Teori Dasar dalam Geografi Politik Kuliah 4 Geografi Politik
Dinamika Geografi Politik - 1 Muncul pertama kali sekitar abad ke-19 Teori-teori geografi didominasi oleh diskusi mengenai hubungan antara geografi fisik dan geografi manusia Dipengaruhi oleh Kolonialisme Nasionalisme Teori Darwin Tokoh : Friedrich Ratzel (Jerman): “the biological theory of state” Vidal de la Blache (Perancis): “the geographical determinism”
Dinamika Geografi Politik - 2 Pendekatan geografi politik dimodifikasi oleh “negara” sebagai alat propaganda Memunculkan GEOPOLITIK Tokoh: Karl Haushofer (1924 - 1944) Democratic geopoltics: Isaiah Bowman & Nicholas Spykman Geografi Politik kalah populer dibandingkan Geopolitik
Dinamika Geografi Politik - 3 Pertentangan ideologi pembangunan: kemunculan teori ekonomi Liberal dan Marxis Faktor ‘budaya’ dan ‘ruang’ semakin terpinggirkan, namun faktor ‘politik’ semakin penting Tahun 1970-an: Marxist Geography mendorong kembalinya isu politik dalam kajian geografi Jean Gottman mengkritisi “pembagian dunia”
Geopolitik Istilah yang muncul pada abad ke-20 Istilah populer bagi politisi, ahli strategi, kalangan militer, dan jurnalis Geopolitik adalah ‘politik’, bukan ‘geografi’ Geopolitik merupakan bagian dari strategi politik yaitu to use space for political purposes Konsep utama: GEOSTRATEGI Geopolitics led geography to politization Sir Halford Mackinder (Inggris): Teori tentang pentingnya kontrol atas laut dan daratan untuk menciptakan keseimbangan kekuatan
‘Geopolitics’ and ‘Political Geography’ are almost synonymous, but the second term has scientific connotations, while the first has political connotations (Mamadouh, 1998)
Berbagai teori terkait Teori ttg negara, bangsa, negara-bangsa Teori ttg kekuasan dan Kekuatan Teori ttg pembentukan Teritori Teori ttg ekonomi Teori ttg pembangunan Teori ttg kebudayaan Teori ttg persaingan dan konflik
Negara, Bangsa, Negara-Bangsa Nasionalisme, negara, negara-bangsa, region-state Centrifugal vs centripetal forces Asal usul negara (developmentalis vs fungsionalis) Fungsi negara (dominan vs laizzes-faire) Bentuk negara (federal vs kesatuan) Bentuk fisik negara (kontinen, elongated, fragmented, prorupt, perforeted) Bentuk pemerintahan (kerajaan, republik, dominion) Sistim pemerintahan (otoriter-sentralisasi vs demokrasi-desentralisasi)
Compact Elongated Prorupt Perforated Fragmented
Kekuasaan dan Kekuatan Sumber kekuasaan dan kekuatan Supremasi, dominasi, dan hegemoni Konsep kedaulatan (absolut-relatif, negara-populer, internal-eksternal) Hubungan antara kekuasaan, kekuatan, kedaulatan, dan teritorial Kedaulatan dalam sistim internasional (pra, masa, dan pasca Westphalian)
Teori Pembentukan Teritori Politik Teritorial Deterritorialization - reterritorialization Environmetal Determinism dan Labensraum Frontier region, heartland, gate way Cara-cara mendapatkan teritorial Irredentisme Imperialisme dan kolonialisme Okupasi Preskripsi Aneksasi Perbudakan wilayah Pertukaran wilayah Jangkauan pelayanan Konsep Perbatasan (boundary, border-line, border region) Irredentism: any position of a state advocating annexation of territories administered by anotherstate on the grounds of common ethnicity or prior historical possession, actual or alleged. It is often advocated by pan-nationalistmovements and has been a repeated feature of identity politics, cultural and political geography
Teori Ekonomi Kapitalis vs Sosialis Mekanisme pasar vs intervensi pemerintah Teori perdagangan internasional Teori kependudukan Teori daya saing wilayah Teori globalisasi ekonomi
Teritorialisasi di Sumsel
Teori Pembangunan Teori Modernisasi Teori Ketergantungan Negara maju membantu negara terbelakang untuk mencapai kemajuan berdasarkan pengalaman negara maju Masyarakat tradisional akan berkembang sebagai masyarakat modern Teori Ketergantungan Bantuan negara maju kepada negara terbelakang dipenuhi berbagai kepentingan, bersifat eksploitatif, dan hanya menciptakan ketergantungan Masyarakat akan berkembang menurut cara dan tradisinya masing-masing Teori Sistim-Dunia Dunia tidak lagi dipandang sebagai a collection of autonomous state-structures namun lebih sebagai an integrated system of multiple states and cultures. Terdiri dari: pusat, pinggiran, dan semi-pinggiran Semi-pinggiran adalah “pusat” di pinggiran Perkembangan masyarakat ditentukan oleh nteraksi antara pusat, pinggiran, dan semi-pinggiran
Teori Kebudayaan Kebudayaan dan integrasi keruangan Kebudayaan sebagai sistim nilai Kebudayaan sebagai ideologi Kemajemukan budaya dan struktur ruang Transformasi kebudayaan
Teori Konflik Orientasi konflik: keseimbangan atau hegemoni Sumber konflik: pengaruh ideologi, pertentangan kepentingan, perbedaan struktural (kelas sosial-ekonomi), kemajemukan budaya (etnis, agama, ras), persaingan atas sumber-sumber kehidupan, perebutan kekuasaan, dsb Geographical conflict: contiguity – territory - combination
Teori Pembelahan Politik Tokoh : Rokkan Stein Pembelahan politik: memperlihatkan adanya perbedaan dalam hal relasi dan praktek politik Dapat terjadi karena: national revolution atau industrial revolution National revolution: pusat vs pinggiran; negara vs agama Industrial revolution: majikan vs buruh; kota vs desa Mempengaruhi : penguasaan wilayah, sentralisasi kekuasaan, dan pemusatan penduduk
Teori Simbolisme Politik Merupakan salah satu jenis “tanda” Representasi dari sesuatu Perlu ditafsirkan dan dimaknai. Bersifat subjektif Intangible (mis: gengsi, kehormatan, perhatian) & tangible (patung, istana, kota, garis batas, bendera, tanda tangan, dsb) Tokoh : Pierre Bourdieu Ahli sosiologi asal Perancis Konsep utama: “Symbolic capital”: sebagai sumber kekuatan; melahirkan “symbolic power” “Symbolic violence”: pemaknaan atas simbol yang melahirkan pertentangan dan/atau persaingan Keduanya dapat dimanfaatkan untuk melakukan reproduksi sosial dan rekonstruksi ruang
Teori Hegemoni Hegemoni: Tokoh: Antonio Gramsci Konsep utama: Pengendalian politik secara halus melalui ideologi dan nilai budaya Mempengaruhi akal-sehat (common-sense) Tokoh: Antonio Gramsci Konsep utama: Dominant class Superstructure Ideology Cultural hegemony
Teori Diskursus Politik Tokoh utama: Ernesto Laclau Diskursus: Bidang bahasa : rangkaian percakapan Bidang politik: praktek atau tindakan sosial yang memainkan peran dalam menghasilkan “dunia” Berkaitan dengan identitas, hegemoni, dan perubahan sosial Menciptakan opini, membangun persepsi, dan mempengaruhi keputusan Menimbulkan stigmatisasi ( pencitraan negatif pada sesuatu) Dapat menyebabkan terjadi pemilahan sosial-politik-ekonomi-budaya
Teori Globalisasi From above (elites) From below Country 1 Country 2
Geographies of Globalization Focusing on the ways in which the spatial organization of the international political economy makes a difference to its workings Politic – economy – space relationship The New Theorizing State Border: The workings or modalities of power Mobility and fixity Deterritorialization and reterritorialization Spatial scale and scaling The role and dynamics of borders and frontiers The concept of sovereignty
Global Shift : The Actors Liberalisasi, Kolonialisasi, Imperialisme Interelasi Internasionalisasi Ekonomi Negara A Negara B Korporasi Mutlinasional Negara A Negara B “Neo-ism” Integrasi Globalisasi Ekonomi
The Modern of Political Geography Geographical Space is perceived as a combination of territories and networks place not only to a world where networks play a more important role, but also to a much more chaotic organization of territorial scales. It illustrates not only the functioning of the territorial model of Modernity, but also the processes of its spatial diffusion Geography of globalization
Terima kasih