chief PEMANFAATAN DATA SATELIT UNTUK PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Advertisements

Jakarta, 28 SEPTEMBER BMG SENIN, 29 SEPTEMBER 2008 PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG 29 SEPTEMBER 2008 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 2,5 M DI : PERAIRAN.
Jakarta, 03 AGUSTUS BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 04 AGUSTUS 2009 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 3.0 M DI : LAUT NATUNA, SELAT MALAKA.
Jakarta, 28 JULI BMKG RABU, 29 JULI 2009 PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG GELOMBANG DAPAT TERJADI 1.0 M S/D 2,0 M DI : PERAIRAN BANGKA BELITUNG, PERAIRAN.
Jakarta, 26 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 27 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 8 MEI BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SENIN, 9 MEI 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 2 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 03 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 12 JUNI PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SATU MINGGU KE DEPAN BMG JUMAT, 13 JUNI 2008 GELOMBANG DAPAT TERJADI 2,0 M S/D 2,5 M DI : LAUT CINA.
Jakarta, 16 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 17 NOPEMBER 2009 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI.
Jakarta, 04 J u n i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG MINGGU, 05 JUNI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Jakarta, 17 Januari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 18 JANUARI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI.
Jakarta, 09 M e i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 10 MEI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 05 M e i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 06 MEI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 19 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 20 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 7 APRIL BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : JUM’AT, 8 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 12 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 13 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 29 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SABTU, 30 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 25 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 25 MARET 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 17 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : Selat Malaka Perairan Utara.
Jakarta, 16 MARET BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG.
Jakarta, 18 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 19 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Jakarta, 23 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 24 APRIL 2011 DI.
Jakarta, 02 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 03 NOPEMBER 2010.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015
Kegiatan Statistik Kehutanan
C. Perairan Laut dan Potensinya
Dr. Henny Hanna, Sp.KFR, MARS, PhD. Program Majelis Kesehatan (Divisi Pelayanan) merupakan kesepakatan MUKTAMAR ke-47 di Makassar pada tanggal 2 – 7 Agustus.
E-katalog BUKU KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB
JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Sumber : Juknis Pengembangan KSM Hal.12
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
RUANG LINGKUP KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
Hasil Permodelan Tahap I
KETENTUAN UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan berbangsa dan bernegara
OUTLINE Tahapan SIPENCATAR Diklat Pembentukan Tahun 2017
SEBARAN DATA SATELIT OSEANOGRAFI DAN KAITANNYA DENGAN DATA PENANGKAPAN IKAN DI WPP 712 ABSTRAK Data respon balik memiliki peranan penting dalam memberikan.
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Data Spasial.
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
Lesson Learned 2015.
ORGANISASI DAN TATAKERJA PELABUHAN PERIKANAN
EL NINO DAN LA NINA.
PENGELOLA PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK PROV/KAB/KOTA
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
KUALITAS AIR LAUT.
Peranan dan Aplikasi Teknologi Penginderaan Jarak Jauh dalam Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan (Bagian II) Muta Ali Khalifa Jurusan Perikanan, Fakultas.
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
DIKLAT TEKNIS METEOROLOGI MARITIM
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
“APLIKASI PEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DALAM BIDANG PERIKANAN”
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Inderaja dan SPL ( Suhu Permukaan Laut )
PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA
Ahlan Saprul Hutabarat
Hasil Permodelan Tahap II
Judul Penelitian: PENGEMBANGAN DAN PEMETAAN POTENSI ENERGI ANGIN DAN GELOMBANG LAUT DI WILAYAH INDONESIA DALAM RANGKA KEMANDIRIAN ENERGI NASIONAL PROGRAM.
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
HASIL PENELITIAN (3) Gambar 2 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Perairan Pantai Selatan Jawa (Musim Peralihan I Barat Timur)
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
MELAKSANAKAN KEGIATAN DI PELABUHAN PERIKANAN (BS)
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA IPS KELAS VII YULINDA SAFITRI, S.Pd.
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM. Pengertian Poros Maritim Dunia.
Transcript presentasi:

chief PEMANFAATAN DATA SATELIT UNTUK PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA INSTALASI OBSERVASI KELAUTAN PUSAT RISET TEKNOLOGI KELAUTAN BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN chief

Latar Belakang Permasalahan yang dihadapi oleh para nelayan Indonesia dalam usaha penangkapan ikan khususnya ikan-ikan pelagis adalah sulitnya menentukan daerah yang memiliki probabilitas tinggi sebagai Daerah Penangkapan Ikan (DPI), terutama untuk menemukan DPI baru/ lain yang belum dieksploitasi. Umumnya nelayan di perairan Indonesia masih menggunakan cara-cara konvensional dengan memanfaatkan panca indra mereka. Keterbatasan ini bisa menyebabkan inefisiensi bahan bakar serta ketidakpastian akan hasil tangkapan. Pengetahuan tentang lokasi dimana ikan berkumpul merupakan faktor yang sangat penting untuk industri perikanan tangkap.

Daerah Penangkapan Ikan (DPI) Lokasi tempat ikan berkumpul atau Daerah Penangkapan Ikan (DPI) adalah daerah perairan dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Tinggi rendahnya tingkat kesuburan di perairan bergantung pada produktifitas primer, dimana semakin tinggi produktifitas primer maka tingkat kesuburan perairan tersebut semakin tinggi pula. Produktifitas primer dan produksi ikan memiliki korelasi yang sangat kuat di laut. Menurut Larkin dan Nortcote, terdapat banyak bukti yang menunjukkan hubungan yg erat antara produksi fitoplankton dan produksi ikan. Daerah perairan dengan produktifitas primer tinggi dapat dijadikan sbg indikator Daerah Penangkapan Ikan (DPI) atau Fishing Ground

Produktifitas Primer Produktiftas Primer di suatu perairan dipengaruhi oleh : Cahaya Fitoplankton hanya terdapat pada lapisan-lapisan atas dimana intensitas cahaya matahari cukup untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Zat hara (nutrien) Zat-zat hara anorganik utama yg diperlukan fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang biak ialah Nitrat (NO3) dan Fosfat (PO4), & menjadi pembatas bagi produktifitas fitoplankton. Zat hara hanya bisa dimanfaatkan pada zona fotik, sedangkan keberadaannya dlm jumlah yg besar ada di bawah zona fotik. Faktor oseanografi Zat hara hanya dapat dimanfaatkan jika terdapat faktor oseanografis yg dapat menaikkannya ke zona fotik. Faktor oseanografis yg dimaksud adalah peristiwa upwelling, yaitu pemindahan massa air yg jauh di bawah permukaan dan kaya zat hara ke zona fotik di lapisan permukaan.

Proses Upwelling Proses upwelling dapat dikenali dari indikator : Kecepatan vertikal gerak air laut. Kecepatan vertikal yg efektif untuk mengangkat nutrien adalah sekitar 1,15x10-5 sampai 10-4 meter/detik. Temperatur muka laut yang lebih dingin dari sekitarnya. Topografi atau anomali muka laut.

Manfaat Teknologi Inderaja Teknologi Inderaja dapat membantu melokalisasi daerah-daerah yang memiliki probabilitas tinggi untuk terjadinya proses upwelling. Indikator proses upwelling yg dapat dideteksi dari data inderaja adalah suhu dan topografi/anomali permukaan laut. Citra Satelit NOAA-AVHRR dapat memberikan informasi suhu permukaan laut Citra Satelit TOPEX/POSEIDON dan JASON dapat memberikan informasi topografi permukaan laut Ada juga Citra Satelit yg dapat memberikan informasi sebaran klorofil-a, yaitu Citra Satelit MODIS-AQUA dan SeaWiFS Data Citra Satelit dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan tangkap Indonesia

SATELIT NOAA Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) mulai beroperasi pada tahun 1961, sebagai satelit cuaca dan lingkungan. Saat ini, Satelit NOAA yang beroperasi adalah NOAA 12, NOAA 15, NOAA 16 dan NOAA 17. Satelit NOAA membawa sensor thermal infrared yang mampu mengukur temperatur permukaan bumi dan laut. Dari ketinggian 870 km, Satelit NOAA memantau wilayah laut Indonesia dengan luas cakupan 1500 km2. Dalam 1 (satu) hari, Satelit NOAA dapat memantau perairan Indonesia lebih dari satu kali. Pada kondisi cerah (clear-sky) cakupan mampu memantau suhu permukaan laut (SPL) seluruh wilayah Nusantara. Dari analisis perbedaan suhu permukaan laut, daerah-daerah up welling yang merupakan daerah konsentrasi nutrien (sumber makanan ikan) dapat diidentifikasi. Lebih lanjut, lokasi daerah potensi tangkapan ikan dapat diperkirakan.

STASIUN BUMI SATELIT NOAA-AVHRR YANG DIMILIKI OLEH BRKP LOKASI: 1. Jembrana, Bali Untuk mencakup wilayah Indonesia bagian Tengah dan Barat 3. Bitung, Sulawesi Utara Untuk mencakup wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur Tim pendukung Jembrana-Bali : 1. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA. 2. Drs. B. Realino, MSi. 3. Ariani Andayani, SSi. 4. Bambang Sukresno, SSi. 5. Komang Iwan Suniada, Spi. 6. Herlina Sri Martanti, SSi. 7. Teja Arif, SPi. 8. Tim CLS-Argos Tim pendukung Bitung-Sulut : 1. Tim Akademi Perikanan Bitung 2. Tim Balai Diklat Perikanan Aertembaga Kedua Stasiun Bumi ini merupakan hibah dari Pemerintah Perancis melalui CLS Argos

LOKASI STASIUN BUMI SATELIT NOAA PERIKANAN BRKP-DKP 2 1 1. Stasiun Bumi NOAA di Jembrana, Bali 2. Stasiun Bumi NOAA di Bitung, Sulut

Suhu Permukaan Laut

Satelit TOPEX/POSEIDON Data Satelit TOPEX/POSEIDON diperoleh dengan cara men-download dari Homepage Colorado Center for Astrodynamics Research, dengan alamat : http://www-ccar.colorado.edu/~realtime/welcome/

SATELIT TOPEX/POSEIDON Merupakan satelit oseanografi Diluncurkan sejak 10 September 1992 Mengorbit di ketinggian 1.336 km Mengukur tinggi muka laut dan tinggi gelombang Membawa 6 sensor yaitu : - Dual-Frequency Radar Altimeter - Laser Retroreflector - TOPEX Microwave Radiometer - GPS - Solid-state altimeter - DORIS Frekuensi penerimaan data 10 hari sekali

PERBANDINGAN T/P-Jason TOPEX/POSEIDON 2500 kg Jason-1 500 kg TOPEX/POSEIDON (1992) ; JASON-1 (2000) ; JASON-2 (2003) ; ...

Data Tinggi & Arus Muka Laut

SATELIT AQUA SENSOR MODIS Diluncurkan 4 Mei 2002 Swath = 2330 km Resolusi = 1 km SENSOR MODIS SATELIT AQUA

Kesuburan Perairan

ALUR INTEGRASI DATA NOAA-AVHRR SeaWiFS Atau MODIS Topex/Poseidon dan JASON Suhu permukaan laut Chlorophil/Phytoplankton Pola sirkulasi Arus ALUR INTEGRASI DATA

PROGRAM BRKP-DKP UNTUK PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA Sejak tahun 2000 BRKP telah menerbitkan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk dimanfaatkan para nelayan dan industri perikanan di Indonesia Melalui kegiatan dan riset yang dilakukan oleh BRKP, telah dilakukan pengembangan untuk meningkatkan informasi yang ada di PPDPI. Sosialisasi PPDPI masih terus dilakukan sehingga seluruh masyarakat perikanan tangkap dapat merasakan manfaatnya. Jumlah pengguna PPDPI semakin meningkat

Proses Pengolahan Data Satelit Untuk Pembuatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) Satelit NOAA Klorofil-a Upwelling area Daerah Subur SST Data Respon Balik Overlay Stasiun Bumi NOAA Data Gelombang & Angin (BMG) Upwelling area Fishing Ground Area SSH & SSC Fishing Ground Map

Zona PPDPI Tahun 2000 -2002 Dibagi menjadi 3 Zona Bagian Timur Bagian Barat Bagian Tengah

Zona PPDPI Tahun 2003 – 2005 Dibagi menjadi 6 Zona Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulawesi Maluku & Papua

Zona PPDPI Mei 2005 – dst Dibagi menjadi 10 berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)

WPP Samudera Hindia Barat WPP Samudera Hindia Timur dan Selat Malaka WPP Samudera Hindia Timur WPP Laut Cina Selatan WPP Laut Jawa

WPP Samudera Pasifik Barat WPP Samudera Pasifik Timur WPP Selat Makassar WPP Laut Banda WPP Laut Arafuru WPP Laut Maluku WPP Samudera Pasifik Barat WPP Samudera Pasifik Timur

Pemanfaatan PPDPI untuk nelayan Peta Potensi Ikan Satelit Pemanfaatan Oleh Nelayan Stasiun Bumi Citra Hasil Olahan Pengolahan Data Laporan dari Nelayan

SISTEM DISTRIBUSI PPDPI SEACORM-BRKP Jembrana-Bali Respon Balik Dinas Kelautan dan Perikanan Tingkat I dan II Koperasi Perikanan Nelayan Distribusi via Fax on Demand Pelabuhan Perikanan Perusahaan Perikanan Pertahanan Keamanan Fasilitas IVR : 0365-44277

PENGGUNA PPDPI Dinas Kelautan & Perikanan Tk I : 29 Dinas Kelautan & Perikanan Tk. II : 31 Instansi Pemerintah Lainnya : 10 Koperasi Nelayan : 5 Institusi Pendidikan : 7 Pelabuhan Perikanan : 25 Perusahaan Perikanan : 12 Perorangan : 15 Hankam : 4 Lainnya : 3 TOTAL = 141 pengguna

Kegiatan Sosialisasi Sejak Tahun 2000 sampai 2004, Sosialisasi telah dilaksanakan di beberapa daerah. TA 2000 : Tanjung Pinang (Riau), Padang (Sumatra Barat), Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), Tasik Madu-Tulungagung (Jawa Timur), Benoa (Bali), Manado (Sulawesi Utara) dan Makasar (Sulawesi Selatan) TA 2001 : Sibolga (Sumatra Utara), Semarang (Jawa Tengah), Pontianak (Kalimantan Barat), Mataram (NTB), dan Gorontalo. TA 2002 : Pangandaran (Jawa Barat) TA 2003 : Cilacap (Jawa Barat), Bitung (Sulut) dan Pandeglang (Banten) TA 2004 : Dilaksanakan di Jakarta dengan peserta seluruh Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) & Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN). Rencana TA 2005 : Monitoring dan evaluasi di seluruh Pelabuhan Perikanan

Foto Kegiatan Sosialisasi

Data Respon Balik Sejak tahun 2000 sampai saat ini, BRKP masih menerima data respon balik dari berbagai pihak. Akan tetapi, ternyata belum semua penerima PPDPI mengirimkan data respon balik tersebut. Tahun 2000 : PPS Benoa, PPN Sibolga, PPN Pelabuhan Ratu, Diskan Pasuruan, Diskan Timor Tengah Utara, Diskan Tegal, Diskan Aceh, Diskan Cilacap, Diskan Belu, Diskan Batang, Diskan Jambi, Armatim. Tahun 2001 : PPN Ternate, PPN Sibolga, PPN Pelabuhan Ratu, Diskan Aceh Selatan, Diskan Cilacap, Diskan Sabang, Diskan Tegal. Tahun 2002 : PT Catur Karmarina, PT Mina Sakti Indonesia, PPS Cilacap, PPN Ternate, PPN Sibolga, PPN Prigi, PPN Pelabuhan Ratu. Tahun 2003 : PPN Ternate, PPN Sibolga, PPN Prigi, PPN Pelabuhan Ratu. Tahun 2004 : Seluruh Pelabuhan Perikanan.

Data Yang Dipakai Tanggal berlayar Bobot kapal Volume palka Alat tangkap Waktu penangkapan Koordinat penangkapan Jumlah dan jenis ikan tangkapan

Pengembangan Yang Telah Dilakukan Terhadap Informasi PPDPI Kerjasama dengan BMG untuk penambahan informasi angin dan gelombang dalam PPDPI. Penyampaian informasi DPI melalui Studio Radio IFIC (Indonesia Fisheries Information Center) di Radio RRI Pro3 FM Penempatan informasi PPDPI dalam Web, kerjasama dengan Pusinfoyanmas-DKP & Indomaritim.com. Alamat : www.dkp.go.id www.indomaritim.com

Penggunaan Software CATSAT (kerjasama dengan CLS Argos Perancis) yang dapat menerima data-data oseanografi : Suhu permukaan laut Tinggi permukaan laut Arus permukaan laut Konsentrasi plankton (kesuburan perairan) Suhu laut pada kedalaman 50, 100, 150, 200, 250 dan 300 meter Arah dan kecepatan angin Saat ini, pembuatan PPDPI lebih banyak menggunakan Data-data Satelit Oseanografi dari CATSAT Penggunaan teknologi IVR (Interactive Voice Respons) dan FOD (Fax on Demand) untuk pengiriman PPDPI secara otomatis

Rencana Pengembangan Sarana Distribusi PPDPI 2006 - 2010

RENCANA PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT TERHADAP PEMANFAATAN PPDPI Penyampaian informasi DPI melalui media elektronik (televisi) bekerjasama dengan TVRI. Penyampaian informasi jenis-jenis ikan pelagis ekonomis pada PPDPI.

TERIMA KASIH