Kepuasan Kerja, dan Stress Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
prolog Dunia kerja adalah dunia yang penuh dengan dinamika. Dinamika muncul akibat dari berbagai macam faktor antara lain hubungan kerja antara atasan-bawahan, hubungan partner kerja dan tekanan terhadap pekerjaan. Munculnya kepuasan kerja dan stress dari anggota organisasi tergantung pada sejauhmana anggota tersebut memposisikan dirinya dan pekerjaannya serta sejauhmana organisasi mengelola manajemen aset- asetnya.
Pengertian Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami pegawai dalam bekerja (Newstrom: 1996) Kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap berbagai faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja (Blum: 1956). Jadi, Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaan mereka Kepuasan kerja mencerminkan kepuasan seseorang dan dapat dilihat dalam sikap positif terhadap pekerjaannya
Untuk meningkatkan disiplin pekerja dalam bekerja. Fungsi kepuasan kerja Untuk meningkatkan disiplin pekerja dalam bekerja. Untuk meningkatkan semangat kerja dan loyalitas pekerja terhadap perusahaan. (Fred Luthans: 1998)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja (1) a. Kondisi Kerja b. Mutu Pengawasan c. Keamanan Kerja Faktor Organisasi d. Fasilitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja a. Gaji b. Teman Sekerja c. Umur Faktor Individual d. Komunikasi
Stress Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Gejala stress mempengaruhi kesehatan pisik dan kesehatan mental, sehingga seseorang bisa menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis dan menunjukkan sikap mudah marah dan tidak kooperatif.
Ciri-ciri karyawan yang memiliki kepuasan kerja Adanya kepercayaan bahwa organisasi akan memuaskan dalam jangka waktu yang lama Memperhatikan kualitas kerjanya Lebih mempunyai komitmen organisas Lebih produktif
Penyebab stress On the job stress: a. Beban kerja yang berlebihan b. Tekanan atau desakan waktu c. Kualitas supervisi yang jelek d. Iklim politis yang tidak aman e. Wewenang terbatas untuk melaksanakan tanggung jawab. f. Frustrasi g. Konflik antar pribadi dan kelompok h. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan. i. Berbagai bentuk perubahan.
Penyebab stress Off the job stress a. Kekuatiran finansial b. Masalah yang berkaitan dengan anak c. Masalah fisik d. Masalah perkawinan/perceraian. e. Perubahan yang terjadi ditempat tinggal f. Masalah pribadi lainnya misalnya kematian famili
Reaksi terhadap stress Tipe A : Agresif dan kompetitif, namun mereka masih punya waktu untuk berolahraga dan kegiatan sosial kemasyarakatan, tidak disadari bahwa tekanan yang dia rasakan salah, tapi lebih disebabkan oleh perbuatannya sendiri. Tipe B: Rileks dan tidak suka menghadapi masalah, menerima situasi yang ada, tidak senang bersaing, tipe B ini lebih kecil kemungkinannya menghadapi masalah yang berhubungan dengan stress
Stress dan prestasi kerja Stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stress. Bila tidak ada stres berarti tantangan kerja juga tidak ada dan prestasi kerja cenderung rendah, demikian sebaliknya apabila stress ada prestasi kerja cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumberdaya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
Cara mengurangi stress Memindahkan karyawan ke tempat lain, melakukan penggantian penyelia dan menyediakan lingkungan kerja yang baru. Melaksanakan pelatihan dan pengembangan karyawan supaya mampu melaksanakan pekerjaan baru. Merancang kembali pekerjaan sehingga karyawan mempunyai wewenang yang cukup untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan tanggung jawab, mengurangi kelebihan beban kerja, tekanan waktu dan peranan ganda. Komunikasi dilaksanakan dengan baik sehingga memperbaiki pemahaman karyawan terhadap stress. Melakukan konseling bagi karyawan yang mengalami stress. Melakukan kegiatan yang bersifat santai yang dilakukan secara bersama-sama anggota organisasi.
Epilog Puas atau tidak puas dalam dunia kerja adalah keniscayaan. Tidak ada satu pun yang dapat menjamin kepuasan kerja selain dari diri kita sendiri. Dalam ajaran agama, kerja adalah ibadah, sehingga ketika diniatkan seperti itu akan muncul motivasi yang bersifat spiritual. Pekerjaan yang kita lakukan dengan hati ikhlas dan niat ibadah, akan memunculkan pintu-pintu rezeki dari tempat yang tidak kita duga.
Tabik…..