Bab 2 Penalaran (Reasoning) 4/19/2018.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FILSAFAT IPTEK BAB 9 LOGIKA
Advertisements

Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Metode Berpikir Ilmiah
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
PERTEMUAN VIII PENALARAN deduktif.
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
KETERAMPILAN MENJELASKAN
INDUCTIVE AND DEDUCTIVE REASONING
Pengenalan logika Pertemuan 1.
PENALARAN DAN DEFINISI Disusun oleh : YUNI DESITA ( )
LOGIKA INFORMATIKA VALIDITAS PEMBUKTIAN.
Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi (Suwardjono) 4/9/2017.
LOGIKA DAN ARGUMENTASI
Algoritma dan Pemrograman 2C
KEBENARAN ILMIAH KWALITAS PENGETAHUAN
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 4/9/2017.
(Reasoning), Hakikat dan Penggunaan akuntansi
Materi Kuliah 02 METODOLOGI PENELITIAN Progdi TEKNIK INFORMATIKA Semester Genap TA This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions,
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
METODOLOGI PENELITIAN
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
TEORI AKUNTANSI.
Penelitian Ilmiah (Scientific Research)
Oleh Mukh Doyin FBS Universitas Negeri Semarang
BAB 2 PENGENALAN TEORI Study : Teori Akuntansi
Definisi Inferensi  Inferensi adalah : Proses yang digunakan dalam Sistem Pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang telah diketahui.
Mengembangkan Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
Higher Order Thinking ( HOT )
Kumpulan pengetahuan yang telah dicoba dan diatur menurut urutan dn arti yang menyeluruh serta beraturan merupakan definisi dari.... Elemen Fakta Ilmu.
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian dan Metode Ilmiah
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
Penalaran Deduktif (Bella: Slide )
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
ARGUMEN INDUKTIF (Induksi). Definisi Induksi Istilah induksi biasanya mencakup proses-proses penyimpulan dalam rangka mendukung atau memperluas keyakinan.
SISTEM PAKAR SEPTI EKA H ( ) SRIWAHYUNI ( )
Sifat dan Kriteria Metode Ilmiah
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 6/9/2018.
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.
BERPIKIR COMMEN SENSE VERSUS BERPIKIR ILMIAH
Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau yang menjadi pembeda. Variabel penelitian  segala sesuatu yang.
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi 9/6/2018.
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
BAB II PERKEMBANGAN ILMU
Penalaran Reza Praditya Yudha, M.Ikom.
Konsep Dasar Penelitian
Penalaran Matematika.
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS Dosen : Agus prayitno Bobot : 3 sks
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 11/9/2018.
EPISTEMOLOGI Setelah mengkaji Ontologi, maka sampailah pada hakekat cara (teori) memperoleh pengetahuan (dan ilmu) atau pada Epistemologi. Bagaimana agar.
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 11/20/2018.
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 11/23/2018.
Bab 2 Penalaran (Reasoning) 12/6/2018.
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA herwan parwiyanto, m.si
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts 1.Albertha Daisy A P. ( ) 2.Eka Ari Setiani ( ) 3.Mutiara Sukma S. ( )
TEORI AKUNTANSI DAN PENALARAN. KELOMPOK 1 ANASTASIA ANGELINA DYAS ANNISA RINDRI CINDYTIA SAPTIAN SUGIARTO 2.
Transcript presentasi:

Bab 2 Penalaran (Reasoning) 4/19/2018

Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk: Menjelaskan pengertian penalaran. Menyebut dan menjelaskan komponen penalaran. Menyatakan asersi secara makna dan diagram. Menyebut dan menjelaskan sifat keyakinan. Menyebutkan dan menjelaskan jenis argumen. Membedakan antara argumen dan strategem. Menjelaskan dan memberi contoh strategem dan salah nalar. Mengevaluasi validitas argumen. Menjelaskan aspek manusia yang menghambat argumen yang sehat. 4/19/2018

Struktur penalaran terdiri atas masukan, proses, dan keluaran. Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau asersi. Menentukan secara logis dan objektif apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut. Struktur penalaran terdiri atas masukan, proses, dan keluaran. 4/19/2018

Unsur atau Komponen Penalaran Pernyataan atau asersi (assertion) Keyakinan (belief) Argumen (argument) 4/19/2018

Proses dan Struktur Penalaran Masukan Proses Keluaran Asersi sebagi elemen Keyakinan bahwa asersi konklusi benar/valid Argumen Asersi Asersi inferensi Asersi konklusi 4/19/2018

Simpulan dinyatakan pulan dalam bentuk asersi. Arti Penting Argumen Serangkaian asersi beserta inferensi atau penyimpulan yang terlibat di dalamnya. Simpulan dinyatakan pulan dalam bentuk asersi. Merupakan bukti rasional akan kebenaran suatu pernyataan. Argumen membentuk, memelihara, atau mengubah keyakinan. 4/19/2018

Asersi Penegasan tentang sesuatu hal atau realitas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau ungkapan. Pengkuatifikasi asersi Untuk membatasi asersi universal/umum menjadi spesifik dan menentukan hubungan inklusi, eksklusi, saling-isi. Pengkuantifikasi: sedikit, banyak, tak semua, beberapa, semua. 4/19/2018

Penyajian Asersi B A Makna atau arti Semua badan usaha milik negara adalah perusahaan pencari laba. Struktur atau bentuk Semua A adalah B. Diagram B A 4/19/2018

Penyajian Asersi B A B A Hubungan eksklusi: Tidak satupun A adalah B = Tidak satupun B adalah A B A Hubungan inklusif: B Semua A adalah B dapat bermakna Tidak semua B adalah A A 4/19/2018

Penyajian Asersi Hubungan saling isi B A 4/19/2018

Penyajian Asersi “Beberapa B adalah A” Tanpa diagram tidak diketahui apakah: Ada sebagian A yang bukan B. Semua A adalah B. B sama dengan A Asersi menyangkal “Semua B adalah A” Asersi menegaskan “Tidak semua B adalah A” “Beberapa B adalah A” tidak selalu sama dengan “Tidak semua B adalah A” 4/19/2018

Penyajian Asersi B A A B Interpretasi: Beberapa B adalah A. atau Umumnya ini yang dimaksud. Menyangkal Semua B adalah A. Menegaskan Tidak semua B adalah A 4/19/2018

Asersi untuk Evaluasi Istilah Interpretasi: meja bundar biru (blue round tables) meja biru bundar (round blue tables) certified public accountant (CPA) = bersertifikat akuntan publik (BAP)? 4/19/2018

Jenis dan FungsiAsersi Asumsi (assumption) Hipotesis (hypothesis) Pernyataan fakta (statement of facts) Fungsi: Sebagai pernyataan premis dan konklusi Kaidah/prinsip: Kredibilitas konklusi tidak dapat melebihi kredibilitas terendah premis-premis yang diajukan dalam argumen. 4/19/2018

Keyakinan Kebersediaan untuk menerima bahwa suatu asersi adalah benar tanpa memperhatikan apakah argumen valid atau tidak atau apakah asersi tersebut benar atau tidak. Properitas Keyakinan Keadabenaran Bukan pendapat Bertingkat Berbias Bermuatan nilai Berkekuatan Veridikal Berketertempaan 4/19/2018

Anatomi Argumen Premis 1 inferensi inferensi Premis 3 Premis 2 Asersi inferensi inferensi Asersi Asersi Premis 3 Premis 2 inferensi inferensi Asersi Konklusi 4/19/2018

Indikator Argumen Dalam suatu argumen atau penalaran yang kompleks, tidak selalu mudah untuk mengenali premis dan konklusi. Indikator premis: oleh karena, karena, mengingat, dengan asumsi bahwa, jika Indikator konklusi: oleh karena itu, dengan demikian, maka, sehingga, sebagai akibatnya Cara mengenali: Prinsip/kaidah interpretasi terdukung (principle of charitable interpretation) 4/19/2018

Jenis Argumen Deduktif Nondeduktif: Induktif Analogi Sebab-akibat 4/19/2018

Argumen Deduktif Argumen yang simpulannya diturunkan dari serangkaian asersi umum yang disepakati atau dianggap benar (disebut premis baik major maupun minor). Pada umumnya berstruktur silogisma sehinga disebut argumen logis (logical argument). Premis major: Premis minor: Konklusi: Semua binatang menyusui berparu-paru. Kucing adalah binatang menyusui. Kucing berparu-paru. 4/19/2018

Kriteria Kebenaran Argumen Deduktif Kelengkapan Kejelasan Kesahihan Keterpercayaian Kebenaran konklusi dalam argumen deduktif adalah kebenaran logis bukan kebenaran empiris (realitas). Kriteria kebenaran logis: Semua premis benar Konklusi mengikuti semua premis Semua premis dapat diterima 4/19/2018

Hubungan Premis dan Konklusi Bila konklusi mengikuti premis secara logis, kebenaran logis konklusi bergantung pada kebenaran semua premis. Premis 1: B Premis 2: B Premis 3: B Konklusi: B Premis 1: B Premis 2: B Premis 3: B Konklusi: S Premis 1: S Premis 2: S Premis 3: S Konklusi: B Premis 1: S Premis 2: S Premis 3: S Konklusi: S Pasti/harus Tak mungkin Mungkin Mungkin B = Benar, S = Salah 4/19/2018

Ada benarnya tetapi dapat salah. Tidak pasti benar. Argumen Induktif Argumen yang simpulannya merupakan perampatan atau generalisasi dari keadaan atau pengamatan khusus sebagai premis. Generalisasi menjadikan argumen induktif merupakan argumen ada benarnya (plausible argument) bukan argumen pasti benarnya atau logis (logical argument). Premis: Konklusi: Satu biji jeruk dari karung A manis rasanya. Beberapa biji berikutnya manis rasanya. Semua jeruk dari karung A manis rasanya. Ada benarnya tetapi dapat salah. Tidak pasti benar. 4/19/2018

Perbedaan Argumen Deduktif dan Induktif Argumen induktif Premis 1: Semua burung berbulu. Premis 2: Bebek berbulu. Konklusi: Bebek adalah burung. Premis 1: Beberapa burung dapat terbang. Premis 2: Bebek adalah burung. Konklusi: Bebek dapat terbang. Pasti benar (necessarily true) Boleh jadi benar/ada benarnya (not necessarily true) Untuk meyakinkan perlu dilekatkan tingkat keyakinan (confidence level), misalnya 90% atau 95%. 4/19/2018

Argumen Sebab-Akibat (Causal Generalization) Argumen untuk mendukung bahwa perubahan faktor tertentu disebabkan oleh faktor yang lain. Kriteria Penyebaban: Faktor sebab bervariasi dengan faktor akibat (efek). Faktor sebab terjadi sebelum atau mendahului faktor akibat. Tidak ada faktor lain selain faktor sebab yang diidenfikasi. 4/19/2018

Kecohan (Fallacy) Keyakinan semu atau keliru akibat orang terbujuk oleh suatu argumen yang mengandung catat (faulty) atau tidak valid. Orang dapat terkecoh akibat taktik membujuk selain dengan argumen yang valid. Orang dapat mengecoh atau terkecoh lantaran: Strategem Salah nalar (reasoning fallacy) Aspek manusia dalam berargumen 4/19/2018

Kecohan lantaran Strategem Persuasi taklangsung Membidik orangnya Menyampingkan masalah Misrepresentasi Imbauan cacah Imbauan autoritas Imbauan tradisi Dilema semu Imbauan emosi 4/19/2018

Kecohan lantaran Salah Nalar Menyangkal anteseden Pentaksaan Perampatan-lebih Parsialitas Pembuktian dengan analogi Merancukan urutan kejadian dengan penyebaban Menarik simpulan pasangan Ketegaran ilmiah (scientific rigor) dan prinsip ketersalahan (principles of falsifiability) bukan salah nalar. 4/19/2018

Kecohan lantaran Aspek Manusia Puas dengan penjelasan sederhana Kepentingan mengalahkan nalar Sindroma tes klinis Mentalitas Djoko Tingkir Merasionalkan daripada menalar Persistensi Fiksasi fungsional 4/19/2018

TERIMA KASIH 4/19/2018