BENTUK PROGRAM COMMUNITY RELATIONS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES COMMUNITY RELATIONS
Advertisements

Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Kewirausahaan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Tujuan Dan Sasaran Usaha Pertemuan 4 2x45 Menit Kompetensi.
WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL (ANSOS) Peran dan Fungsinya dalam KKN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Good Governance Ali Rokhman Sumber:
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
TEORI CSR.
Workshop PPM Desa Sumberagung Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI
GOOD GOVERNANCE.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Perencanaan Partisipatif
MANAJEMEN STRATEGI M. SUYANTO.
MISI PERUSAHAAN Misi Perusahaan : Adalah maksud unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup.
PERTEMUAN 9 COMMUNITY RELATIONS.
TANGUNG JAWAB SOSIAL KORPORATE (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
ASSALAMUALAIKUM Wr.. Wb...
Tujuan materi ini Untuk memahami istilah-istilah dasar digunakan dalam PSSI Untuk memahami komponen PSSI Untuk memahami filosofi yang mendasari mengapa.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL
PRESENTASI KEGITAN BHAKSOS HMPS PPKn STKIP PGRI BLITAR TH. 2016
BAB IV PERENCANAAN.
Corporate Social Responsibility
PERILAKU DALAM ORGANISASI ·  Tujuan (Goals) ·  Tujuan Lain (Survei Posner & Schmidt 1984) ·  Keselarasan Tujuan (goal Congruence) ·  Faktor Informal yang.
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
Good Governance Etika Bisnis.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI
Selamat pagi, semangat pagii…!!
Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 )
Tugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) BSPS Tahun 2016
BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
Pertemuan 4 : “ PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN “
BAB I PENDAHULUAN.
SIGNIFIKANSI PROGRAM COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
ETIKA MANAJEMEN.
ETIKA MANAJEMEN.
LINGKUNGAN ORGANISASI
Prinsip-prinsip Etis Bisnis Dalam Berbisnis
Mengelola Perusahaan Bisnis
Mengelola perusahaan bisnis
Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi (PSSI). Memahami komponen perencanaan strategis.
Prinsip-prinsip Pemasaran
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
PEMBANGUNAN EKONOMI MARYUNANI
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PRINSIP – PRINSIP ETIKA BISNIS
Pengertian Dasar Fasilitasi
Hakikat dan manfaat manajemen strategik
PEMBANGUNAN EKONOMI MARYUNANI
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM SISTEM POLITIK (K9 & K10)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
ETIKA MANAJEMEN.
Membangun Visi dan Misi Usaha
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
Mengelola Perusahaan Bisnis
Perumusan Visi dan Visi Bisnis
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
TEORI CSR.
STAKEHOLDERS & THE CORPORATE MISSION
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
MANAJEMEN STRATEGIK TM 02.
Balance Scorecard.
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Dosen Pengampu: Achmad Sholihin, ST.,MM.
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
Transcript presentasi:

BENTUK PROGRAM COMMUNITY RELATIONS PERTEMUAN 12 BENTUK PROGRAM COMMUNITY RELATIONS

Referensi: Yosal Iriantara, 2004, Community Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Hal 161 - 179

Semenjak diberlakukan otonomi daerah di Indonesai, tuntutan komunitas lokal pada organisasi bisnis meningkat. Komunitas lokal memiliki beberapa tuntutan, seperti memprioritaskan tenaga kerja lokal, memberikan bantuan pada komunitas lokal atau menuntut pembangunan fasilitas sosial. Adapun harapan komunitas yang harus dipahami perusahaan adalah Income atau pendapatan, Kontribusi perusahaan Kebanggaan

Kemitraan Bisnis-Komunitas Kemitraan dikembangkan sebagai wujud keterlibatan komunitas organisasi bisnis dan organisasi bisnis memandang dirinya bukan sekedar mesin ekonomi yang bekerja untuk mendapatkan keuntungan tapi juga memandang dirinya sebagai institusi sosial yang bisa memberikan manfaat secara sosial. Ada tiga bentuk pola kemitraan, yaitu: Pola kemitraan Kontra Produktif Pola kemitraan Semi produktif Pola kemitraan Produktif

Pola kemitraan kontra produktif Pola ini terjadi jika perusahaan masih berpijak pada pola konvensional yang hanya mengutamakan kepentingan shareholders (pemegang saham). Fokus perusahaan bertumpu pada usaha meraih keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga hubungan perusahaan, pemerintah dan masyarakat hanya sekedarnay. perusahaan berjalan dengan targetnya sendiri, pemerintah tidak peduli dan masyarakat tidak mempunyai akses kepada perusahaan.

Pola kemitraan semi produktif Pola kemitraan perusahaan dan komunitas ini masih mengacu pada kepentingan jangka pendek. Pemerintah dan masyarakat dianggap sebagai objek. Kemitraan masih belum strategis dan masih mengedepankan kepentingan diri perusahaan, bukan kepentingan bersama anatara perusahaan dengan mitranya. Pola kemitraan produktif pola kemitraan ini menempatkan mitra sebagai objek dan dalam paradigma simbiosa mutualisme.

Dengan mengutip Criss Gribben, Rogovsky menunjukan tahapan-tahapan dalam pengembangan model kemitraan antara bisnis dan komunitas seperti berikut ini: Tahap I a. Pihak- pihak bermitra berkumpul untuk merumuskan kebutuhan bersama. b. Bila pihak yang bermitra belum pernah bekerjamasama maka pihak-pihak bermitra itu mengawali dengan proses mengatasi perbedaan c. Mungkin ada kebutuhan pelatihan untuk membangun pihak-pihak yang bermitra bisa beroperasi secara efektif Tahap II a. Lewat proses dialog dan diskusi, pihak-pihak yang bermitra membentuk landasan bersama dan berupaya menemukan visi dan misi yang disepakati bersama.

b. Kelompok inti awal dari pihak-pihak bermitra menyepakati perlunya melibatkan lebih banyak orang dan lebih banyak organisasi. c. Pihak-pihak yang bermitra mengembangkan mekanisme untuk mengkaji kebutuhan dan ukuran tindakan yang diusulkan untuk dilaksanakan d. Pihak-pihak bermitra memadukan informasi yang diperoleh dari kajian kebutuhan dengan visi dan misi untuk menyusun agenda kegiatan Tahap III a. Merancang dan menjalankan kerangka kerja formal dan struktur organisasi kemitraan b. Pihak-pihak yang bermitra menyusun tujuan, sasaran, dan objektif tertentu terkait dengan agenda kegiatan

c. Bila memadai, eksekutif kemitraan menunjuk atau memilih tim manajemen (meski hanya seorang) untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Tahap IV a. Kemitraan menyampaikan rencana aksi, baik berupa pemberian layanan maupun beberapa fungsi lain. b. Eksekutif kemitraan berupaya untuk menjaga keterlibatan-pihak-pihak yang bermitra , merumuskan kebijakan dan menjamin berjalannya akuntabilitas kemitraan c. Ada proses yang terus berlangsung untuk menilai mengevaluasi dan menyempurnakan operasi kemitraan

Tahap V: a. Bila diperlukan, para pihak yang bermitra hendak menyusun strategi penghentian kemitraan (exit stratgy). Strategy ini mencakup penyusunan sejumlah tujuan baru untuk mempertahankan dan melanjukan tugas kemitraan b. Pihak-pihak yang bermitra sebaiknya menciptakan hidup sesudah mati dengan mengalihkan kembali aset-aset kemitraan pada komunitas tempt kemitraan dijalankan

B. Pengembangan Masyarakat Bentuk lain kegiatan community relations yang dilakukan organisasi bisnis adalah pengembangan masyarakat (community development). Dimana masyarakat adalah partisipan sekaligus pemetik manfaat (beneficiaries) dari pembangunan. Kindervatter menyatakan komponen dari pengembangan masyarakat adalah : a. Berorientasi pada kebutuhan baik material maupun non material. b. Memanfaatkan kesejatian (endogenous) masyarakat setempat termasuk visi dan misi tentang masa depan c. Mandiri yang berarti mendasarkan pada kekuatan dan sumber daya yang dimiliki.

d. Bersifat ekologis yang memanfaatkan sumber daya secara rasional dan penuh kesadaran. e. Didasarkan pada transformasi struktural yang berarti adanya perubahan dalam relasi sosial, kegiatan ekonomi dan struktur kekuasaan. Metode yang digunakan untuk pengembangan masyarakat ini adalah PRA ( Participatory Rural Appraisal) PRA adalah pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka membuat rencana dan tindakan(Robert Chambers).

PRA dijalankan dengan berpegang pada prinsip-prinsip dasar berikut ini: 1. Mengutamakan mereka yang terabaikan 2. Pemberdayaan (penguatan) masyarakat 3. Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator 4. Saling belajar dan menghargai perbedaan 5. Santai dan informal 6. Triangulasi 7. Mengoptimalkan hasil 8. Orientasi praktis 9. Keberlanjutan dan selang waktu 10. Belajar dari kesalahan 11. Terbuka pada perubahan

Bahwa praktik community relations yang bernuansa kegiatan amal atau filantrofis dewasa ini mulai bergeser menjadi kegiatan strategis. Bukan lagi memberi melainkan bersama-sama mengembangkan, sehingga keberlanjutan organisasi menjadi terjaga. Wujud tanggung jawab sosial korporat itu akhirnya memang bermuara pada pembuatan laporan sosial untuk mencerminkan transparansi dan akuntabilittas. Namun apa yang dilaporkan tentu saja merupakan kegiatan nyata yang dikembangkan dan dijalankan oleh organisasi bisnis bersama-sama dengan komunitas sekitarnya.

LATIHAN SOAL Bentuk-bentuk pola kemitraan yaitu.. Kecuali Pola kemitraan Kontra Produktif Pola kemitraan Semi produktif Pola kemitraan Produktif Pola kemitraan non-produktif Yang bukan termasuk bentuk tuntutan yang seringkali muncul dari komunitas lokal terhadap perusahaan atau organisasi adalah .. Memprioritaskan tenaga kerja lokal, Memberikan bantuan pada komunitas lokal Menyediakan fasilitas peRusahaan untuk kepentingan komunitas sekitar. Menuntut pembangunan fasilitas sosial

Berikut ini yang bukan termasuk kegiatan community relations adalah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Diklat karyawan Kemitraan Bisnis-Komunitas Pengembangan Masyarakat

Berikut ini yang bukan termasuk komponen dari Pengembangan Masyarakat menurut Kindervatter adalah .. a. Berorientasi pada kebutuhan material dan non material. b. Memanfaatkan endogenous masyarakat setempat c. Mendasarkan pada kekuatan dan sumber daya yang dimiliki. d. Bersifat demografis

5. PRA ( Participatory Rural Appraisal) adalah pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk .. kecuali a. Mempertimbangkan kesenjangan sosial anatara kota dan desa. b. Meningkatkan pengetahuan mengenai hidup mereka c. Menganalisis pengetahuan dan kondisi mereka d. Membuat rencana dan tindakan untuk masa depan mereka