Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Advertisements

PREVENTIF DAN PROMOTIF PADA OBESITAS
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Hipertensi (Darah Tinggi)
ILMU ALAMIAH DASAR KELOMPOK 8 PBA (C) 2012/2013.
Gagal Jantung Akibat Obesitas Masalah kegemukan atau obesitas nyatanya tak hanya mencederai estetika bentuk tubuh, tapi juga sejumlah fungsi organ tubuh.
100 Questions & Answers Sindrom Darah Kental
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
HIPERTENSI YENI FARIDA, S.FARM., APT.
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes ANTIHIPERTENSI Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes
DIACONT.
Diabetes Mellitus.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERPERILAKU GIZI SEIMBANG
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI
Mau Jantung Sehat? Jangan Lupa Serat!
EPIDEMIOLOGI STROKE.
Hipertensi.
HIPERTENSI PADA LANSIA
HIDUP SEHAT HINDARI KANKER
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Obesitas Ganggu Kecerdasan
Makro Mineral Kalsium.
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
MENGATUR POLA HIDUP SEHAT
Resep Jus Buah dan Sayuran (1)
Makan Ikan Perpanjang Umur
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
Kebiasaan Makan yang Membahayakan
Kenali 3P Gejala Diabetes
Hidup Teratur untuk Mencegah Kanker Hati
CARDIOVASKULER II HIPERTENSI
Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan
GIZI UNTUK LANSIA NAMA:RIKA OKTAVIA IA.
OM SWASTYASTU.
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
KESEHATAN DAN PENYAKIT
Derena Karen Adriana Mangowal
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
HIPERTENSI.
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
EDUKASI PESERTA PROLANIS PRODHIMA OLEH : Dr M. EVARISTA.
Usia > 45 tahun Konsumsi Garam Berlebihan Obesitas / Kelebihan Berat Badan Keluarga yang mengidap hipertensi Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Olah Raga.
WE ARE HEALTHY TOGETHER
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PENCEGAHAN STROKE PADA LANJUT USIA
Obesitas Bikin Bengkak Kelamin Anak
PKMRS MENGENAL STROKE.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) 1. GANGGUAN PENCERNAAN KERUSAKAN ORGAN Mengonsumsi makanan gorengan dan berlemak Minum minuman bersoda Jarang.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
GERAKAN MASYRAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS ) PUSKESMAS KEMURANG WETAN.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT. DALAM 30 TAHUN TERAKHIR.... TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA TAHUN 1990 : Tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan ginjal, merusak kerja mata, menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak, sehingga dapat menghambat pemanfaatan kemampuan intelijensia secara optimal. Padahal, hipertensi sebenarnya bisa dicegah jika faktor risikonya dapat dikendalikan dengan memodifikasi gaya hidup. “Salah satu cara mencegah hipertensi adalah mengurangi asupan garam,” kata ahli jantung dr A Sari S Mumpuni SpJP dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dalam seminar sehari bertema “Pengendalian Hipertensi Berhubungan dengan Stres dan Intelijensia untuk Hidup Meningkatkan Produktivitas”, Rabu (2/7), di Gedung Serbaguna Departemen Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan. Selain mengurangi asupan garam, pencegahan hipertensi juga bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran, menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan. “Kegemukan atau obesitas juga meningkatkan risiko terkena serangan hipertensi. Karena itu, jaga berat badan seimbang, sebaiknya disertai berolah raga secara rutin dan menjaga asupan makanan bergizi seimbang,” ujarnya menambahkan. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, data pola penyebab kematian umum di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Gangguan jantung dan pembuluh darah sering berawal dari hipertensi. “Tekanan darah tinggi bisa dicegah jika faktor risikonya dikendalikan dengan mendorong kemandirian rakyat untuk hidup sehat,” kata Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad. “Deteksi dini bagi mereka yang belum teridentifikasi dan kepatuhan minum obat bagi yang sudah terkena hipertensi adalah kunci pengendalian hipertensi,” kata Sjafii menambahkan. Agar anggota masyarakat dapat menjaga diri dari hipertensi, faktor risiko perlu dikendalikan. Salah satunya, dengan mengendalikan stres yang berdampak besar pada penurunan tekanan darah. Dari pemeriksaan kesehatan terhadap 500 pegawai Depkes, terdeteksi bahwa 99 orang menderita hipertensi. Prevalensinya di Indonesia diperkirakan mencapai 17-21 persen dari populasi, dan kebanyakan tidak terdeteksi karena manusia dapat mengalami gangguan hipertensi tanpa merasakan gangguan atau gejalanya. Menurut Badan Kesehatan Dunia, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25 persen yang mendapat pengobatan, dan Cuma 12,5 persen dapat diobati dengan baik. Sari menjelaskan, sekitar 90 persen atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Jadi, hipertensi merupakan penyakit primer. Sedangkan sisanya 10 persen atau kurang adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit lain seperti penyakit ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endokrin tubuh. Keadaan ini disebut hipertensi sekunder. “Menurut Joint National Committee on Hypertension (JNC0, normalnya, tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg,” ujarnya menegaskan.