TEKNOLOGI SATELIT ASWAN TAJUDDIN
DAFTAR PUSTAKA ORBIT ESCAPE VELOCITY PROPELAN WAHANA PELUNCURAN
PENGERTIAN Satelit adalah suatu benda yang bergerak mengitari sebuah benda lain yang bersifat lebih utama daripada satelit itu sendiri. Satelit adalah suatu radio repeater di udara dimana sistem satelit berisi transponder, stasiun bumi untuk mengontrol operasinya dan pengguna dari stasiun bumi yang dilengkapi dengan pemancar dan penerima dari jalur komunikasi yang menggunakan sistem satelit. Dilihat dari jarak suatu satelit di dalam orbit untuk berputar mengelilingi bumi di dalam pola lingkaran, dengan kecepatan sudut yang paling besar disebut prograde sedangkan yang tekecil disebut retrograde. Jarak maksimum orbit satelit dengan permukaan bumi disebut dngan apogee, sedangkan jarak minimum dari orbit satelit disebut dengan perigee.
ORBIT Karena gaya tarik bumi (gravitasi), maka setiap benda yang dilemparkan ke “atas” akan jatuh kembali ke muka bumi. Akan tetapi , apabila benda itu ditembakkan dengan kecepatan awal melebihi 11,2 km/detik, maka benda tidak akan jatuh lagi ke bumi. Kini benda itu siap untuk menjadi sebuah satelit setelah di letakkan pada orbitnya. Orbit adalah lintasan atau jalan suatu benda yang berkesinambungan tanpa terjadi benturan antara benda itu dengan benda yang dikelilinginya. Jenis – jenis orbit yang dimana disebut dengan orbit kerucut : Orbit Lingkaran Orbit Elips Orbit Parabola Orbit Hiperbola
Jika satelit mengorbit bumi maka titik pusat bumi adalah titik – titik pusat orbit itu. Dalam pada itu, satelit harus memiliki kecepatan tertentu sehingga dapat mengimbangi gaya tarik bumi. sebuah satelit berhasil memasuki orbit jika roket peluncur dapat membawanya ke luar atmosfer yang rapat dan mendorong satelit itu hampir secara mendatar dengan kecepatan sekurang – kurangnya 8 km/detik. Dalam praktek, satelit segera di sedot ke bawah oleh atmosfer jika ketinggiannya kurang dari 150 km. Apabila roket peluncur melontarkan satelit ke dalam orbit secara mendatar, satelit akan melesat semakin tinggi, dan akan memasuki orbit berbentuk elips. Titik pada elips, dimana satelit berada paling dekat ke bumi disebut perigee dan titik pada elips dimana satelit berada paling jauh disebut apogee Tinggi orbit ditentukan oleh jarak rata – ratanya dari pusat bumi, jadi adalah setengah dari jumlah jarak perigee dan apogee. Jarak rata – rata ini di sebut semi major axis, sedangkan major axis adalah jarak antara apogee dan perigee
ESCAPE VELOCITY Untuk meletakkan satelit pada orbitnya maka digunakan wahana peluncur, yang pada umumnya menggunakan sebuah roket. Prinsip kerja roket berdasarkan pada hukum kekekalan momentum yang mengatakan bahwa apabila jumlah vektor gaya luar yang bekerja pada suatu sistem adalah nol, maka jumlah momentum liner sistem itu tetap konstan. Yang dimaksud dengan momentum liner adalah perkalian antara massa dan kecepatan roket. Ketika roket berada di landas luncur dalam keadaan diam (Kecepatan = 0), maka momentumnya tentu saja sama dengan nol. Akan tetapi di dalam praktek, hukum ini tidak berlaku sepenuhnya karena vektor gaya luar tidaklah nol. Gaya luar tetap ada yakni gravitasi bumi dan gesekan atmosfer. Karena itu kecepatan roket menjadi lebih rendah jika di bandingkan dengan kecepatan di antariksa http://bit.ly/EscapeSpeed OR CLICK ON THE PICTURE
ESCAPE VELOCITY jika sebuah benda dilemparkan ke atas, maka sampai ketinggian tertentu benda itu diam, dan kembali jatuh ke bumi. Semakin keras benda itu dilemparkan, maka semakin tinggi tempat yang ia capai. Karena pengaruh gravitasi semakin kecil jika jarak antara benda dan bumi semakin jauh, maka akan ada suatu kecepatan awal, dimana jika benda dilemparkan dengan kecepatan itu, maka benda tidak akan pernah jatuh kembali. Kecepatan itu di sebut kecepatan lolos (escape velocity).
PROPELAN Propelan Roket terbagi dalam 3 jenis yaitu : Propelan Padat Propelan Cair Propelan Hybrit
ROKET PADAT Contoh bahan bakar padat seperti karet sebagai bahan bakar dan ammonium nitrat sebagai oksidan.
ROKET CAIR Roket cair dengan bahan bakar cair dimana feul dan oksidatornya bahan zat cair