Sistem manajemen Puskesmas Sesi 6
Komponen sistem manajemen Puskesmas Kegiatan pokok Sistem pencatatan dan pelaporan Tujuan operasional Tujuan umum program Sumber daya Kegiatan integratif
Penerapan fungsi manajemen Puskesmas PLANNING Micro planning, perencanaan tingkat Puskesmas ORGANIZING Struktur org, pembagian tugas, pembagian wilayah kerja, pengembangan program Puskesmas ACTUATING Lokakarya mini Puskesmas, kepemimpinan, Motivasi kerja, koordinasi, komunikasi melalui rapat rutin CONTROLLING PIAS, LAM, PWS KIA, supervisi, monitoring, evaluasi, audit internal keuangan Puskesmas
Penerapan fungsi manajemen Puskesmas Micro planning, perencanaan tingkat Puskesmas Lokakarya mini Puskesmas, penjabaran MP dlm paket2 kegiatan program yg dilaksanakan olehstaf, baik individu maupun kelompok LAM ( PIAS_PWS), adl sistem pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan penyakit pada Ibu dan anak atau untuk penyakit menular yg dapat dicegah dengan imunisasi LAM merupakan penjabaran fungsi pengawasan dan pengendalian program. LAM dijabarkankhusus memantau kegiatan program KIA. SP2TP : komplilasi pencatatan program yg dilakukan secara terpadu setiap bulan. Stratifikasi puskesmas : merupakan kegiatan evaluasi program yg dilakukan setiap tahun untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program Puskesmas secara menyeluruh.
Penerapan fungsi manajemen Puskesmas SUPERVISI : rutin oleh pimpinan Puskesmas dan rapat2 rutin untuk koordinasi dan memantau kegiatan program. Supervisi oleh pimpinan, monitoring dan evaluasi merupakan penjabaran fungsi manajemen pengawasan dan pengendalian di Puskesmas
Dalam upaya menunjang pengembangan program pokok Puskesmas, juga mempunyai 6 sub sistem manajemen : Subsistem pelayanan kesehatan ( promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis & sosial Subsistem keuangan Subsistem logistik Subsistem personalia Subsistem pencatatan dan pengobatan Subsistem pengembangan peran serta masyarakat ( PKMD )
Subsistem manajemen keuangan : Jenis anggaran, digunakan untuk mendukung pengembangan kegiatan program Puskesmas terdiri dari : Dana rutin ( gaji pegawai ) dan dana operasional/ proyek untuk masing2 program Dana operasional diarahkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program masing2 staf pelaksana program Alokasinya digunakan untuk biaya kunjungan pembinaan ke lapangan, pemeliharaan, pembelian alat penunjang kegiatan rutin program dsb
Subsistem manajemen keuangan : Sumber, sebagian besar dari APBD kab/kota yg disalurkan melalui Dinkes kab/kota: Dari pembayaran karcis, obat dan jasa pelayanan Puskesmas. Dana ini disetor ke Kas daerah, dan dikembalikan lagi 25 % ke Puskesmas dpt digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program
Subsistem manajemen keuangan : Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh bendahara Puskesmas, yg bertugas untuk : Mencatat danmelaporkan semua dana yg diterima dan yg dikeluarkan oleh Puskesmas Mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan proyek Mengurus gaji pegawai dan pemasukan keuangan rutin Puskesmas Membuat laporan neraca pemasukan _pengeluaran
Subsistem manajemen logistik : Jenis logistik yg tersedia di Puskesmas direncanakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program pokok Puskesmas. Misalnya : P2M membutuhkan termos, kulkas, jarum, spuit, termometer, alat semprot nyamuk, vaksin, dsb KB membutuhkan alat kontrasepsi, spekulum, obat2 efek samping, sarung tangan, yodium dsb Kebutuhan ini disusun dlm lokakarya mini Puskesmas.
Subsistem manajemen keuangan : Sumber, biasanya disediakan oleh dinas kes kab/kota dan BKKBN. Jumlah dan jenisnya disesuaikan denganperencanaan yg telahdiajukan masing2 Puskesmas Pencatatan dan pelaporan, pencatatan dan pelaporan dan pengeluaran barang harus dibuat oleh petugas dlm bentuk iventaris Puskesmas
Subsistem manajemen personalia : Staf adl sumber daya manusia yg utama yg dimiliki Puskesmas, maka SDM puskesmas perlu dibina dan dikembangkan baik motivasi, inisiatif dan ketrampilan agar mereka bekerja lebih produktif SDM merupakan faktor produksi utama menghasilkan pelayanan kesehatan yg bermutu, untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem insentif perlu diterapkan sesuai ketentuan yg disepakati bersama Sistem kerja yg bersifat integratif dan berkelompok dpt dikembangkan, penghargaan oleh pimpinan kpd staf berprestasi membanu untuk meningkatkan motivasi mereka Keterbukaan pimpinan dlm mengelola keuangan Puskesmas juga akan meningkatkan rasa kebersamaan staf dlm melaksanakan tugas pokoknya.
Subsistem manajemen personalia : Jumlah dan jenis tenaga yg tersedia di Puskesmas sangat bervariasi, masalah yg sering dihadapi : Jumlah terbatas Ketrampilan rendah Kualifikasi tdk sesuai dg kebutuhan Tenaga minimal Puskesmas adl : Dokter umum Bidan Perawat sanitasi Perawat umum Perawat gigi Tata usaha bendahara
Subsistem pencatatan dan pelaporan program : Setiap kegiatan program akan menghasilkan data. Data dicatat dianalisis dan dibuat laporan Data yg siap pakai, krn sudah dipresentasikan dlm bentukk tabel, grafik atau dilaporkan secara naratif Data yg disajikan adl informasi ttg pelaksanaan program dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat.
Subsistem pencatatan dan pelaporan program : Pencatatan harian masing 2 program dikompilasi menjadi laporan terpadu puskesmas Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas ( ST2TP ) dikirim ke Dinkes kab/kota setiap awal bulan Jenis laporan puskesmas : Laporan harian untuk melaporkan KLB penyakit ttt
Subsistem pencatatan dan pelaporan program : LB1 – LB4 : LB1, berisi data kesakitan LB2, berisi data kematian LB3, berisi data program gizi, KIA, KB, dan P2M LB 4 untuk data obat2an LT, semester, tahunan
STANDAR KEBERHASILAN PROGRAM PUSKESMAS: STANDAR PERFORMANCE, tk keberhasilan program secara kuantitatif diukur dg membandingkan target yg sudah ditetapkan dg out put ( cakupan pelayanan ) kegiatan program Effect program dan dampak program ( impact ) seperti tk kematian, kesakitan, gangguan gizi, tk kelahiran dan kecacatan tdk diukur secara langsung, ttp setiap 5 tahunan melalui survey kesehatan rumah tangga atau surkesnas Indikator derajat kesmas adl, IMR, MMR, IMR,
STANDAR KEBERHASILAN PROGRAM PUSKESMAS: Prioritas program adl : KIA, KB, P2M, GIZI, dilaksanakan scr terpadu di luar gedung puskesmas posyandu, polindes
COMPREHENSIVE HEALTH CARE SERVICE : Terdiri dari Preventive health care, promotive health care, medical health care dan rehabilitative health care yg merupakan penjabaran dari ke 3 tingkatan kedokteran pencegahan. Pelaksanaan di program Puskesmas adl : Pencegahan primer : helath promotion adl program PKM, specific protection adl immunisasi ( P2M), kes lingk dsb Pencegahan sekunder : penegakkan diagnosis secara dini dan pengobatan yg tepat ( early diagnoses and promt treatment ) : ANC, kegiatan surveilan, pap smear, pemeriksaan HB pd Bumil, penimbangan rutin balita dsb Pencegahan tertier : medical and sicial rehabilitation. Mengurangi ketidakmampuan dan rehabilitasi yg bersifat medis dan sosial, mis program pengobatan untuk pasien umum, program kes gigi, program gizi. Rehabilitasi sosial bagi pasien post rawat di RS melalui pendekatan kel dan masyarakat setempat.
PUSKESMAS KELILING: Melayani masyarakat yg tinggal jauh dari sarana transportasi ( daerah terpencil ), kegiatannya : Imunisasi, penimbangan anak, ANC, penyuluhan dan pengobatan sederhana. Pada pelaksanaanya cenderung hanya melaksanakan pelayanan pengobatan saja
Analisis pelaksanaan kegiatan program kesehatan yg Tugas akhir : Analisis pelaksanaan kegiatan program kesehatan yg dilakukan di berbagai institusi kesehatan : Puskesmas Dinas kesehatan RS Lakukan kajian thd kegiatan program pelayanan kesehatan Bedakan antara kegiatan manajemen dan kegiatan pelayanan kesehatan