi sementara biaya mengubah kapasitas rendah SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Time Flexibility Strategy Dapat digunakan jika terdapat kelebihan kapasitas mesin mesin tidak bekerja 24 jam dalam sehari, 7 hari seminggu Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jumlah jam kerja diubah sepanjang waktu untuk menyelaraskan produksi dan permintaan Dapat menggunakan lembur atau jadual kerja fleksibel Membutuhkan tenaga kerja fleksibel, tetapi menghindari masalah moral yang muncul pada chase strategy Tingkat persediaan rendah, dan utilisasi rendah Harus digunakan saat biaya menyimpan persediaan tinggi dan kapasitas tidak terlalu mahal SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Level Strategy Menjaga stabilitas kapasitas dan tenaga kerja dengan laju output konstan Kekurangan dan kelebihan berakibat pada fluktuasi persediaan dari waktu ke waktu Persediaan yang ditimbun sebagai antisipasi permintaan yang akan datang atau backlogs dipindahkan dari periode permintaan tinggi ke rendah Lebih baik bagi moral tenaga kerja Persediaan dan backlogs bisa terakumulasi cukup banyak Harus digunakan saat biaya menyimpan dan backlog relatif rendah SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018
Rencana agregat dalam praktek Berpikir untuk keseluruhan supply chain Buat rencana fleksibel karena ramalan selalu salah sensitivity analysis Lakukan rencana agregat ulang begitu informasi terbaru muncul Gunakan rencana agregat jika utilisasi kapasitas meningkat SUPPLY CHAIN MANAGEMENT 4/18/2018