Pertemuan ke-4 23 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Silvianus Alfredo N X-6 SMA N 1 Cisarua
Advertisements

Kelompok Heat Exchangers
Fin untuk memperbesar panas yang hilang dari permukaan suatu benda
PLTU Komponen utama: Boiler (Ketel uap), Turbin uap, Kondensor,
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Konduksi Tunak Satu Dimensi (lanjutan) Dimas Firmanda Al Riza (DFA)
Konduksi Mantap Satu Dimensi (lanjutan)
Perpindahan Panas I PENDAHULUAN
Tegangan Muka Contoh aplikasi.
TERMAL DAN HUKUM I TERMODINAMIKA (lanjutan).
Perpindahan Kalor Dasar
PERPINDAHAN KALOR.
JURUSAN TEKNIK MESIN UNIMUS
PERPINDAHAN PANAS PADA FIN Dimas Firmanda Al Riza (DFA)
KALOR dan PERPINDAHAN KALOR
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi.
Konduksi mantap 1-D pada fin
PERPINDAHAN KALOR FISIKA SMA
PERPINDAHAN KALOR Created By Mrs Marry.
KALOR DAN PERPINDAHAN Nj SK/ KD Indikator Materi Oleh:
HUKUM I TERMODINAMIKA:
1. KONSEP TEMPERATUR Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor.
Hidrostatika Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang tidak bergerak. Fluida ialah zat yang dapat mengalir. Seperti zat cair dan gas. Tekanan.
SUHU DAN KALOR.
Pertemuan 12 TEORI GAS KINETIK DAN PERPINDAHAN PANAS(KALOR)
Suhu dan Kalor Standar Kompetensi
PERAMBATAN PANAS (Heat Transfer)
Perpindahan Kalor Dasar Kelas B Inderalaya, 5 Oktober 2011
Pertemuan Temperatur, Kalor, Perpindahan Kalor dan Termodinamika
TEMPERATUR DAN KALOR Pertemuan 26 Matakuliah: D0684 – FISIKA I Tahun: 2008.
Oleh Novi Indah Riani, S.Pd., M.T.
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Perpindahan kalor konveksi dan alat penukar kalor
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
DASAR PERPINDAHAN PANAS
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
TERMODINAMIKA Bagian dari ilmu fisika yang mempelajari energi panas, temperatur, dan hukum-hukum tentang perubahan energi panas menjadi energi mekanik,
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Kekekalan Energi Volume Kendali
PERPINDAHAN KALOR Sapriesty Nainy Sari, ST., MT.
Perpindahan Panas P P secara konduksi, panas pindah dg cara merambat
Sifat Panas Zat (Suhu dan Kalor)
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
PERPINDAHAN KALOR Sapriesty Nainy Sari, ST., MT.
MODUL KE TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Perpindahan Kalor Dasar
Quiz 1 26 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Sistem dgn sumber kalor (1D)
Sistem radial – silinder
Pertemuan ke-7 10 Oktober 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
PENGATURAN SUHU TUBUH & HIDRODINAMIKA.
KONDUKSI 1D, STEDI Perpindahan kalor melalui dinding datar, stedi, tanpa sumber kalor Perpindahan kalor melalui dinding datar rangkap seri, paralel atau.
TEMPERATUR DAN KALOR Pertemuan 26
Pertemuan ke-6 03 Oktober 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Pertemuan ke-9 07 November 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
Heat Exchanger Kurniawati.
Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah 7
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
Fak. Sains dan Tekonologi, UNAIR
Perpindahan kalor konveksi dan alat penukar kalor
DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB
HEAT CONDUCTION IN CYLINDERS & SPHERES
Lecture Slide By: Yosua Heru Irawan
Heat Transfer From Extended surface (Fin)
LATIHAN SOAL SUHU dan KALOR
Heat Conduction Equation
PERPINDAHAN KALOR Sapriesty Nainy Sari, ST., MT.
Transcript presentasi:

Pertemuan ke-4 23 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng Perpindahan Kalor Pertemuan ke-4 23 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng

2.4 Tebal Kritis Isolasi

Hubungan antara perpindahan panas dengan tebal isolasi Ti T~ Note : Pada banyak keadaan dijumpai di dalam praktek tahanan thermalnya terpusat pada isolasi dan pada permukaan luar

Hubungan antara perpindahan panas dengan tebal isolasi

# Pemasangan isolasi di sekeliling pipa atau kawat kecil tidak selalu mengurangi perpindahan panas # Laju aliran panas radial melalui silinder berlubang berbanding terbalik dengan logaritma jari-jari luar # Laju pembuangan panas dari permukaan luar berbanding lurus dengan jari-jari luar Jadi, untuk pipa berdinding tunggal dengan jari-jari dalam (ri) yang tetap, pembesaran jari-jari luar (ro) misalnya dengan penambahan/mempertebal isolasi, akan memperbesar tahanan termal yang disebabkan oleh konduksi secara logaritmik dan sekaligus memperkecil tahanan termal pada permukaan luar secara linier terhadap ro

Pembuktian : Perhitungan laju rugi kalor dengan jari-jari luar / ketebalan isolasi yang meningkat

Jawaban : ro = rc = k/h = 0,17/3 = 0,0567 m =5,67 cm b) Dengan Isolasi : Tanpa Isolasi :

2.5 Sistem Konduksi Konveksi

Kalor konduksi pada suatu benda kadang harus dibuang ke lingkungan sekitar melalui proses konveksi. Laju perpindahan panas konveksi menurut hukum Newton : q = h A (Ts - T)

Perpindahan Panas pada Sirip (Fin) Menurut rumus tersebut, ada beberapa kemungkinan usaha menambah laju perpindahan panas, yaitu : mempertinggi harga h memperbesar A menurunkan T Dari ketiga kemungkinan tersebut, yang lazim dipilih adalah memperbesar luas permukaan (extended surface).

Fin (Extended Surface/Sirip Merupakan tambahan luasan yang bertujuan untuk memperbesar laju perpindahan panas. Fin merupakan tambahan luasan pada benda padat yang mengalami perpindahan panas konduksi pada benda itu sendiri dan konveksi dengan lingkungan.

Contoh Aplikasi

Contoh Aplikasi

Pada aplikasinya jenis fin (sirip) yang dipilih tergantung pada ruang yang tersedia, berat, proses pembuatan, biaya, dan tentunya besar perpindahan panas tambahan yang dapat dihasilkan. Semakin banyak fin maka luasnya semakin besar untuk perpindahan panas yang lebih besar, akan tetapi akan menyebabkan pressure drop juga untuk aliran fluida yang melewati fin.

Neraca Energi

Sehingga diperoleh Neraca Energi nya sbb : = 0

Analisa umum konduksi pada fin

atau dapat ditulis pula dalam bentuk:

Karena T∞ konstan maka:

Untuk mendapatkan C1 dan C2 maka perlu ditetapkan kondisi batas, pertama yaitu kondisi batas pada basis fin (x=0): Sedangkan kondisi batas untuk ujung fin dapat dikategorikan menjadi 4 kondisi yaitu: A) terjadi konveksi di ujung fin; B) Konveksi di ujung fin dapat diabaikan dan ujung fin dianggap adiabatis; C) Temperatur di ujung fin ditentukan D) Panjang fin tak hingga

dengan m = Kasus A. Terjadi konvek si di Ujung Kondisi A, kondisi batas yang kedua yaitu kesetimbangan energi pada ujung fin pindah panas konduksi sama dengan konveksi. Dengan substitusi kondisi batas pada persamaan diatas maka dapat ditemukan: Kemudian dengan beberapa manipulasi matematis akan didapatkan persamaan distribusi temperatur: dengan m =

Kasus B, C, D dengan m = Untuk Kasus B: Untuk kasus C: Dan untuk kasus D:

tanh tanh tanh Efisiensi sirip /fin

tanh

tanh tanh

2.6 Tahanan Kontak Termal Steady

antara

Lihat elemen kecil

Ada 3 kasus: sirip sangat panjang, sehingga suhu ujung sirip = suhu lingk. ujung sirip diisolasi, kerugian kalor melalui ujung diabaikan sirip dengan panjang tertentu

a) Sirip sangat panjang, Tujung = T b) Ujung sirip diisolasi, c) Sirip dengan panjang tertentu lihat pers b, hanya L diganti Lc

Efisiensi sirip