Buku harian ayah
“Pa, sabar ya bentar lagi dokter datang “Pa, sabar ya bentar lagi dokter datang!” Seru Tasya, seorang ibu muda kepada ayahnya yang terus terusan kesakitan.Tasya ialah anak yang bercukupan dan ia memiliki kecerdasan yang luar biasa ia mendapatkan beasiswa S2 di unversitas cambridge. Ayahnya adalah seorang ahli gizi, ibunya adalah seorang menteri kehutanan yang sering menghiasi rumahnya dengan pohon.
“Aduh,Papa ini pake’ sakit segala jadinya aku kan yang susah” serunya dalam hati. Tasya bangun dari duduknya ia bosan di rumah sakit, ia pun menelfon kakaknya yang juga seorang dokter disana. Tasya pulang ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumah sakit. Di rumah orang tuanya ia menemukan diary ayahnya yang tergeletak di kasur lamanya. Setelah itu ia meneteskan air mata saat berhenti pada bagian “ANAKKU” bagian itu menjadi basah karena air mata Tasya yang tak bisa berhenti meneteskan air mata karena ayahnya dan ia langsung pergi ke rumah sakit. Isi bagian itu adalah...
Hari ini, 2 Maret 1993 Hari yang sangat istimewa bagiku. Hari ini putriku yang ke dua lahir dan kuberi nama Anastasya aku berharap ia menjadi anak yang dapat mengurusiku disaat aku tua nanti.
Hari ini 2 Maret 2002 Buat gadis kecilku 10 tahun sudah… Hari ini 2 Maret 2002 Buat gadis kecilku 10 tahun sudah…. Kau hadirkan cinta buatku,.. Melihatmu hadir di dunia ini Adalah suatu berkah tersendiri dan merupakan suatu keajaiban.. Melihatmu tumbuh, merangkak, berdiri, berjalan dan berlari Adalah suatu kebangaan tersendiri buatku Yang aku berikan padamu… Hanyalah jalan untuk mengapai bintangmu Sedangkan… Kau sendiri yang akan memilih mana bintang yang paling terang buatmu..
Anakku sayang… Teringat kala ayahanda berlari kesana kemari hanya untuk menyuapimu.. Sesekali aku kejar kau Hanya ingin memberikan sesuatu yang terbaik Buatmu saat itu, Beranjak ketika kau menuntut ilmu… Aku hanya bisa mencarikanmu pendidikan terbaik Buatmu… saat ini… saat esok… dan saat nanti… Hingga kau semakin dekat dengan bintang yang ingin kau gapai Gadis kecilku… Rasakanlah keperkasaan lengan ayahanda .. Sesaat ketika kau kugendong.. Tidak akan lama… Kau tidak bisa merasakannya lagi.. Karena manjamu cukupkan sampai disini..
Buang semua rengekan dan cengengmu Yang dibutuhkan saat ini dan esok adalah keringat dan airmata.. Aku akan memelukmu mendekapmu sambil ku jadikan kau petarung kehidupan sejati.. Tapi itu hanya sementara.. Karena aku sadar…. Kau adalah milik zamanmu… dan harus berjuang sendiri.. Gadis kecilku… Langkahkan kakimu diujung cakrawala cita-citamu.. Hadirkanlah pada dunia keilmuan yang membawa cahaya.. Sibaklah gulita.. dan terobos angkasa… Karena dalam kehidupan kau akan di uji terlebih dahulu.. Baru merasakan pembelajarannya …. MET ULTAH NAK….
Hari ini,23 Mei 2015 Dear my daughter... Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku...... Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu. Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku. Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur. Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi? Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil. Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau di samping mendengarkan, aku sudah sangat puas. Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku. Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.
“Kasih sayang orang tua sangatlah besar untuk kita,hanya saja kita yang belum mengerti karena kasih sayang itu tertutupi oleh kekejaman yang berarti” _Yasmin Nafisah Q.A._