TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA” Disusun oleh : Lala Arastya Dewi (21040115120020) Kelas B
Pengantar Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kekayaan alam dan kebudayaannya. Indonesia memiliki lebih dari 20 suku dan lebih dari 100 budaya di setiap daerahnya. Sebagai negara besar yang sedang berkembang, Indonesia yang merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia pun sedang melakukan dan berada dalam upaya-upaya pengembangan seni tersebut (Heritage, 1998). Pengembangan seni budaya khas Indonesia salah satunya adalah dalam seni tari. Banyak sekali jenis tari di Indonesia mulai dari tari yang bercorak prasejarah, tari bercorak hindu- budha, tari bercorak islam. Kemudian ada tari tradisi yang dibagi menjadi tari tradisional dan tari klasik.
Pendapat Ahli tentang Seni Tari Menurut Soedarsono seni tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis. Gerak merupakan bahan utama dalam seni tari. Tanpa gerak tidak akan terwujud sebuah tarian, sebab sebagai ungkapan seni tari diperlukan gerak tubuh yang berirama sesuai aktivitas ritmis yang indah. Aktivitas ritmis itu adalah kegiatan yang berirama, dimana gerakan-gerakannya berirama kreatif.
Irama Selain adanya gerakan dalam seni tari terdapat unsur lain yang disebut dengan irama. Irama berarti susunan tempo dalam gerak. Didalam tari juga terdapat gerakan yang bermaksud menyampaiakan pesan yang dapat dilihat melalui indera penglihatan, perpaduan gerak tangan dan kaki dengan ritme yang teratur sehingga suatu gerakan tersebut berpadu dan menambah nilai estetika suatu tarian tersebut.
Tari yang Bercorak Prasejarah atau Tari Suku Pedalaman Tari yang bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman yaitu tari perang Papua dari Kabupaten Kepulauan Yapen. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat. Tari Perang dari masyarakat Papua Barat ini mengarah pada karya seni pertunjukkan periode prasejarah. Masyarakat Papua, hingga hari ini tetap menjaga dan melestarikan tarian ini sebagai bentuk penghormatan terhadap nenek moyang dan harga diri sebuah bangsa atau suku. Tari Perang Papua
Selain itu tari prasejarah lainnya yang memiliki keunikan yaitu tarian yang melibatkan kondisi mental seperti kesurupan misalnya Tari Sanghyang tarian khas Bali. Tari Sanghyang Dedari ini termasuk tarian sakral yang tidak untuk dipertontonkan sebagai fungsi pertunjukan, tetapi hanya diselenggarakan dalam rangkaian upacara suci. Tarian ini dilakukan oleh sepasang gadis cilik yang belum akil balig. Sebelum menari, kedua gadis tadi diupacarai untuk memohon datangnya sang Dedari ke dalam badan kasar mereka. Prosesi diiringi dengan paduan suara gending sanghyang yang dilakukan oleh kelompok paduan suara wanita dan pria. Kedua gadis itu kemudian pingsan, tanda bahwa roh dedari telah merasukinya. Tarian suci ini diadakan dalam upacara memohon keselamatan dari bencana atau wabah penyakit yang menyerang suatu desa. Tari Sanghyang Dedari Bali
Tarian yang Bercorak Hindu-Budha Di Indonesia ada juga tarian yang bercorak hindu-budha contoh tari yang bercorak hindu-budha adalah tari Pendhet tarian khas Bali. Tari Pendet ini masih terdapat unsur-unsur religius yang menjadi ciri khas masyarakat Bali. Tari Pendet sakral ditampilkan sebagai bagian dari ritual keagamaan masyarakat Bali. Tari Pendet ditampilkan sebagai hiburan atau tarian penyambutan. Dalam pertunjukan tari penyambutan ini lebih memfokuskan keindahan baik dari segi gerak, busana, dan kecantikan para penari. Dalam pertunjukannya, Tari Pendet dimainkan oleh para penari wanita yang masing-masing membawa mangkok atau bokor berisi bermacam-macam bunga sebagai properti menarinya. Pada akhir pertunjukan, penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton dan para tamu sebagai ucapan selamat datang Tari Pendet - Bali
Tarian yang Bercorak Islam Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011. Tari Saman Aceh
Kesimpulan Dengan beragamnya jenis tarian di Indonesia baik dalam musiknya, gerakan, dan cara penyampaian yang berbeda-beda tujuannya sebagai penunjuk ciri khas sebuah daerah tersebut. Oleh karena itu, sebagai generasi muda remaja Indonesia berkewajiban untuk mempertahankan dan melestarikan budaya daerahnya. Dengan banyaknya jenis tarian yang harus terus dipertahankan dan dilestarikan sebagai pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia masih menjaga warisan budaya yang tidak akan luntur digerus oleh perkembangan zaman.