Ir. Mochamad Dady Ma‘mun Phd Teknik Penerbangan UNIVERSITAS NURTANIO

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aplikasi Hukum Newton.
Advertisements

Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia
Mekanika Fluida.
Berkelas.
FLUIDA.
Mekanika Fluida Pertemuan Ke 2.
Pengertian Viskositas
FLUIDA PRINSIP KPP Oleh : Siti Nurhasanah
Mekanika Fluida Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT Pertemuan 1.
4. DINAMIKA.
FLUIDA.
rigid dapat mengalir dapat mengalir
4. DINAMIKA.
Hidrostatika Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang tidak bergerak. Fluida ialah zat yang dapat mengalir. Seperti zat cair dan gas. Tekanan.
Pertemuan 10 Elastisitas
Nikmah MAN Model Palangka Raya
VISKOSITAS.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Zat dan Wujudnya.
DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN
Alat Ukur dan Pengukuran
Mekanika Fluida & Hidrolika “Parameter Fisik Fluida”
MEKANIKA FLUIDA I.
TERMODINAMIKA.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
ALIRAN INVISCID DAN INCOMPRESSIBLE, PERSAMAAN MOMENTUM, PERSAMAAN EULER DAN PERSAMAAN BERNOULLI Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.
BAB FLUIDA.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Prof.Dr.Ir. Bambang Suharto, MS
PENGANTAR MEKANIKA Ilmu yang menggambarkan & meramalkan kondisi benda yang diam atau bergerak karena pengaruh gaya yang beraksi pada benda tersebut. Terdiri.
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
BESARAN & SATUAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Contoh.
FISIKA FLUIDA.
PRINSIP-RINSIP UMUM VENTILASI
Pengantar Mekanika Fluida
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
MEKANIKA FLUIDA BY : YANASARI,SSi.
MEKANIKA FLUIDA I Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GESEKAN
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
Pertemuan 1 Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika
STATIKA FLUIDA Suatu padatan adalah bahan tegar yang mempertahankan bentuknya terhadap pengaruh gaya-gaya luar Fluida (zat alir) adalah bahan tak tegar.
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
MEKANIKA FLUIDA Topik Bahasan : Massa jenis dan gravitasi khusus
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
PERTEMUAN 1.
Mekanika Fluida Pendahuluan
NUGROHO CATUR PRASETYO
MODUL- 8 Fluida-Hidrostatis
(Hukum STOKES & kecepatan terminal)
MEKANIKA FLUIDA Sifat – sifat Fluida.
VISIKOSITAS DIFUSI (HUKUM FICK)
RINDI GENESA HATIKA, M.Sc
DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
Fluida Statis DISUSUN OLEH: AULIA SRI MULIANI KANIA DIFA KEMAS RIDHO ADIMULYA M RIZQI VIERI PUTRA.
PRINSIP-PRINSIP PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI BAB 4.
Dinamika partikel. Dalam bab lalu telah dibahas gerak suatu benda titik atau partikel tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut melakukan gerak.
Zat Padat dan Fluida Tim TPB Fisika.
MEKANIKA FLUIDA 1 FLUIDA :
VISKOSITAS Viskositas adalah salah satu sifat fisik cairan yang menyatakan ukuran kekentalan Cairan, yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam cairan.
FLUIDA.
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
FLUIDA DINAMIS Rado Puji Wibowo (15/380118/PA/16720) Aldida Safia Ruzis (16/394055/PA/17146)
pengantar kuliah Biomekanika dan biotransportasi
FLUIDA. PENDAHULUAN Berdasarkan wujudnya materi di bedakan menjadi 3 : padat, cair dan gas. Benda padat : memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran.
MEKANIKA FLUIDA Pengantar Mekanika Fuida Week 3rd Oleh :
Transcript presentasi:

Ir. Mochamad Dady Ma‘mun Phd Teknik Penerbangan UNIVERSITAS NURTANIO MEKANIKA Fluida Ir. Mochamad Dady Ma‘mun Phd Teknik Penerbangan UNIVERSITAS NURTANIO

Curriculum Vitae Nama : Mochamad Dady Ma’mun Tempat/Tanggal lahir : Bandung, 10 Maret 1967 Status : Menikah (2 putri) Pekerjaan : Dosen Teknik Penerbangan UNNUR / IAe Alamat : Jl. Awitemen no 4 Cicadas Bandung Telephone : 082220200572 E-mail : dadymamun@yahoo.com mdady@Indonesian- aerospace.com

Curriculum Vitae (Education) Doktor Program (S-3)  Tokyo Metropolitan University - Japan Department of Aerospace Engineering 2010 - 2014 Master Degree (S-2)  Nagoya University - Japan Departement of Aerospace Engineering 1999 – 2001 Bachelor Degree (S-1) Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong Departement Teknik Mesin 1986 – 1992

Refferences Fundamental of Fluid Mechanics – Bruce R. Munson, Donald F. Young & Theodore H. Okiishi. Fluid Mechanics – Frank M. White. Theory and Problem of FLUID MECHANICS AND HYDRAULICS – Ranald V. Giles B.S., M.S.

LATAR BELAKANG SEJARAH Aristoteles pada abad ke empat SM mempelajari benda-benda dalam media yang tipis dan dalam gelembung-gelembung. Archimedes (285 – 212 SM) merumuskan hukum-hukumnya yang terkenal tentang benda terapung dan terbenam. Saluran-saluran air bangsa Romawi dibangun dalam abad keempat SM, walaupun bukti-bukti tertulis menunjukkan bahwa para pembuat saluran itu belum memahami tentang azas-azas perancangan dan mekanisme hambatan pipa.

LATAR BELAKANG SEJARAH (Con‘t) Kemudian Leonardo Da Vinci ( 1452 – 1519 ), seorang ahli eksperimen yang ulung, menganjurkan pendekatan secara eksperimen terhadap ilmu pengetahun dengan menyatakan : “Apabila anda berbicara tentang aliran air, ceritakan dahulu pengalaman anda baru kemudian berteori”. Da Vinci telah menjabarkan persamaan kekekalan massa dalam aliran satu dimensi, tentang gelombang, jet atau semburan, loncatan hidrolik, pembentukan pusaran dan rancangan-rancangan seretan rendah ( bergaris alir ) serta seretan tinggi ( Parasut ).

LATAR BELAKANG SEJARAH (Con‘t) Castelli (1577 – 1644), Torricolli (1608 – 1647) dan Gugliel (1655–1710) dari Sekolah Hidrolik Itali, telah melahirkan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan persamaan kontinuitas aliran untuk sungai, aliran dari sebuah wadah, barometer dan beberapa konsep kualitatif tentang hambatan terhadap aliran disungai. Dari Perancis, Edme Mariotte ( 1642 – 1648 ) membangun terowongan angin yang pertama dan menguji model - model didalamnya.

LATAR BELAKANG SEJARAH (Con‘t) Isac Newton ( 1642 – 1727 ) memposulatkan hukum-hukum geraknya dan hukum kekentalan untuk fluida linear yang sekarang dinamakan fluida Newton dan ia juga melakukan percobaan-percobaan tentang hambatan (drag) yang dialami oleh bola. Pada abad kedelapan belas, ilmuan matematika untuk mekanika fluida-hidrodinamika, pada awalnya dikembangkan oleh empat pakar : Daniel Bernoulli dan Leonardo Euler ( Swiss ) serta Clairant dan Jean d’Alembert ( Prancis ), kemudian dilanjutkan oleh Josep – Louis Lagrange ( 1736 – 1813 ) dan Pierre – Simon Laplace serta seorang insinyur, Gerstner ( 1756 – 1832 ), yang menyumbangkan gagasan tentang gelombang permukaan dan menghasilkan penyelesaian-penyelesaian yang akurat dalam aliran tanpa gesekan.

LATAR BELAKANG SEJARAH (Con‘t) Euler mengembangkan persamaan gerak diferensial dan bentuk integralnya yang disebut persamaan Bernoulli. D’ Alembert memakai persamaan ini untuk menampilkan paradoksnya yang terkenal : “ Bahwa suatu benda yang terbenam di dalam fluida tanpa gesekan, seretannya nol”. Hasil-hasil yang diberikan oleh ahli-ahli di atas merupakan hal yang berlebihan, karena asumsi fluida sejati ( tanpa gesekan ) dalam prakteknya hanya mempunyai penerapan yang sangat terbatas dan kebanyakan aliran dibidang teknik sangat dipengaruhi oleh efek kekentalan.

PENGERTIAN MEKANIKA FLUIDA Mekanika fluida adalah ilmu tentang gaya dan gerakan dari suatu fluida Fluida adalah suatu material yang berdeformasi terus-menerus selama dipengaruhi shear stress Material dapat dibagi atas 2, yakni fluida dan zat padat. Secara teknis perbedaannya terletak pada reaksi kedua zat itu terhadap tegangan geser atau tegangan singgung yang dialaminya. Zat padat dapat menahan tegangan geser dengan deformasi statis, sedangkan fluida adalah sebaliknya.

PENGERTIAN MEKANIKA FLUIDA (Con‘t) Fluida juga dikenal dengan istilah zat alir, adalah zat yang berubah bentuk secara kontinyu ( terus menerus ) bila terkena tegangan geser, betapapun kecilnya tegangan geser itu. Maka dapat kita katakan bahwa fluida yang diam, berada dalam keadaan tegangan geser nol.

PENGERTIAN MEKANIKA FLUIDA (Con‘t) Berdasarkan besarnya tegangan geser yang bekerja dengan laju perubahan bentuk yang terjadi, maka fluida dapat diklasifikasikan atas fluida yaitu Fluida Newton ( Newton Fluids ) atau fluida bukan-Newton ( Non-Newton Fluids ). Fluida yang mempunyai hubungan linear antara besarnya tegangan geser dengan laju perubahan bentuk yang diakibatkan disebut fluida Newton. Fluida yang termasuk dalam kelompok ini seperti air,udara dan gasolin pada kondisi normal. Sedangkan fluida bukan-Newton adalah fluida yang mempunyai hubungan tidak linear antara besarnya tegangan geser dengan laju perubahan bentuk yang diakibatkan. Contoh fluida ini adalah pasta gigi dan cat minyak. Bidang yang mempelajari fluida bukan-Newton merupakan bagian dari ilmu yang disebut Rheologi.

PENGERTIAN MEKANIKA FLUIDA (Con‘t) Menurut Metzner (Olson,1993 : 25) fluida diklasifikasikan kedalam empat golongan, yaitu : 1. Fluida Viskos Murni. Ini meliputi fluida-fluida Newton dan bukan-Newton dengan tegangan geser yang hanya bergantung pada laju geseran dan tidak bergantung pada waktu. 2. Fluida bergantung pada waktu. Fluida-fluida yang viskositasnya seolah semakin lama makin berkurang meskipun laju geseran tetap disebut fluida Thiksotropik, sedangkan yang viskositasnya seolah makin lama makin besar disebut fluida Rheopektik.

PENGERTIAN MEKANIKA FLUIDA (Con‘t) 1. Fluida Viskos Murni. Ini meliputi fluida-fluida Newton dan bukan-Newton dengan tegangan geser yang hanya bergantung pada laju geseran dan tidak bergantung pada waktu. 2. Fluida bergantung pada waktu. Fluida-fluida yang viskositasnya seolah semakin lama makin berkurang meskipun laju geseran tetap disebut fluida Thiksotropik, sedangkan yang viskositasnya seolah makin lama makin besar disebut fluida Rheopektik. 3. Fluida Viskoelastik, adalah zat yang menunjukkan karakteristik baik zat padat elastik maupun fluida viskos, misalnya tepung, ter dan beberapa polimer. 4. Sistem-sistem Rheologi yang lebih kompleks.

MACAM MEKANIKA FLUIDA Mekanika fluida dapat dikategorikan dua macam yaitu dinamika fluida dan statik fluida Dinamika fluda (fluid dynamic)  aliran sungai, aliran darah di dalam tubuh Statik fluida (fluid static)  dam, cairan dalam tangki (tidak ada gaya geser >> diam)

Apakah Fluida itu? Jenis materi: Padat (solid) i.e. baja, beton dll. Fluida : Cair dan Gas Tinjauan terhadap sifat materi: Susunan molekul Hubungan gaya dan deformasi Padat  Jarak antar molekul rapat & gaya kohesi antar molekul yang besar Cairan  molekul-molekul saling berdekatan satu sama lain, gaya antar molekul lebih lemah Gas  molekul – molekul satu sama lain saling berjauhan dengan gas tumbukan satu sama lain lemah dan dapat diabaikan Sifat-sifat cairan dan gas dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur

Perbedaan yang lebih spesifik antara materi Padat dan fluid didasarkan pada bagaimana zat tersebut berdeformasi di bawah beban luar yang bekerja Zat Padat : tidak mudah berdeformasi Fluid : Mudah di deformasi Secara khusus, fluida didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi terus-menerus Selama dipengaruhi suatu tegangan geser (Gaya tangensial persatuan luas)

Perbedaan zat cair (liquid) dan gas Incompressible (tidak bisa dimampatkan) Mempunyai volume tertentu pada tekanan dan temperatur tertentu. Gas Compressible (dapat dimampatkan) Selalu mengisi ruang

Parameter Fisik Fluida Karakteristik fluida dapat ditinjau dari segi: Kerapatan, berat jenis, volume Kompresibilitas / kemampatan Viskositas / kekentalan Tegangan permukaan

Unit dan Dimensi Dimensi dasar: Panjang, L Massa, M Waktu, T Suhu (Temperatur),  Besaran turunan: Luas, L2 Kecepatan, LT-1 Kerapatan, ML-3 Satuan: Panjang: m (meter) Waktu: s (second, detik) Massa: kg (kilogram)

British Gravitational System (BG) Satuan panjang: kaki (ft) Satuan waktu: detik Satuan gaya: pound (lb) Temperatur: oF Absolute temperatur: oR = oF + 459.67 Satuan massa: slug Satu pound gaya yang bekerja pada benda bermassa 1 slug, akan mengakibatkan percepatan 1 ft/det2 Benda dengan massa 1 slug, akan memiliki berat 32,2 lb.

International System (SI) Satuan panjang: meter (m) Satuan waktu: detik (det) Satuan gaya: newton (N) Temperatur: oC Absolute temperatur: oK = oC + 273 Satuan massa: kilogram (kg) Satu newton gaya yang bekerja pada benda bermassa 1 kilogram, akan mengakibatkan percepatan 1 m/det2 Benda dengan massa 1 kg, akan memiliki berat 9,81 N.

English Engineering System (EE) Satuan panjang: kaki (ft) Satuan waktu: detik Satuan gaya: pound (lb) Absolute temperatur: oR Satuan massa: pound mass (lbm) Satu pound gaya yang bekerja pada benda bermassa 1 lbm, akan mengakibatkan percepatan sebesar percepatan gravitasi, yaitu 32,174 ft/det2.

Tiap kelompok sistem satuan menggunakan Dimensi Dasar, yaitu : massa (M), panjang (L), waktu (T) dan temperatur (). Dimensi-dimensi lainnya dapat diturunkan dari dimensi-dimensi dasar ini. Hubungan antara dimensi dasar ini dapat diturunkan dari hukum-hukum fisika yang ada, misalnya dari hukum Newton II, yang menyatakan bahwa gaya sebanding dengan massa kali percepatan, F = m.a, dan sebagai persamaan, faktor kesebandingan k harus di gunakan sehingga diperoleh persamaan : F = k m . a atau F = m.a/gc­ dengan gc­ = 1 / k harga 1/k atau gc­ bergantung pada sistem sataun yang digunakan sehingga menghasilkan harga gaya yang benar dari perkalian antara massa dan percepatan. Dari persamaan Newton II di atas, diperoleh hubungan antara gaya, massa dan percepatan dalam setiap sistem satuan.

Sistem satuan No Sistem satuan Gaya (F) Massa (M) Panjang (L) Waktu (T) gc = 1/k Faktor konversi 1.   2. 3. 4. 5. 6. 7. Inggris Teknik, BG Atau USC Inggris Engineering Inggris Absolut Metrik Absolut (cgs) Metrik MKS Metrik Engineering Sistem internasional, SI pound (lbf) poundal (pdl) dyne kilogram (Kgf) gram (gf) Newton (N) Slug pound (lbm) gram (gr) kilogram (Kg) gram (gr) Kilogram (Kg) feet (ft) cm meter (m) centi meter (cm) detik slug.ft 1 l bf.det2 lbm.ft 32,2 lbf. det2 pdl.det gm. cm dyne. det2 kgm 9,8061 kgf. det2 gm.cm 980,665 gf. dt2 kg. m N. det2 1 slug = 3,2 lbm 1 slug = 14,59 kg 1 ft = 0,3048 m 1 lbf = 4,448 N 1 N = 105 dyne

Dimensi Turunan No Dimensi turunan Satuan SI Satuan BG Faktor konversi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.   8. 9. 10. 11. Luas ( L2 ) Volume ( L3 ) Kecepatan (LT-1) Percepatan (LT-2) Tek./Teg. (ML-1T-2) Kecep.sudut ( T-1 ) Energi kalor, usaha ( ML2 T-2 ) Daya ( ML2 T-3 ) Kerapatan ( ML-3 ) Kekentalan Dinamik ( ML-1 T-1) Kalor spesific ( L2 T-2 θ-1 ) m 2 m 3 m/dt m/dt2 Pa = N/m2 dt -1 J = N.m W = J/dt Kg/m3 Kg/ (m.dt) M2/ (dt 2 K) ft 2 ft3 ft/dt ft/dt2 lbf/ft2 lbf.ft lbf.ft/dt slug/ft slug/ft.dt ft2 / (dt2.R) 1 m2 = 10,746 ft2 1 ft3 = 35,315 ft3 1ft/dt = 0,3048 m/dt 1ft/dt2 = 0,3048 m/dt2 1 lbf/ft2 = 47,88 Pa 1 ft.lbf = 1,3558 J 1 ft.lbf/dt = 1,3558 W 1 slug/ft3 = 515,4 kg/m 1 slug/(ft.dt)=47,88 kg/m.dt 1m/(dt2.R) = 5,980 ft2/dt.R

Awalan Pilihan Untuk Pangkat 10 Dalam Satuan SI No Kelipatan Awalan SI Singkatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 109 106 103 10-2 10-3 10-6 10-9 10-12 giga mega kilo centi milli mikro nano piko G M k c m μ n p

Contoh-contoh soal: Tunjukkan dimensinya dan satuan yang digunakan dalam sistem satuan SI dan satauan BG dari besaran-besaran berikut : a. Momentum b. Tegangan Geser c. Berat Jenis Jawab a. Momentum = massa x kecepatan = massa x (jarak/waktu) Dimensi = M . L . T -1 Satuan SI = Kg .m . dt -1 = kg . m/dt = N . dt Satuan BG = Slug. ft . dt -1 = Slug . ft / dt

Contoh-contoh soal (Con’t) b. Tegangan geser = Gaya bagi luasan = F . L-2 = M . L . T -2 . L -2 = M . L -1 . T -2 = M / L . T -2 Satuan SI = N / m2 Satuan BG = lbf / ft 2 c. Berat Jenis = kerapatan x gravitasi = M . L -3 x L . T -2 = M . L -2 . T -2 = M / L 2 . T 2 Satuan SI = Kg/m2 . dt 2 N = Kg . m / dt = N / m 3 Satuan BG = lbf / ft 3

Contoh-contoh soal (Con’t) 2. Sebuah benda beratnya 1000 lbf dibawah pengaruh medan gravitasi bumi yang percepatannya g = 32,174 ft / dt 2. Berapa massanya dalam kilogram ? Berapa berat benda ini dalam Newton, jika dipengaruhi percepatan gravitasi bulan yang nilai standarnya g bulan = 1,62 m / dt 2. Berapa besar percepatan benda itu jika gayanya netto sebesar 400 lbf dikenakan padanya dibulan atau dibumi. Penyelesaian : Dari soal W = 1000 lbf g = 32,174 ft / dt 2 a. Massa benda dalam kilogram : W = m . g = 1000 lbf. m (slug) . 32,174 ( ft / dt2 ) = 1000 lbf. jadi m = 1000 / 32,174 m = 31,08 slug m = 31,08 slug x 14,5939 kg / slug m = 453,6 kg

Contoh-contoh soal (Con’t) b. Berat benda dalam Newton Karena massa benda di bulan atau di bumi tetap 453, 6 kg, maka berat benda di bulan, W = m . g bulan W = 453,6 kg . 1,62 m/dt 2 W = 734,8 N c. Percepatan benda : Dari persamaan Newton II, F = m . a 400 lbf = 31,08 (slug) x a ( ft / dt2 ) a = 400/31,08 ( ft / dt 2 ) a = 12,43 ft / dt 2 a = 12,43 x 0,3048 (m / dt 2) = 3,79 m / dt 2

Tegangan pada bidang fluida Gaya FR pada sebuah bidang dapat diuraikan menjadi: Komponen normal (tegak lurus terhadap bidang)= FN Komponen tangensial= FT Tekanan (pressure)= FN/A Shear stress (tegangan geser: FT/A

Properti Fluida Definisi-definisi: Kerapatan (Density),  = massa/volume, kg/m3 Volume spesifik, Vs=1/, m3/kg Berat jenis (berat fluida persatuan volume) ,  = g, N/m3 Kerapatan relatif, s = /w

Tekanan Tekanan = gaya normal per unit luas, N/m2 Tekanan relatif 1 Pascal (Pa) = 1 N/m2 1 bar = 100,000 N/m2 = 1x105Pa Tekanan relatif Pgauge= Tekanan di atas tekanan atmosfir Patm Pabs = Tekanan di atas vacum = Pgauge+ Patm Tekanan Atmosfir = 1 bar = 100,000 Pa abs.

Hukum Gas Ideal Gas merupakan zat yang relatif sangat mudah dimampatkan (highly compressible). p =  RT Perubahan kerapatan gas berhubungan langsung dengan perubahan tekanan dan temperatur. P : tekanan absolute  : kerapatan T : temperatur absolute R: konstanta gas

Viskositas Merupakan ukuran resistensi terhadap deformasi. Gaya gesek dalam fluida dihasilkan oleh kohesi dan pertukaran momentum antar molekul-molekul fluida. Terdapat perbedaan perilaku antara cairan dan gas terhadap perubahan suhu. Fluida ideal: tidak memiliki viskositas, viskositas = 0.

Viskositas (lanjutan) F AU / Y =F/A= U/Y  =  du/dy  =  / (du/dy), (Hubungan tegangan dan laju regangan geser (gradien kecepatan)  “Persamaan viskositas Newton”  = viskositas dinamik Satuan: N.det/m2 atau Pa s atau kg/(m det) Dalam CGS, satuan viskositas = 1 g/(cm s) = 1 P (poise) 1 Pa.s = 10 P = 1000 cP

Viskositas (lanjutan) Viskositas kinematik =  =  /  Satuan viskositas kinematik: m2/s = 1 . 104 Stokes 1 cm2/s = 1 St (stokes)

Viskositas (lanjutan) Tegangan geser berhubungan Secara Linear terhadap laju Regangan geser (fluida Newtonian)

Viskositas (lanjutan) Tegangan geser berhubungan Secara tidak Linear terhadap Laju regangan geser (fluida Non Newtonian)

Viskositas (lanjutan) Newtonian fluid: fluida dengan  konstan Plastis,  = A + B (du/dy)n. Bingham Plastic, n = 1, contoh: sewage sludge (limbah berupa sludge/bubur), pasta gigi, offshore mud. Dilatant fluid: viskositas bertambah jika tegangan geser bertambah. (shear thickening fluid): contoh: tepung jagung + air. Pseudo plastic fluid: viskositas menurun jika tegangan geser bertambah. Contoh: hair styling gel Thixotropic: viskositas menurun terhadap waktu pemberian gaya (shearing force). Tinta khusus untuk keperluan luar angkasa. Rheopetic: viskositas meningkat terhadap waktu pemberian gaya. Contoh: pelumas . Eugene C. Bingham