BAB 5 PENGULANGAN PROSES
PENGULANGAN PROSES Pernyataan FOR Pernyataan WHILE Pernyataan REPEAT
1. Pernyataan FOR 1.1. FOR TO 1.2. FOR DOWNTO 1.3. Kenaikan atau Penurunan Tidak Sebesar Satu 1.4. FOR Bersarang
1. Pernyataan FOR Pernyataan FOR biasa digunakan untuk melakukan pengulangan yg jumlahnya telah diketahui sebelumnya.
1.1. FOR TO Salah satu bentuk penyataan FOR: FOR variabel := nilai_awal TO nilai_akhir DO pernyataan Pada bentuk FOR di atas: Variabel, nilai_awal dan nilai_akhir harus bertipe sama atau kompatibel. Tipe yg digunakan pada ketiga komponen tersebut harus bertipe ordinal. Nilai_awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai_akhir. Kalau nilai_akhir lebih kecil daripada nilai_awal, bagian pernyataan tdk dijalankan sama sekali.
Source code x10.dpr :
Hasil x10.dpr :
Source code deret.dpr :
Hasil deret.dpr :
Source code rata2.dpr :
Hasil rata2.dpr :
Source code abjad.dpr :
Hasil abjad.dpr :
Source code ganjil.dpr :
Hasil ganjil.dpr :
1.2. FOR DOWNTO Kalau FORTO digunakan untuk mencacah naik, FORDOWNTO digunakan untuk mencacah turun. Pada FORDOWNTO, nilai awal harus lebih besar (atau sama dengan) nilai akhir. Bentuk penyataan FORDOWNTO: FOR variabel := nilai_awal TO nilai_akhir DO pernyataan
Source code fordownto.dpr :
Hasil fordownto.dpr :
1.3. Kenaikan atau Penurunan Tidak Sebesar Satu FOR merupakan pernyataan yg cocok untuk menangani pencacahan yg kenaikan atau penurunan sebesar satu. FORTO dipakai untuk pencacahan yg naik sebesar satu (nilai ordinalnya). FORDOWNTO dipakai untuk pencacahan yg menurun sebesar satu (nilai ordinalnya). Bila selang kenaikan atau penurunan pencacahan tidak sebesar satu, WHILE dan REPEAT yg cocok dipakai untuk keperluan itu.
1.4. FOR Bersarang Pada masalah tertentu ada kemungkinan FOR berada di dalam FOR yang lain, maka bentuk yang digunakan adalah FOR Bersarang (nested FOR). Contoh penerapan FOR Bersarang adalah untuk membuat gambar sbb: * ** *** **** ***** ****** ******* ********
Source code bintang.dpr :
Hasil bintang.dpr :
2. Pernyataan WHILE Pernyataan WHILE biasa digunakan untuk melakukan pengulangan yg jumlahnya tdk diketahui di depan atau selang pencacahan tdk sebesar 1 atau -1. Bentuk penyataan WHILE: WHILE DO pernyataan
2. Pernyataan WHILE 2.1. Pencacahan Meningkat 2.2. Pencacahan Menurun 2.3. Kenaikan atau Penurunan Tidak Sebesar Satu 2.4. Tidak selamanya Ada Pencacahan
2.1. Pencacahan Meningkat Contoh Program berikut menunjukkan pemakaian WHILE untuk menggantikan perintah: FOR Pencacah := TO 10 DO Writeln(I);
Source code while1.dpr :
Hasil while1.dpr :
2.2. Pencacahan Menurun WHILE juga dapat dipakai untuk menggantikan FORDOWNTO yaitu sebagai contoh: Pencacah := 10: WHILE Pencacah > 0 DO BEGIN Writeln(Pencacah); Pencacah := Pencacah -1; END;
Source code while2.dpr :
Hasil while2.dpr :
2.3. Kenaikan atau Penurunan Tidak Sebesar Satu Dengan mengatur selang kenaikan pada variabel pengontrol pengulangan, WHILE bisa dimanfaatkan misalnya untuk mendapatkan sederetan bilangan ganjil atau menampilkan bilangan dari 1 sampai 10 dengan kenaikan sebesar 0,2. Sebagai contoh (dengan Bilangan bertipe Real): Bil := 1; WHILE Bil <= 2.0 Do BEGIN Writeln(Bil :0:2); Bil := Bil + 0.2; END; Hasil dari pernyataan di atas : 1.00 1.20 1.40
2.4. Tidak selamanya Ada Pencacahan Beberapa contoh WHILE yg telah diberikan selalu melibatkan pencacahan (yg meningkat atau menurun). Hal seperti ini sebenarnya belum tentu ada. Pada contoh while3.dpr dapat dilihat bahwa pengendalian kondisi WHILE ditentukan oleh keabsahan nilai yg dimasukkan dari keyboard.
Source code while3.dpr :
Hasil while3.dpr :
3. Pernyataan REPEAT Pernyataan REPEAT biasanya dipakai untuk menangani pengulangan yg jumlahnya belum pasti, tetapi paling tidak dikerjakan sekali (Pada WHILE, ada kemungkinan bagian pernyataan tdk dijalankan sama sekali). Bentuk penyataan FORDOWNTO: REPEAT pernyataan_1; pernyataan_2; … pernyataan_n UNTIL kondisi
Source code cfr.dpr :
Hasil cfr.dpr :