WETIA RISMA PUTRI IIB 140084 ASKEB II.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSALINAN.
Advertisements

ASUHAN KEBIDANAN IBU II (PERSALINAN)
PARTOGRAF Hidayat Wijayanegara.
ASKEB II KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
PARTOGRAPH By Vetty Priscilla.
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “ Ny M “ DENGAN POST PARTUM HARI I DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD KABUPATEN WAJO TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2011   Karya.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERSALINAN KALA 1,2,3 DAN 4.
Fisiologi Persalinan.
ADAPTASI FISIOLOGI PERSALINAN
Partograf Partograf adalah: alat bantu untuk memantau kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Sedangkan menurut (WHO,1994)
PARTOGRAF Partograf : Alat untuk mencatat / memantau info / kemajuan persalinan berdasarkan observasi / riwayat dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM KALA I PERSALINAN
PERSALINAN.
Nama:Desi sri wahyuni Tingkat : II B.
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
Kebutuhan fisiologi dan psikologi pada kala I serta manajemen kala I
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
Asuhan kebidanan kala I
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN KALA I
NOVITA AFRI YESI IIB DOSEN DESI SARLI M.Keb
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN
Perubahan fisiologis dan psikologis pada kala I
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
TUGAS ASKEB II NAMA : SRI YULIA SANDRA NIM : DOSEN : DESI SARLI M.Keb
NAMA: SYUKRIA ANGELIA RESHA TINGKAT: IIB TUGAS : ASKEB II
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala I
TUGAS ASKEB II (PERSALINAN) WETIA RISMA PUTRI II B.
PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYULIT PERSALINAN
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala i inel masryanti ii B
Konsep Dasar Asuhan Persalinan
KEBUTUHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA KALA I SERTA MANAJEMEN KALA I
Tentang : asuhan kebidanan kala I
ASKEB II ( PERSALINAN) Yuli indri dewi
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT MASA PERSALINAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA KALA 1 SERTA MANAJEMEN KALA 1
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
TUGAS ASKEB II ASUHAN KEBIDANAN KALA I
KEBUTUHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA KALA I SERTA MANAJEMEN KALA I
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN Pada IBU dalam MASA PERSALINAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
PARTOGRAF Rury Narulita Sari, SST, M.Kes
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Assalamu’alaikum Wr.wb
NAMA : SYUKRIA ANGELA RESHA TINGKAT : II B NIM :
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN Meta Nurbaiti, S.kep.,Ns.,M.Kes
ASUHAN KALA IV PERSALINAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY
ASUHAN PERSALINAN KALA I By. Sulistiyah, s.siT.,m.kES
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
Konsep dasar Persalinan Paramitha Amelia.K, S.ST, M.Keb
PENGERTIAN PERSALINAN
Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb
ASUHAN IBU BERSALIN PADA KALA II
ASUHAN KALA I PERSALINAN
OLEH : EKA FAIZATURRAHMI, S.ST ASUHAN KEBIDANAN II (ASKEB PERSALINAN) ASUHAN PERSALINAN KALA I ekafaizaturrahmi/STIKESHAMZAR/Bidan DIII.
Transcript presentasi:

WETIA RISMA PUTRI IIB 140084 ASKEB II

Asuhan kebidanan kala 1 Persalinan terbagi menjadi empat kala. Kala 1 persalinan dimulai ketika adanya kontraksi yang adekuat serta adanya dilatasi serviks dan berakhir saat pembukaan lengkap. Kala 1 persalinan terdiri dari dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.

PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI PADA KALA I PERUBAHAN FISIOLOGI PERSALINAN Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar).

Perubahan pada uterus dan jalan lahir dalam persalinan :   1.        Keadaan segmen atas dan bawah rahim pada persalinan : a.      Hamil lanjut  uterus terdiri atas dua bagian yaitu segmen atas rahim yang dibentuk oleh corpus uteri dan segmen bawah rahim yang dibentuk oleh istmus uteri. b.     Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas : (1)           Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi (Retraksi) (2)           Kontraksi tidak sama kuatnya, tapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur-angsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim (SBR) (3)           Sebagian dari isi rahim keluar dari segmen atas dan diterima oleh segmen bawah (4)           Jadi segmen atas makin lama makin mengecil sedangkan segmen bawah makin diregang dan makin tipis dan isi rahim sedikit demi sedikit pindah ke segmen bawah (5)           Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin tipis maka batas antara segmen atas dan bawah menjadi jelas  lingkaran retraksi yang fisiologis (6)           Kalau segmen bawah sangat diregang maka lingkaran retraksi lebih jelas dan naik mendekat pusat  lingkaran retraksi yang patologis / lingkaran bandle

2. Perubahan bentuk rahim a. Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang maupun muka belakang berkurang. b. Hal di atas dapat terjadi karena ukuran melintang berkurang, artinya tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutup atas anak tertekan pada fundus sedangkan kutub bawah ditekan ke dalam PAP.

3. Perubahan pada serviks a. Agar bayi dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi pembukaan dari serviks. b. Pembukaan dari serviks ini biasanya didahului oleh pendataran dari serviks. c. Pendataran serviks adalah : pendekatan dari kanalis servikalis berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi satu lubang saja dengan pinggir yang tipis. d. Pembukaan dari serviks adalah pembesaran dari OUE yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa millimeter menjadi lubang yang dapt dilaui anak kira-kira 10 cm diameternya.

4. Perubahan vagina dan dasar panggul a. Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina yang sejak kehamilan mengalami perubahan sedemikian rupa, sehingga dapat dilalui oleh anak. b. Setelah ketuban pecah, segala perubahan terutama pada dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding yang tipis. c. Waktu kepala sampai di vulva, lubang vulva mengahadap ke depan atas. Dari luar peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.

5. Tekanan Darah Ø TD meningkat selama kontraksi (sistolik rata- rata naik 15 (10-20) mmHg. Diastole (5-10 mmHg). Antara kontraksi, TD kembali normal pada level sebelum persalinan. Ø Rasa sakit, takut, dan cemas juga akan meningkatkan TD Ø Ada beberapa faktor yang mengubah tekanan darah ibu. Aliran darah yang menurun pada arteri uterus akibat kontraksi, diarahkan kembali ke pembuluh darah perifer. Timbul tahanan perifer, tekanan darah meningkat dan frekuensi denyut nadi melambat.

6. Metabolisme Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob meningkat secara berangsur. Ditandai dengan peningkatan suhu, Nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yang hilang. Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur disebabkan karena kecemasan, dan aktivitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yang hilang.   7. Suhu Tubuh Ø  Meningkat selama persalinan terutama selama dan segera setelah persalinan. Ø  Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh agak sedikit meningkat selama persalinan terutama selama dan segera setelah persalinan. Peningkatan ini jangan melebihi 0,5O C– 1OC.

8. Detak Jantung Ø  Detak jantung secara dramatis.naik selama kontraksi Ø  Antara kontraksi sedikit meningkat dibandingkan sebelum persalinan Pada setiap kontraksi, 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk ke dalam sistem vaskuler ibu. Hal ini akan meningkatkan curah jantung sekitar 10% sampai 15% pada tahap pertama persalinan dan sekitar 30% sampai 50% pada tahap kedua persalinan.

9. Pernafasan Ø Terjadi sedikit peningkatan laju pernafasan dianggap normal Ø Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan bisa menyebabkan alkalosis Sistem pernafasan juga beradaptasi. Peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan frekuensi pernafasan. Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik (pH meningkat), hipoksia dan hipokapnea (karbondioksida menurun), Pada tahap kedua persalinan. Jika ibu tidak diberi obat-obatan, maka ia akan mengkonsumsi oksigen hampir dua kali lipat. Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.

10.  Perubahan pada Ginjal Ø  Poliuria Ø  Peningkatan filtrasi glomelurus dan peningkatan aliran plasma ginjal Ø  Proteinuria yang sedikit dianggap biasa Ø  Pada trimester ke dua, kandung kemih menjadi organ abdomen. Apabila terisi, kandung kemih dapat teraba di atas simpisis pubis.

11. Perubahan Gastrointestinal Ø Motilitas lambung dan absorpsi makanan padat berkurang Ø Pengurangan getah lambung berkurang Ø Pengosongan lambung menjadi sangat lambat Ø Mual muntah biasa terjadi sampai ibu mencapai akhir kala I 12. Perubahan Hematologi Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gr/100 ml, selama persalinan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca salin kecuali ada perdarahan postpartum.

PERUBAHAN PSIKOLOGI PERSALINAN   Memperlihatkan ketakutan atau kecemasan, yang meneyebabkan wanita mengartikan ucapan pemberi perawatan atau kejadian persalinan secara pesimistik atau negatif. Mengajukan banyak pertanyaan atau sangat waspada terhadap sekelilingnya Memperlihatkan tingkah laku sangat membutuhkan Memperlihatkan tingkah laku minder, malu atau tidak berharga Memperlihatkan reaksi keras terhadap kontraksi ringan atau terhadap pemeriksaan Menunjukkan ketegangan otot dalam derajat tinggi

Tampak menuntut, tidak mempercayai, marah atau menolak terhadap para staf Menunjukkan kebutuhan yang kuat untuk mengontrol tindakan pemberi perawatan Tampak ”lepas kontrol” dalam persalinan (dalam nyeri hebat, menggeliat kesakitan, panik, menjerit, tidak merespon saran atau pertanyaan yang membantu). Merasa diawasi Merasa dilakukan tanpa hormat. Merasa diabaikan atau dianggap remeh Respons ”melawan atau menghindar”, yang dipicu oleh adanya bahaya fisik, ketakutan, kecemasan dan bentuk distres lainnya.  

MANAJEMEN KALA I Mengidentifikasi masalah Pengkajian awal apabila seorang ibu akan melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan apakah persalinan sudah pada waktunya,serta apakah kondisiibu dan bayinya normal. Pengkajian awal tersebut adalah sebagai berikut : Lihat Tanda-tanda pendarahan,meconium /bagian organ yang lahir Tanda bekas operasi seksio sesaria terdahulu Ibu yang warna kulitnya kuning atau kepucatan

Raba Kapan waktunya tiba Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan Periksa Tanda-tanda denyut penting untuk hipertensi Detak jantung janin terhadap bradikardi

Mengkaji riwayat kesehatan Biodata atau identitas pasien (nama,umur, alamat,pekerjaan,agama, pendidikan, status perkawinan). Keluhan utama ibu ,untuk mengetahui perihal yang mendorong ibu datang kepada bidan. Apa yang ibu rasakan Sejak kapan timbulnya keluhan Ceritakan urutan kejadian Tindakan apa saja yang sudah dilakukan Riwayat menstruasi ( umur menarche,siklus,lamanya,banyaknya darah, dan adanya dismenor HPHT ( hari pertama haid terakhir) Kapan bayi lahir(menurut ibu) Taksiran peralinan Apakah ibu pernah melakukan anc  

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik ibu Pemeriksaan fisik merupakan suatu upaya untuk memantau keadaan ibu dan janin selama persalinan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah : TTV Edema Warna pucat pada mulut dan konjungtiva Refleks dan klonus Urune analisis Keseimbangan cairan : intake dan output Pemeriksaan abdomen Penurunan bagian terendah janin Pemeriksaan vagina

Pemeriksaan janin DJJ Denyut jantung digunakan untuk pengkajian status bayi. Gerakan janin Pemeriksaan gerakan janin dapat ditnayakan langsung pada ibu ,hal ini dilakukan untuk kesejahteraan janin Molase(penyusupan tulang kepala janin) Penyusupan adalah indicator penting tentang seberapa jauh kepala janin dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Warna dan adanya air ketuban Nilai ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai warna air ketuban jika selaputnya telah pecah.

MENILAI DATA MEMBUAT DIAGNOSA Berdasarkan temuan – temuan dalam riwayat kesehatan, bidan dapat mengambil keputusan ketika ibu dalam persalinan sesungguhnya dan pada kala atau fase berapa ibu sekarang. Secara keseluruhan proses keputusan klinis terdiri dari : pengmpulan data – diagnosa- penatalaksanaan – evaluasi. (harus dilakukan berulang-ulang selama kala I persalinan).

Ketika anamnese dan pemeriksaan fisik telah lengkap : - Catat semua temuan secara teliti dan lengkap - Gunakan informasi yang terkumpul untuk menentukan apakah ibu sudah dalam persalinan - Tentukan ada tidaknya penyulit atau masalah yang harus ditatatlaksana secara khusus - Tentukan diagnosa  buat rencana berdasarkan informasi tersebut - Jelaskan semua temuan, diagnosa dan rencana penatalaksanaan pada ibu dan keluarganya sehingga mereka memahami asuhan yang diberikan.  

.   Diagnosa untuk persalinan sesungguhnya Persalinan patut dicurigai jika setelah 22 minggu usia kehamilan, ibu sebentar-sebentar merasa nyeri abdomen bertalian dengan lendir bercampur darah (show), agar dapat mendiagnosa persalinan, bidan harus mengkonfirmasikan pembukaan serviks dan kontraksi yang cukup. §  perubahan serviks, persalianan dapat ditentukan jika serviks secara progresif membuka > 3 cm dan menipis §  Kontraksi yang cukup Kontraksi dianggap cukup bila : Ø Kontraksi terjadi teratur, minimal 2 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung minimal 40 detik Ø Uterus mengeras selama kontraksi, misalnya anda tidak dapat menekuk uterus dengan menekan bagian tersebut menggunakan jari anda §  Lendir darah dari vagina (show)

Menilai kemajuan persalinan dan membuat rencana asuhan kala 1   MENILAI KEMAJUAN PERSALINAN Untuk menilai kemajuan persalinan, kita dapat menggunakan partograf pada kolom dan lajur kedua, yang berisikan pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin dan kontraksi uterus pada kolom di bawahnya. Temuan-temuan pada kolom tersebut dapat menunjukkan bahwa kala I mengalami : A. Kemajuan persalinan, jika : 1. Kontraksi uterus teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi 2. Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan, fase aktif (dilatasi berlangsung atau ada di sebelah kiri garis waspada) 3. Serviks tampak dipenuhi bagian bawah janin

B.     Kemajuan yang kurang baik, jika : 1.      Kontraksi uterus yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten 2.     Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan, fase aktif (dilatasi serviks berada disebelah kanan garis waspada) 3.     Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin Kemajuan yang kurang dapat menyebabkan persalinan lama.   Selain menilai kemajuan persalinan partograf juga dapat digunakan untuk menilai : A.    Kemajuan pada kondisi janin -            Jika DJJ tidak normal (< 100 atau > 180/menit, curiga adanya gawat janin) -            Posisi atau presentasi selain oksiput anterior dengan vertek fleksi sempurna digolongkan ke dalam malposisi dan malpresentasi -            Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama, tangani penyebab tersebut.

B.     Kemajuan pada kondisi Ibu, lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada ibu : -            Jika denyut nadi ibu meningkat, mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atai IV -            Jika tekanan darah menurun curigai adanya perdarahan -            Jika terdapat acetone di dalam urine, curigai masukan nutrisi yang kurang, segera berikan dekstrose IV.  

MEMBUAT RENCANA ASUHAN Selama persalinan dan kelahiran, rencana seorang bidan harus meliputi asesmen dan intervensi agar dapat : A.    Memantau perubahan tubuh ibu untuk menentukan jika persalinan dalam proses yang normal B.     Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan C.     Memeriksa bagaimana bayi merespon persalinan dan kelahiran D.    Membantu ibu memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta dalam menentukan asuhan E.     Membantu keluarga dalam merawat ibu selama persalinan, kelahiran, dan asuhan pasca persalinan dini

F. Mengenali masalah secepatnya dan mengambil tindakan yang sepatutnya dengan tepat waktu G. Pemantauan terus-menerus kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf H. Pemantauan terus-menerus tanda-tanda vital pada ibu I.  Pemantauan terus-menerus keadaan bayi J. Menganjurkan hidrasi K. Menganjurkan perubahan posisi dan ambulasi L. Menganjurkan tindakan yang menyamankan M. Menganjurkan dukungan keluarga

TERIMA KASIH