Pertumbuhan Organisasi Ukuran, Daur Kehidupan, dan Pertumbuhan Organisasi
Nama Kelompok Riska Rchmawati (115030101111060) Firdasari Nuradilla (115030100111107) Meri Anggraeni (115030100111120) Titin Yuliana (115030113111002)
Menurut Robbins (1990:151) dapat dilihat dari : Ukuran Organisasi Menurut Robbins (1990:151) dapat dilihat dari : Sifat anggota. Jumlah anggota. Penggelolaannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukuran organisasi merupakan suatu variabel penting yang memepengaruhi karateristik struktur. Pengaruhnya terutama pada kompleksitas, fomalisasi dan sentralisasi.
Ukuran Organisasi dan Karateristik Struktural Ukuran organisasi dan kompleksitas struktur Ukuran Organisasi dan Karateristik Struktural Ukuran organisasi dan formalisasi Ukuran organisasi dan sentralisasi
Ukuran organisasi dan kompleksitas struktur Kompleksitas struktur dapat diartikan dari derajat diferensiasinya,Robbins (1990:83). Dalam hal ini ada tiga jenis differensiasi: Diferensiasi horizontal, Diferensiasi vertikal, Diferensiasi spasial. Dari adanya ketiga jenis diferensiasi tersebut dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi, koordinasi dan kontrol terhadap kinerja karyawan. Dan ukuran organisasi paling berpengaruh kuat terhadap diferensiasi vertikal, yang terkait dengan levelisasi organisasi.
Ukuran organisasi dan formalisasi Formalisasi dalam organisasi merupakan derajat terstandarisasinya pekerjaan ynag ada dalam organisasi. Dalam bentuk aturan-aturan tertulis (written regulations), menurut Robbins (1990:95-7) manfaat dan tujuan formalisasi adalah: Konsistensi dan keseragaman, yang berkenaan pada kualitas output yang dihasilkan. Meningkatkan koordinasi,. Penghematan biaya secara ekonomis. Formalisasi merupakan salah satu upaya kontrol terhadap kinerja dalam organisasi dengan jumlah anggota yang banyak. Agar tugas dapat terkoordinasi dengan baik.
Ukuran organisasi dan sentralisasi Sentralisasi berkaitan dengan wewenang pengambilan keputusan. Menurut Hatch (1997:168), kesulitan dalam mengukur tingkat sentralisasi pada beragamnya jenis keputusan didalam organisasi itu sendiri. Karena umumnya organisasi bersifat sentralistis berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan(work related decision), namun cenderung sentralistis pada keputusan yang bersifat strategis. Terdapat kecenderungan sentralisasi menurun bersama membesarnya ukuran organisasi. Alasan mengapa organiasasi yang besar membutuhkan desentralisasi, menurut Robbins(1990:111), adalah: Kapasitas pengolahan informasi manusia terbatas. organisasi membutuhkan respons yang cepat. Keputusan dapat diambil dengan informasi yang lebih rinci dan lengkap. Motivasi pekerja dapa ditingkatkan dengandesentralisasi. Desentralisasi memberi peluang pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa, ukuran organisasi akan meningkat kan desentralisasi, sejalan dengan meningkatnya formalisasi
Ukuran Organisasi dan Birokrasi Organisasi Organik Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi yang rendah (low) Organisasi Mekanistik Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi yang Tinggi (high) Organisasi Birokratik Kompleksitas dan formalisasi tinggi tetapi sentralisasi rendah
Komponen Administratif Support Activities Firm Infrastructure Human Resource Technology Development Procurement Inbound Logistic Operation Out bound Marketing and sales Service Gambar Rantai Nilai Porter menurut C. Nortcote Parkinson
Konsep Birokrasi Tipe Ideal (Robbins, 1990:310) Division of Labour Well-defined authority hierarcy High fomalisation Impersonal nature Employment decision based on merit Career tracks for employees Distinct separation of member’s organizational and personal lives
Kelemahan Birokrasi Goal Displacement ( Penghilang Tujuan) Inappropriate Application of Rules and regulation (Penerapan aturan dan prosedur secara tidak tepat) Employee Alienation (Keterasingan Pegawai) Concentration of Power (Pemutusan Kekuasaan) Non-member Frustration (Keluhan Pengguna)
Mintzberg (1983) mengemukakan konsep bahwa birokrasi profesional terdiri dari kelompok-kelompok yang terspesialisasi berdasarkan latar belakang kompetensi dan profesi Penjelasan mengenai konsep birokrasi tersebut menunjukkan bahwa ukuran organisasi terkadang berkaitan erat dengan faktor-faktor non rasional Efek negatif dari ukran organisasi yang besar lebih dirasakan apabila organisasi menghadapi lingkungan yang tidak stabil (Robbins 1990;156) dimana dibutuhkan fleksibilitas dan respon yang cepat
Fase perkembangan kehidupan organisasi Krisis kepemimpinan Krisis otonomi Fase enterpreneurial Fase kolektivitas Fase delegasi Krisis kontrol De-differensiasi atau pro-industrializm? Fase kolaborasi Fase formalisasi Krisis pembaharuan Krisis birokratik
FASE ENTERPRENEURIAL Fase enterpreneurial: fase ini dimulai ketika organisasi didirikan. Ciri: ukuran organisasi masih kecil tujuan yang ambigu organisasi meluas pengelola profesional Hal ini menimbulkan krisis kepemimpinan
FASE KOLEKTIVITAS Tugas manajemen profesional adalah membangun integrasi kolektif. Cirinya: Visi misi sudah tidak ambigu lagi, lebih jelas arah dan tujunnya, komunikasi dan struktur masih bersifat informal, kreativitas dan inovasi bersifat dominan. Namun terjadi krisis otonomi
FASE DELEGASI Krisis otonomi bisa dipecahkan, maka organisasi masuk pada fase delegasi. Organisasi mendelegasikan keputusan-keputusan struktur organisasi mulai diformalkan dengan adanya prosedur-prosedur yg jelas Organisasi tumbuh kompleks krisis kontrol
Krisis organisasi formal FASE FORMALISASI Krisis organisasi formal sistem perencanaan, akunting, informasi, dan pelaporan formal. Namun over-bureaucracy organisasi tidak efektif dan efisien krisis birokratik (red tape crisis)
FASE KOLABORASI Dlm fase ini org. mencoba mengatasi kinerja birokrasi yang ketat dan impersonal dengan pekerjaan
Catatan mengenai krisis daur kehidupan organisasi Tidak semua org melewati kelima fase tersebut Fase pertumbuhan organisasi tdk hrs bersifat kronologis Fase penurunan (decline) bahkan kematian, bisa terjadi pd organisasi.
Peran administrasi dlm fase kehidupan organisasi (model perkembangan fungsi organisasi katz dan kahn) Executive decision making Strategic palanning Research and Development Public Relation Adaptations AS Inputs Support Support Technical Core Outputs Maintance Accounting Personnel Facilities Management
Fase pertama :diferensiasi terhadap pola aktivitas. Fase berikutnya: organisasi membutuhkan koordinasi dan integrasi Pada fase yang lebih kompleks: organisasi menghadapi masalah lingkungan dan proses internal organisasi
Sentralisasi cenderung menurun sejan dengan makin besarnya organisasi Kesimpulan Pengaruh ukuran organisasi terhadap kompleksitas baru bisa dibuktikan pada organisasi-organisasi pemerintahan. makin besar ukuran organisasi, makin kompleks struktur organisasi. Laju peningkatan kompleksitas menurun pada titik tertentu. Formalisasi juga dipengaruhi oleh ukuran organisasi. Biasanya, formalisasi meningkat seiring makin besar organisasi Sentralisasi cenderung menurun sejan dengan makin besarnya organisasi
Terimakasih