Portofolio Selection and Choice Under Uncertainty Of Investmenst Decision Oleh:
Portofolio Protofolio Sekumpulan atau gabungan dari beberapa investasi Tujuan: untuk mengurangi risiko yang ditanggung
Proses Pemilihan Portofolio Pemilihan portofolio dibagi menjadi dua tingkatan: Dimulai dengan observasi dan pengalaman, diakhiri dengan keyakinan terhadap kinerja masa depan Dimulai dengan keyakinan mengenai kinerja masa depan dan diakhiri dengan pemilihan portofolio
Pembentukan portofolio yang efisien Diperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama dengan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
Markowitz mengilustrasikan hubungan geometris anatara expected returns-variance of returns Xi be the percentage of the investor’s assets which are allocated μi= expected return Ri
a is weighted of expected value V (Xi) = Variance of investment ρ= covariance between Ri and Rj
Choice under Uncertainty kita tidak bisa mengatakan portofolio mana yang terbaik dari portofolio yang efisien, Maka, portofolio mana yang akan dipilih....?
Expected Utility Model Menyatakan bahwa para pemodal akan memilih suatu kesempatan investasi yang memberikan utilitas yang diharapkan yang tertinggi Menggunakan asumsi terhadap sikap pemodal terhadap risiko. Sikap-sikap dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: - risk averse - risk neutral - risk seeker
Dalam analisis investasi, diasumsikan bahwa para pemodal adalah risk averse. Risk avertion berarti bahwa nilai certainty equivalent (yang merupakan harga yang bersedia mereka bayar) akan selalu lebih kecil dari nilai pengharapan (expected value)
Present value dari hasil yang diperoleh Indeks fungsi utilitas Probabilitas Indeks fungsi utilitas + 5000 0,80 1,00 2000 0,20 0,00
Pemodal yang risk averse bentuk utilitasnya berupa garis lengkung yang meningkat dengan tingkat yang makin berkurang (increase at decreasing rate). Pemodal yang risk neutral bentuk utilitasnya berupa garis lurus. Pemodal yang risk seeker bentuk utilitasnya berupa garis lengkung yang meningkat dengan tingkat yang makin meningkat.
Contoh: Seorang investor dihadapkan pada pilihan 2 kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: Investasi A Investasi B Keuntungan Probabilitas -Rp1.000 0.30 +Rp 500 0,20 +Rp 2.000 0,40 +Rp 1.500 0,60 +Rp5.000 0,30 +Rp 2.500
Indeks utilitas seorang pemodal terhadap nilai-nilai hasil yang diharapkan disajikan sebagai berikut: PV Hasil yang diharapkan Indeks utilitas -Rp 1.000 0,28 +Rp 500 0,59 +Rp 1.500 0,74 +Rp 2.000 0,80 +Rp 2.500 0,85 +Rp 5.000 1,00
(Cont.) Keuntungan yang diharapkan (E[R]) dari masing-masing investasi: E(RA) = 0,3(-1000)+0,4(+2000)+0,3(5000) =+Rp 2.000 E(RB) = 0,2 (500)+0,6(+1500)+0,2(2.500) = +Rp 1.500 Expected utility dari masing-masing investasi: E(UA) = 0,3(0,28)+0,4(0,80)+0,3(1) = 0,704 E(UB)= 0,2(0,59)+0,6(0,74)+0,2(0,85) = 0,732
(Cont.) Maka: Berdasarkan keuntungan yang diharapkan, investasi A yang akan dipilih oleh investor. Berdasarkan kriteria utilitas yang diharapkan, maka investasi B yang dipilih (karena memberikan utilitas yang diharapkan yang lebih tinggi).
Stochastic Dominance Tidak mensyaratkan distribusi tingkat keuntungan harus bersifat normal. Stochastic dominance menggunakan tiga asumsi yang makin kuat tentang perilaku para pemodal. Asumsi-asumsi tersebut disebut sebagai: - first order stochastic dominance. - second order stochastic dominance. - third order stochastic dominance. Kelemahan Stochastic Dominance Pemodal harus memperkirakan probabilitas.
THANK YOU