Analisis kemiskinan di kabupaten magetan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GAMBARAN UMUM KOTA SURABAYA
Advertisements

POTENSI UNGGULAN DAN PELUANG INVESTASI DI KAB. BANYUWANGI
SELAMAT DATANG DI SAKTI ALAM KERINCI
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan
KAWASAN ASIA TENGGARA.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI PERTANIAN
PEMBEKALAN KKN undip KONDISI, POTENSI DAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DI KECAMATAN PAGERUYUNG KABUPATEN KENDAL Oleh: NURSALIM, SH.
Akomodasi Pariwisata di sekitar Agrowisata Desa Betokan.
GAMBARAN UMUM KOTA BANJARMASIN
BIODATA Nama : H. SUTARTO, SE.MM. Tempat, tanggal lahir : Jepara, 3 April 1958 Pendidikan : S2 Magister Manajemen Jabatan : Camat Batealit Unit Kerja :
Profil potensi daerah istimewa Yogyakarta
KABUPATEN BULELENG By: ADITYA ARGASIWI ( )
Rafi dan Luthfi. Daerah Istimewa Jogjakarta merupakan propinsi kecil kedua, setelah propinsi DKI Jakarta dan terletak di tengah Pulau Jawa, dikelilingi.
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
PROFIL KABUPATEN WAJO AYYUB. B.
PROFIL POTENSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Profil Potensi Daerah Istimewa Yogyakarta (produk dan kerajinan)
PENYUSUNAN RTRW KECAMATAN SANGKULIRANG BERBASIS MASYARAKAT
Profil potensi daerah istimewa yogyakarta ( produk dan kerajinan )
Profil potensi diy1 By:Safiya aJani Hando Class:4 D.
By:dimas rizky khautal hilmy
USULAN PROGRAM PRIORITAS KABUPATEN KUTAI TIMUR PEMERINTAH
PROFIL POTENSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KONSULTASI TEKNIS HASIL PS PLPBK DESA KAUMAN, KECAMATAN COMAL.
PEMERINTAH KABUPATEN NIAS UTARA
Setiawargi Menata Diri
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KAB. BANGGAI. KARAKTERISTIK WILAYAH KAB. BANGGAI Kabupaten Banggai dengan Ibukotanya Luwuk, secara administratif terdiri.
PETA WILAYAH KECAMATAN WONOSALAM
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
tugas Aplikom1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015
BIOSFER PENDAHULUAN PENGERTIAN BIOSFER
SELAMAT DATANG DI KECAMATAN TERSONO
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari.
KONDISI DAN POTENSI WILAYAH KEC. BANDAR
Pemerintah Kabupaten Grobogan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
“SURVEI EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA DONOWARIH, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Kelas E.
Sistem Koordinat dan Proyeksi
PENGERTIAN DAN BATASAN WILAYAH
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
Kenampakan Alam di Lingkungan Setempat
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA oleh LIA YULIYANTI
SEMINAR PROPOSAN KKN-PPM STIE-I DESA PULAU GAJAH
EIS MARLIA NINGRUM K / 5B PGSD UNS SURAKARTA
Assalammuallaikum wr.wb
Profil Potensi Daerah Istimewa Yogyakarta
Fatmawati Outline Definisi-Definisi Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk.
Action plan Produk PLP-BK Pemetaan Swadaya Gambaran Umum wilayah Penggalian visi & misi Rencana Pengembangan.
Alamat Kantor Kelurahan Gt Payung
Otonomi Daerah studi kasus provinsi riau
KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH
Teori Lokasi Von Thunen (Pola Produksi Pertanian)
Dosen : Dr.Ir.Firdaus Chairuddin M.S
Oleh: Risyana Hermawan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati Nama Anggota : Indri Setiawati Rina Astuti C
TUGAS PERENCANAAN BANDAR UDARA
Capaian Kinerja Pembangunan
Penerapan Analisis Daya Dukung Lingkungan
Profil negara maju jepang “negeri matahari terbit”
Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia
BUSINNES DEVELOPMENT SERVICE SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN PERAN LUMBUNG DESAPENGGANTI TENGKULAK DI DESA SUKOWIDI, KECAMATAN KARTOHARJO, KABUPATEN.
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT 2018 PERENCANAAN KONSEP MINI PLAN GUDANG PRODUKSI CHIPS PORANG.
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH. “ 2 1.Struktur Organisasi 2.Pembagian Kerja 3.Timeline Kerja 4.Latar Belakang 5.Isu Kab Lebak 6. Isu BWP 3 7. Tujuan Sasaran.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Gambaran umum Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
KECAMATAN DENPASAR SELATAN
Transcript presentasi:

Analisis kemiskinan di kabupaten magetan KELOMPOK 6 NURUL HIDAYAT (150231100001) M. FUJI SAPUTRO (150231100026) RINA FEBRIANA E.P. (150231100037) FARIHAH (150231100042)

Kabupaten Magetan terletak di kaki gunung Lawu sebelah timur yang membentang dari selatan ke utara, karena itu Kabupaten Magetan dikenal dengan sebutan GREEN BELT LAWU atau lingkar hijau Lawu. Ibukota Kabupaten Magetan terletak di Kelurahan/Kecamatan Magetan. Secara geografis, Magetan terletak di sekitar 7° 38' 30" lintang selatan dan 111° 20' 30" bujur timur dengan ketinggian antara 660 s/d 1.660 meter di atas permukaan air laut. Kabupaten Magetan memiliki wilayah seluas 688,85 km2. Secara administratif terbagi dalam 18 kecamatan, 208 desa dan 27 kelurahan (235 desa/kelurahan), 1.048 RW dan 4.710 RT. Batas wilayah administrasi Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut : Topografi wilayah Kabupaten Magetan terbagi kedalam beberapa jenis wilayah berdasarkan tingkat kesuburan tanah (topologi), yaitu : a.  Tipe wilayah pegunungan dengan kondisi tanah subur yaitu Kecamatan Plaosan. b.  Tipe wilayah pegunungan dengan tanah sedang yaitu Kecamatan Panekan, dan Kecamatan Poncol Bagian Barat. c. Tipe wilayah pegunungan dengan tanah kurang subur (kritis) yaitu Kecamatan Parang, Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Poncol bagian Timur, dan Kecamatan,kawedanan Bagian Selatan. d.  Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian subur yaitu Kecamatan Barat dan Kecamatan Takeran. e. Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian sedang yaitu Kecamatan Maospati, Kecamatan Magetan, sebagian Kecamatan Bendo, sebagian Kecamatan Kawedanan dan sebagian Kecamatan Sukomoro. f.   Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian kurang subur yaitu sebagian Kecamatan Bendo dan sebagian Kecamatan Sukomoro.

POTENSI YANG ADA DI KABUPATEN MAGETAN 2. PERKEBUNAN Terdapat perkebunan Jeruk Pamelo di Sukomoro dengan luas tanah 972 Ha dan juga terdapat perkebunan Strawbery didaerah Sarangan. 1. SEKTOR PERTANIAN. Dari beberapa komoditi pertanian, yang mempunyai luas panen paling besar adalah tanaman padi, yaitu 42.475 Ha. Selain padi, beberapa diantaranya adalah Jagung,Kedelai,Kacang Tanah,Ubi Jalar dan Ubi Kayu, sayuran dikembangkan di daerah Kec. Sidorejo, Plaosan, Poncol dan Bendo. Sayuran tersebut antara lain kobis,sawi, dan wortel. . 3. PETERNAKAN 4. MAKANAN dan OLEH-OLEH KHAS NASI PECEL AYAM PANGGANG GANDU RUJA CINGUR LEMPENG(KERIPIK POLI) ROTI BOLU JENANG CANDI KERUPUK MALINJO KERUPUK ROMBAKENGGINANG Sapi potong atau disebut juga sapi kereman. Sentra sapi kereman terdapat di Kec. Panekan, Sidorejo, Plaosan dan Poncol.

LANJUTAN POTENSI PARIWISATA BIDANG INDUSTRI Industri Genteng Air Terjun Tirtasari Air Terjun Tirtasari LANJUTAN BIDANG INDUSTRI POTENSI PARIWISATA   Industri Genteng Telaga Sarangan Telaga Wahyu Industri Batik Tulis Sidomukti Puncak Gunung Lawu Air Terjun Pundak Kiwo Industri Anyaman Bambu Industri Kerajinan Kulit

FAKTOR-FAKTOR KEMISKINAN DI KAB MAGETAN SEGI PENDIDIKAN

SEGI KESEHATAN MASYARAKAT

SEGI SOSIAL dan BUDAYA

INFRASTRUKTUR YANG BELUM MEMADAI IALAH YANG BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN KAB. MAGETAN, SEPERTI PEMBANGUAN JALAN KE DESA, JEMBATAN PENGHUBUNG ANTAR DESA, dan INFRASTRUKTUR DALM FASILITAS SEKOLAH YANG NEGGRI

FAKTOR LAIN, INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN DAN INDEKS KEPARAHA KEMISKINAN

PENINGKATAN DI BIDANG INDUSTRI Dumairy (1996 : 110) Perluasan dan peningkatan sektor industri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan alokasi investasi (penanaman modal). Dengan adanya tuntutan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi disektor industri diharapkan dapat menuju sasaran-sasaran yang akan dicapai yaitu dalam rangka menunjang pembangunan pada umumnya yang dapat menghasilkan devisa bagi negara. Pembangunan industri itu sendiri dilakukan secara terencana dan bertahap agar industri dalam struktur perekonomian dapat bertahan dengan baik. Menurut Sadono Sukirno Penciptaan kawasan perindustrian ditujukan untuk pembangunan industri di daerah guna mempertinggi daya tarik dari daerah tersebut, dengan harapan akan di peroleh manfaat sebagai berikut :    a. menghemat pengeluaran pemerintah untuk menciptakan prasarana   b. untuk menciptakan efisiensi yang lebih tinggi dalam kegiatan industri-industri   c. untuk menciptakan perkembangan daerah yang lebih cepat dan memaksimumkan peranan pembangunan daerah dalam keseluruhan pembangunan ekonomi. Lebih lanjut dikatakan bahwa faktor yang lebih penting lagi yang mendorong usaha menciptakan kawasan perindustrian adalah besarnya keuntungan potensial yang akan diperoleh berbagai industri apabila fasilitas yang demikian disediakan kepada mereka.