DISUSUN OLEH KELOMPOK 3B Assalamualaikum Wr Wb GEOSTRATEGI INDONESIA DISUSUN OLEH KELOMPOK 3B SATIVA PERMATA SARI SITI NUR HAYATI JESSYCA GLORY WIJAYA SRI UTAMI M. GUNAWAN TARMUDI N TOMI BUDI P RISA ROSALIA WISNU EZZA P RITA FATMARANI YUDHA RIZKI RIASTUTI S.MUHIMATUNAFINGAH
a.PENGERTIAN GEOSTRATEGI Geostrategi merupakan jenis kebijakan luar negeri berdasarkan faktor geografis yang menjadi dasar dalam perencanaan kebijakan politik dan militer. Geostrategi merupakan suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan tujuan nasional. Ketahanan nasional indonesia merupakan pendekatan yang dilakukan bangsa indonesia.
B. KONSEP ASTA GATRA Masyarakat Indonesia majemuk dan heterogen. Perlu Strategi ketahanan nasional. Unsur-unsur ketahanan nasional (asta gatra) : penduduk, 2) sumber daya alam, 3)wilayah 4) ideologi, 5)politik, 6)ekonomi, 7)sosial budaya, 8)pertahanan keamanan. Astagatra terdiri dari Trigatra dan Pancagatra.
Unsur atau Gatra dalam ketahanan nasional Gatra Penduduk Faktor yang mempengaruhi penduduk negara: a. Faktor kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos kerja, dan kepribadian b. Aspek Kuantitas mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, dan perimbangan penduduk tiap wilayah
2. Gatra Sumber Daya Alam Faktor yang mempengaruhi SDA: a. Potensi SDA wilayah yang berangkutan b. Kemauan mengeksplorasi SDA c. Pemanfaatan SDA dengan memperhitungkan masa mendatang d. Kontrol atas SDA Gatra Wilayah Faktor yang mempengaruhi wilayah negara: a. Bentuk wilayah negara b. Luas wilayah negara c. Posisi geografis d. Daya dukung wilayah negara
4. Gatra Ideologi Fungsi pokok ideologi: a 4. Gatra Ideologi Fungsi pokok ideologi: a. Sebagai cita-cita dari sekelompok masyarakat b. Sebagai sarana pemersatu masyarakat 5. Gatra Politik Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek: a. Sistem politik yang dipakai b. Sistem pemerintahan yang dijalankan c. Bentuk pemerintahan yang dipilih d. Susunan negara yang dibentuk
6. Gatra Ekonomi Ekonomi yang dijalankan disuatu negara berpengaruh di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warna negara, 7. Gatra Sosial Budaya Dari segi sosial budaya masyarakatnya, hal-hal yang dialami suatu negara homogen dengan negara heterogen akan berbeda. 8. Gatra Pertahanan Keamanan Unsur utama pertahanan keamanan berada ditangan tentara (militer). Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.
C. INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA Perdamaian dalam pengertian negatifnya adalah suatu kondisi tidak adanya peperangan, konflik kekerasan, ketegangan dan huru-hara kerusuhan berskala besar, sistematis serta kolektif. Perdamaian harus dirumuskan pula secara lebih positif, tidak hanya dengan meniadakan peperangan dan konflik berskala besar, melainkan juga memberantas berbagai tindak kekerasan, ketidakadilan, kriminalitas, penindasan dan eksploitasi manusia oleh manusia lainnya yang lebih kuat dan berkuasa. Cita-cita perdamaian mungkin sudah berumur sama dengan manusia itu sendiri. Namun demikian, kegagalan-kegagalan menciptakan perdamaian juga sama usianya dengan cita-cita damai sepanjang zaman.
Kalau demikian halnya, mengapa manusia modern diawal millenium ke-3 ini, masih terus mencoba tidak kehabisan akal untuk mencari cara dalam mengupayakan terciptanya perdamaian bagi diri, keluarga, kelompok, bangsa, serta perdamaian global? Salah satu jawabannya adalah bahwa selain kodrat manusia yang berbeda-beda dan bertentangan berdasarkan suku, bangsa, ras, agama, dan perbedaan kelompok-kelompok secara primordial maupun pertentangan kepentingan politik dan ideologi, maka merupakan kodfrat/naluri (instinct) manusia pula untuk mempertahankan jenisnya agar tidak mengalami kemusnahan total oleh saling menghancurkan dan memusnahkan.
1. Menghargai Keberagaman Indonesia terdiri dari bermacam-macam kelompok Adanya kerelaan untuk saling menerima keberagaman diantara komponen Tidak menganggap suatu kelompok agama tertentu lebih istimewa dibandingkan dengan lainnya Kembali kepada ajaran-ajaran pokok setiap agama Meninggalkan fikiran agama sendiri adalah satu-satunya kebenaran didunia
2. Dialog Perdamaian Dalam dialog perdamaian ini, yang dibebani adalah para pemeluk agama. Kenyataannya, sudah banyak kekejaman dan kekerasan yang dilakukan manusia terhadap manusia lain di seluruh dunia. Apalagi di Indonesia, yang justru dilakukan oleh dan pada agama-agama tertentu. Agama juga dipakai sebagai senjata politik untuk menguntungkan kelompoknya sendiri, serta menyalahkan kelompok lain. Padahal, seperti yang kita ketahui Agama adalah untuk memelihara kehidupan damai serta saling mengasihi sesama manusia. Hal tersebut kalau direalisasikan dengan baik secara terus-menerus dengan semangat saling menghargai besar kemungkinan akan memberi sumbangan berarti bagi Perdamaian.
3. Menegakkan Kebenaran dan Keadilan Proses awal menciptakan perdamaian yang hakiki adalah dengan upaya pengungkapan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM .
4. PENDEKATAN CULTURAL (Budaya) Dengan mengetahui budaya sebuah negara kita bisa memahami berbagai karakteristik yang ada didalamnya agar dapat mengambil langkah yang tepat dan efektif dalam mewujudkan perdamaian disana.
5. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi Pendekatan sosial dan ekonomi ini terkait masalah kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia Ketika masyarakat kurang sejahtera tentu saja lebih rawan konflik dan kekerasan di dalamnya Namun, masyarakat / negara yang kurang sejahtera biasanya akan “cuek” atas isu dan seruan perdamaian
Lanjutan Maka untuk mendukung upaya pewujudan perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat dan negara di dunia ini
6. PENDEKATAN POLITIK Adanya agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnyan perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara maju dan adidaya yang memiliki pengaruh di mata dunia.
7. Melaui pendekatan religius (Agama) Semua agama di negara mengajarkan kebaikan yang diantaranya kepedulian dan perdamaian. Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama tentu harus memiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun di kancah dunia. Para tokoh agama yang dianggap memiliki kharisma dan pengaruh besar di masyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.
SEKIAN WASSALAMUALAIKUM