Analisis kemiskinan di kabupaten magetan KELOMPOK 6 NURUL HIDAYAT (150231100001) M. FUJI SAPUTRO (150231100026) RINA FEBRIANA E.P. (150231100037) FARIHAH (150231100042)
Kabupaten Magetan terletak di kaki gunung Lawu sebelah timur yang membentang dari selatan ke utara, karena itu Kabupaten Magetan dikenal dengan sebutan GREEN BELT LAWU atau lingkar hijau Lawu. Ibukota Kabupaten Magetan terletak di Kelurahan/Kecamatan Magetan. Secara geografis, Magetan terletak di sekitar 7° 38' 30" lintang selatan dan 111° 20' 30" bujur timur dengan ketinggian antara 660 s/d 1.660 meter di atas permukaan air laut. Kabupaten Magetan memiliki wilayah seluas 688,85 km2. Secara administratif terbagi dalam 18 kecamatan, 208 desa dan 27 kelurahan (235 desa/kelurahan), 1.048 RW dan 4.710 RT. Batas wilayah administrasi Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut : Topografi wilayah Kabupaten Magetan terbagi kedalam beberapa jenis wilayah berdasarkan tingkat kesuburan tanah (topologi), yaitu : a. Tipe wilayah pegunungan dengan kondisi tanah subur yaitu Kecamatan Plaosan. b. Tipe wilayah pegunungan dengan tanah sedang yaitu Kecamatan Panekan, dan Kecamatan Poncol Bagian Barat. c. Tipe wilayah pegunungan dengan tanah kurang subur (kritis) yaitu Kecamatan Parang, Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Poncol bagian Timur, dan Kecamatan,kawedanan Bagian Selatan. d. Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian subur yaitu Kecamatan Barat dan Kecamatan Takeran. e. Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian sedang yaitu Kecamatan Maospati, Kecamatan Magetan, sebagian Kecamatan Bendo, sebagian Kecamatan Kawedanan dan sebagian Kecamatan Sukomoro. f. Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian kurang subur yaitu sebagian Kecamatan Bendo dan sebagian Kecamatan Sukomoro.
POTENSI YANG ADA DI KABUPATEN MAGETAN 2. PERKEBUNAN Terdapat perkebunan Jeruk Pamelo di Sukomoro dengan luas tanah 972 Ha dan juga terdapat perkebunan Strawbery didaerah Sarangan. 1. SEKTOR PERTANIAN. Dari beberapa komoditi pertanian, yang mempunyai luas panen paling besar adalah tanaman padi, yaitu 42.475 Ha. Selain padi, beberapa diantaranya adalah Jagung,Kedelai,Kacang Tanah,Ubi Jalar dan Ubi Kayu, sayuran dikembangkan di daerah Kec. Sidorejo, Plaosan, Poncol dan Bendo. Sayuran tersebut antara lain kobis,sawi, dan wortel. . 3. PETERNAKAN 4. MAKANAN dan OLEH-OLEH KHAS NASI PECEL AYAM PANGGANG GANDU RUJA CINGUR LEMPENG(KERIPIK POLI) ROTI BOLU JENANG CANDI KERUPUK MALINJO KERUPUK ROMBAKENGGINANG Sapi potong atau disebut juga sapi kereman. Sentra sapi kereman terdapat di Kec. Panekan, Sidorejo, Plaosan dan Poncol.
LANJUTAN POTENSI PARIWISATA BIDANG INDUSTRI Industri Genteng Air Terjun Tirtasari Air Terjun Tirtasari LANJUTAN BIDANG INDUSTRI POTENSI PARIWISATA Industri Genteng Telaga Sarangan Telaga Wahyu Industri Batik Tulis Sidomukti Puncak Gunung Lawu Air Terjun Pundak Kiwo Industri Anyaman Bambu Industri Kerajinan Kulit
FAKTOR-FAKTOR KEMISKINAN DI KAB MAGETAN SEGI PENDIDIKAN
SEGI KESEHATAN MASYARAKAT
SEGI SOSIAL dan BUDAYA
INFRASTRUKTUR YANG BELUM MEMADAI IALAH YANG BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN KAB. MAGETAN, SEPERTI PEMBANGUAN JALAN KE DESA, JEMBATAN PENGHUBUNG ANTAR DESA, dan INFRASTRUKTUR DALM FASILITAS SEKOLAH YANG NEGGRI
FAKTOR LAIN, INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN DAN INDEKS KEPARAHA KEMISKINAN
PENINGKATAN DI BIDANG INDUSTRI Dumairy (1996 : 110) Perluasan dan peningkatan sektor industri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan alokasi investasi (penanaman modal). Dengan adanya tuntutan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi disektor industri diharapkan dapat menuju sasaran-sasaran yang akan dicapai yaitu dalam rangka menunjang pembangunan pada umumnya yang dapat menghasilkan devisa bagi negara. Pembangunan industri itu sendiri dilakukan secara terencana dan bertahap agar industri dalam struktur perekonomian dapat bertahan dengan baik. Menurut Sadono Sukirno Penciptaan kawasan perindustrian ditujukan untuk pembangunan industri di daerah guna mempertinggi daya tarik dari daerah tersebut, dengan harapan akan di peroleh manfaat sebagai berikut : a. menghemat pengeluaran pemerintah untuk menciptakan prasarana b. untuk menciptakan efisiensi yang lebih tinggi dalam kegiatan industri-industri c. untuk menciptakan perkembangan daerah yang lebih cepat dan memaksimumkan peranan pembangunan daerah dalam keseluruhan pembangunan ekonomi. Lebih lanjut dikatakan bahwa faktor yang lebih penting lagi yang mendorong usaha menciptakan kawasan perindustrian adalah besarnya keuntungan potensial yang akan diperoleh berbagai industri apabila fasilitas yang demikian disediakan kepada mereka.