MOLEKUL DIATOMIK UNSUR PERIODE KE-2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KIMIA UNSUR Kelas Pendidikan IPA.
Advertisements

IKATAN KOVALEN KOORDINASI (IKATAN DATIF) 8. 1
Anim Hadi Susanto Ikatan Ion: Ikatan yang terjadi antara atom yang melepaskan elektron (uns.logam) dengan atom yang menangkap elektron (unsur.
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
Amalia Sholehah Jurusan T. Metalurgi FT – UNTIRTA
Ikatan Kimia Linda Windia Sundarti.
Teori Hibridisasi Dan Bentuk Molekul
IKATAN KOVALEN.
PEMBENTUKAN MOLEKUL, IKATAN KIMIA DAN IKATAN IONIK
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
KEMAGNETAN DALAM MATERI
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
PEMBENTUKAN IKATAN MENURUT TEORI ORBITAL
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :
Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR
IKATAN KIMIA Kompetensi dasar: Indikator:
ATOM, ION DAN MOLEKUL.
IKATAN KIMIA untuk SMK Teknologi dan Pertanian
IKATAN KIMIA.
IKATAN KIMIA OLEH NUR UMRIANI P.U, M.Si
IKATAN KIMIA IKATAN KOVALEN.
BAB III KONFIGURASI ELEKTRON
Kelas XII Semester 5 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Teori ikatan valensi merupakan teori mekanika kuantum pertama yang muncul pada masa awal penelitian ikatan kimia yang didasarkan pada percobaan W. Heitler.
Ikatan Kimia ION KOVALEN LOGAM I. HIDROGEN G. van der Waals L-NL
STRUKTUR ATOM Dan Sistem Periodik Kelas XI Semester 1
Anda masuk tes pilihan ganda
SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR
Tugas kuliah tanpa tatap muka 19 November 2010
KONFIGURASI ELEKTRON PENGERTIAN energi tinggi
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
KONFIGURASI ELEKTRON Susunan elektron didalam atom Aturan dalam menuliskan konfigurasi elektron: Azas Auf bau (aturan membangun) Pengisian orbital.
KONFIGURASI ELEKTRON PENGERTIAN energi tinggi
Berkelas.
IKATAN KIMIA IKATAN KIMIA ADALAH IKATAN ANTAR ATOM
MASSA ATOM RELATIF ( Ar ) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
Kimia Dasar 1 atom dan elektron valensi
Oleh : Agustinus Maulana, S.Pd. Guru Kimia SMA NEGERI SUBAH
IKATAN KOVALEN.
Pertemuan 1 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Pertemuan 2 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Pertemuan <<24>> <<SIFAT MAGNETIK>>
Ikatan Kimia II: Geometri Molekular dan Hibridasasi Orbital Atom
MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA Muhammad Arafah Wadud SMA Negeri 1 Pinrang.
Experiments show O2 is paramagnetic
SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR
STRUKTUR MOLEKUL.
STRUKTUR ELEKTRON ATOM POLIELEKTRON
Sistem Periodik Unsur.
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul
Oleh: Ratna Kumala Dewi
Struktur Molekul Bentuk molekul Molekul Linier = sudut ikatan 180
MEKANIKA GELOMBANG DAN ATOM
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
Dasar-Dasar Spektroskopi Teori Ikatan
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul
CREATED BY : DENNIS RAMADHAN Powered By : panduankimia.net
GEOMETRI MOLEKUL Panduankimia.net.
BAB III KONFIGURASI ELEKTRON
Unsur-unsur golongan VIIIA di dalam tabel periodik, yaitu unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn disebut unsur-unsur gas mulia. Unsur- unsur tersebut sulit.
Ikatan Kimia ION KOVALEN LOGAM I. HIDROGEN G. van der Waals L-NL
KONSEP DASAR IKATAN KIMIA
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
IKATAN KIMIA.
Perkembangan Tabel Periodik Unsur
KONFIGURASI ELEKTRON Oleh : Naya NIM :
STRUKTUR DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
Nars-KD KONFIGURASI ELEKTRON Kompetensi: Mampu membuat konfigurasi elektron dan memanfaatkannya untuk mengetahui letak unsur dalam SPU dan membandingkan.
IKATAN KIMIA Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalent, ikatan kovalen kordinat, dan ikatan logamserta hubungannya dengan sifat fisika.
Transcript presentasi:

MOLEKUL DIATOMIK UNSUR PERIODE KE-2 PENJELASAN MOLEKUL DIATOMIK UNSUR PERIODE KE-2 MENGGUNAKAN TOERI ORBITAL MOLEKUL Oleh: Sri wilda albeta

Molekul Diatomik Periode-2 RUANG LINGKUP MATERI Pendahuluan Molekul Diatomik Periode-2 Teori Ikatan Molekul Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-Diatomik Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Hetero-Diatomik

Orde ikatan & sifat magnetik PENDAHULUAN PERIODE 2 home Molekul diatomik: homo-diatomi hetero-diatomik Toeri orbital molekul Orde ikatan & sifat magnetik

Molekul Diatomik Periode-2 home ^.^ Molekul diatomik Homo- diatomik Hetero-diatomik E X : E X : Li2, Be2, B2, C2, N2, O2, F2, dan Ne2 CO & NO

Teori Ikatan Molekul Petunjuk umum untuk memperoleh deskripsi orbital molekul dari orbital atom: Bentuklah gabungan linier dari orbital-orbital atom untuk menghasilkan orbital-orbital molekul. Jumlah total orbital molekul = jumlah orbital atom 2. Tempatkanlah orbital molekul dalam urutan dari energi yang paling rendah ke yang paling tinggi 3. Masukkan elektron-elektron (dua elektron per orbital molekul) mulai dari orbital dengan energi yang paling rendah. Gunakanlah aturan Hund apabila memang sesuai.

Gambar 1: Konfigurasi elektron Li2-Ne2

Z≥8 & Z≤7 Z≥8 Z≤7 tumpang tindih antar orbital: πp < σp Akibatnya: Energi σp lebih rendah daripada πp. σp* menjadi lebih tinggi dari πp* tumpang tindih antar orbital : πp > σp Akibatnya : Energi πp lebih rendah daripada σp. σp* tetap lebih tinggi dari πp*.

Z≥ 8 Z≤7 Orbital atom Orbital molekul orbital atom

Lanjutan Teori Ikatan Molekul Orde ikatan P= ½(jmlh elektron di orbital ikatan-jmlh elektron di orbital non ikatan) Sifat magnetik Diamagnetik Paramagnetik

home Orbital atom Orbital molekul orbital atom

Orbital atom Orbital molekul orbital atom

Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-Diatomik Diagram Korelasi Molekul Li2 Konfigurasi elektron Atom 3Li = 1s2 2s1 Li2 yang konfigurasi elekron (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 Jumlah ikatan di orbital ikatan = (σ1s)2(σ2s)2 = 4 Jumlah ikatan di orbital non ikatan = (σ*1s)2 = 2 P = ½ (n-n*) P = ½ (4-2) = 1 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi Molekul Be2 Konfigurasi elektron Atom 4Be = 1s2 2s2 Be2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 n = (σ1s)2(σ2s)2 = 4 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (4-4) = 0 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi Molekul B2 Konfigurasi elektron Atom 5B = 1s2 2s2 2p1 Orbital atom B Orbital molekul B2 Orbital atom B B2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)2= 6 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (6-4) = 1 Sifat magnetik : Paramagnetik

Diagram Korelasi Molekul C2 Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2 Orbital atom C Orbital molekul C2 Orbital atom C C2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)4 n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4= 8 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (8-4) = 2 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi Molekul N2 Konfigurasi elektron Atom 7N = 1s2 2s2 2p3 Orbital atom N Orbital molekul N2 Orbital atom N N2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(π2p)4(σ2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-4) = 3 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi Molekul O2 Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4 Orbital atom O Orbital molekul O2 Orbital atom O O2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)2= 6 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-6) = 2 Sifat magnetik : Paramagnetik

Diagram Korelasi Molekul F2 Konfigurasi elektron Atom 9F = 1s2 2s2 2p5 Orbital atom F Orbital molekul F2 Orbital atom F F2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)4 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)4= 8 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-8) = 1 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi Molekul Ne2 Konfigurasi elektron Atom 10Ne = 1s2 2s2 2p6 Orbital atom Ne Orbital molekul Ne2 Orbital atom Ne Ne2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)4(σ*2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)4(σ*2p)2= 10 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-10) = 0 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Hetero-Diatomik Perbedaan keelektronegatifan Dari masing2 atom penyusun molekul Atom yang lebih elektronegatif bergeser ke arah bawah,

Diagram Korelasi Molekul CO Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2 Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4 Orbital atom C Orbital molekul CO Orbital atom O CO yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-4) = 3 Sifat magnetik : Diamagnetik

Diagram Korelasi Molekul NO Konfigurasi elektron Atom 7N = 1s2 2s2 2p3 Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4 Orbital atom N Orbital molekul NO Orbital atom O NO yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2(π*2p)1 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 (π*2p)1= 5 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-5) = 2 ½ Sifat magnetik : Diamagnetik

KESIMPULAN Model Lewis tidak dapat memberikan penjelasan yang mendasar mengapa oksigen itu paramagnetik dan nitrogen diamagnetik sementara teori orbital molekul mampu menjelaskan sifat magnetik oksigen dan nitrogen tersebut. Teori orbital molekul dapat menentukan orde ikatan dan sifat magnetik suatu molekul. Keunggulan teori orbital molekul semua elektron pada orbital atom terlihat jelas pada orbital molekul. Pada diagram korelasi molekul homo-diatomik tingkat energi masing-masing atom pembentuk molekul sama atau tidak ada perbedaan. Karena molekul terbentuk dari dua atom yang identik sehingga tidak terdapat perbedaan keelektronegatifan. Pada diagram korelasi molekul hetero-diatomik tingkat energi masing-masing atom berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan keelektronegatifan. Atom yang lebih elektronegatif bergeser ke arah bawah, karena elektron ini menarik elektron-elektron valensi lebih kuat daripada atom yang kurang elektronegatif.