Animalia (Reptilia)
Definisi berasal dari kata reptum yang berarti melata seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik umumnya tetrapoda, kecuali subordo serpentes (ular) dan sebagian lacertilia Reptilia? Ordo Crocodylia (buaya dan alligator): 23 spesies Ordo Rhynchocephalia (tuatara dari Selandia Baru): 2 spesies Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia): sekitar 7.600 spesies Ordo Testudinata (kura-kura dan penyu): sekitar 300 spesies
Reptilia Laut (Penyu) Termasuk Ordo Testudinata Memiliki empat Tungkai berupa kaki pendayung Terbagi 2 famili : Cheloniidae dan Dermochelidae Famili Cheloniidae : Penyu hijau (Chelonia mydas) Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi) Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) Penyu pipih (Natator depressus) Penyu tempayan (Caretta caretta) Famili Dermochelidae : Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)] Dari ke tujuh jenis penyu yang ada di dunia Lepidochelys kempii yang tidak terdapat di Indonesia.
(Tidak ada di Indonesia) Reptilia Laut (Penyu) Penyu hijau (Chelonia mydas) Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempii) (Tidak ada di Indonesia) Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
Reptilia Laut (Penyu) Penyu pipih (Natator depressus) Penyu tempayan (Caretta caretta) Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu Kunci determinasi jenis penyu Indonesia 1. Apakah karapasnya tertutup kulit?................................ Penyu Belimbing Apakah karapasnya tertutup sisik? Ya ……………………….. Lihat nomor 2 2. Karapasnya mempunyai 4 pasang sisik (Ya)……………….Lihat nomor 3 (Tidak)…………..Lihat nomor 5 3. Kepala mempunyai 1 pasang sisik (Ya)……………….Penyu Hijau Pinggir karapas agak halus (Tidak)…………..Lihat nomor 4 4. Kepala mempunyai 2 pasang sisik Pinggirnya karapasnya bergerigi (Ya)……………… Penyu Sisik 5. Karapasnya mempunyai 5 pasang sisik (Ya)……………… Penyu Tempayan Kepalanya besar (Tidak)…………. Lihat nomor 6 6. Karapasnya mempunyai 6 – 9 pasang (Ya)……………….Penyu Lekang
Penyu Perbedaan Morfologi
Habitat Penyu Habitat Laut Habitat Darat tempat pendewasaan tempat kopulasi tempat mencari makan (feeding ground) Laut yang relatif dangkal, tidak lebih dari 200 meter terdapat lamun (seagrass) dan rumput laut (seaweeds) Penyu dewasa dapat di temukan pada daerah dangkal, pesisir, teluk, lagoon, estuaria dan juga di lautan terbuka (tropis dan subtropis) tempat penyu betina sebagai tempat peneluran Keadaan pantai peneluran yang tenang, tidak ada badai dan gelap merupakan salah satu syarat pantai peneluran penyu
Distribusi Penyu Distribusi penyu secara umum yaitu tersebar di Samudera Atlantik dan Pasifik, Laut Mediterania, Afrika Selatan, Perairan Asia Tenggara termasuk Indonesia, Jepang, Australia, dan beberapa perairan lainnya Di Indonesia penyu terdapat hampir di seluruh nusantara kecuali jenis Penyu Kemp’s ridley (Lepidochelys kempii)
Pakan Penyu Umumnya penyu bersifat omnivora, namun pada saat tukik umumnya karnivora dengan memakan larva dari mollusca, echinodermata dan crustacean Khusus penyu hijau setelah dewasa bersifat herbivora.
Siklus Hidup Penyu
Biologi Reproduksi Penyu Carr (1952) menyatakan bahwa penyu laut mencapai dewasa pada usia 6 tahun Sedangkan Limpus (1979) dalam Nuitja (1983), mengatakan bahwa penyu mencapai kedewasaan pada usia lebih dari 30 tahun, tergantung: ketersediaaan pakan yang cukup, sedang penyu yang hidup di alam mengalami pertumbuhan yang lambat karena banyaknya kompetitor dan keterbatasan makanan
Biologi Reproduksi Penyu Penyu termasuk ovivar (pembuahan telur berlangsung di dalam tubuh induk). Janin yang terkandung di dalam telur yang dikelurkan induk sepenuhnya berkembang di luar tubuh (Goin et al, 1977 dalam Silalahi, 1990).
Biologi Reproduksi Penyu Penyu dewasa melakukan perkawinan dekat pantai peneluran, atau habitat yang biasa untuk mencari makan. Perkawinan biasanya dilakukan pada pagi hari (Nuija, 1992). Penyu betina bersifat polyandri artinya penyu betina kawin dengan beberapa jantan dalam satu musim.
Peneluran (Nesting) Penyu Setelah melakukan kopulasi penyu jantan akan kembali lagi ke tempat mereka mencari makan (habitat laut), sedangkan penyu betina akan melakukan aktifitas bertelur di pantai peneluran (habitat darat) Penyu dalam satu kali musim telur dapat bertelur lebih dari satu kali (2-3 kali). Interval waktu mengeluarkan telur di pantai 2 – 3 minggu dan interval musim bertelur 2 – 3 tahun. Kebanyakan penyu bertelur pada malam hari (Nuitja 1992).
Peneluran (Nesting) Penyu Tahapan perilaku bertelur penyu: Menuju perairan pantai, naik ke darat dan keluar dari gelombang laut Merayap di pantai mencari daerah yang sesuai Menentukan tempat bertelur Membersihkan tempat bertelur Menggali legokan tubuh Menggali lubang telur Bertelur Mengisi, menutup dan memadatkan lubang telur Mengisi legokan tubuh, menyamarkan tempat bertelur Merayap menuju laut Memasuki laut dan mengikuti gelombang laut
Peneluran (Nesting) Penyu
Jenis Penyu Indonesia Panjang 90-110 cm Berat 110-180 kg Warna cangkang kehijau-hijauan Karapas seperti kubah (membukit), bagian atas luas dan licin Penyu hijau Green sea turtle (Chelonia mydas)
Jenis Penyu Indonesia Panjang 70-90 cm Berat 40-90 kg Paruhnya bengkok seperti paruh elang Warna cangkang pirang gelap dengan garisan kuning lembut Kepingan cangkang bertindihan Penyu sisik Hawksbill sea turtle (Eretmochelys imbricata)
Jenis Penyu Indonesia Panjang 55 – 80 cm Agak kecil diantara semua penyu Berat 40 – 60 kg Warna kehijauan Penyu lekang Olive Ridley sea turtle (Lepidochelys olivacea)
Jenis Penyu Indonesia Panjang 82 – 105 cm Kepala paling besar Berat 66 – 101 kg Warna coklat kemerah-merahan Peneluran3 - 4 tahun sekali (mei–agustus) 2 - 3 bertelur Penyu tempayan LoggerHead sea turtle (Caretta caretta)
Jenis Penyu Indonesia Panjang 88 – 125 cm Berat rata-rata 84 kg Warna hijau kelabu dengan pirang kekuningan ditepi cangkang Cangkang hampir bulat dan pipih Cangkang lembut, berlilin dan licin dengan selaput tipis keratin Hidup “endemik” di Australia (pesisir Pantai Barat, Pantai Utara dan Pantai Timur Laut Australia), di indonesia singgah dan migrasi Penyu pipih Flatback sea turtle (Natator depressus)
Jenis Penyu Indonesia Penyu terbesar Panjang 120 – 190 cm Berat 200 - 900 kg Warna hitam/coklat tua berbintik putih/abu” Karapas berzat tanduk lunak dengan 5 – 7 tonjolan garis Penyu belimbing Leatherback turtle (Dermochelys coriacea)
Pemanfaatan Penyu Daging Telur karapas
Ancaman terhadap Penyu Dari Alam Ancaman terhadap telur Ancaman terhadap tukik Ancaman terhadap penyu dewasa Wabah penyakit Abrasi pantai Pembangunan Pantai Cahaya buatan Pencemaran Ancaman Pukat
Perlindungan Penyu CITES memasukkan jenis penyu pada Appendix I IUCN memasukkan penyu sebagai satwa yang terancam punah (Endangered Species) Di Indonesia pemanfaatan penyu secara illegal dilarang dan bagi pelanggarnya dikenakan sangsi hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimum 100 juta rupiah.
Perlindungan Penyu Kebijakan dan Strategi konservasi Ex-situ Mempertahankan dan meningkatkan populasi penyu Pembuatan dan penegakan aspek hukum yang berkaitan dengan penangkapan penyu. Penegakan hukum tentang konsumsi di luar upacara adat Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang koservasi penyu Kebijakan dan Strategi konservasi In-situ Perlindungan penyu dan habitatnya Peningkatan pelaksanaan penelitian dan monitoring