MOLEKUL DIATOMIK UNSUR PERIODE KE-2 PENJELASAN MOLEKUL DIATOMIK UNSUR PERIODE KE-2 MENGGUNAKAN TOERI ORBITAL MOLEKUL Oleh: Sri wilda albeta
Molekul Diatomik Periode-2 RUANG LINGKUP MATERI Pendahuluan Molekul Diatomik Periode-2 Teori Ikatan Molekul Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-Diatomik Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Hetero-Diatomik
Orde ikatan & sifat magnetik PENDAHULUAN PERIODE 2 home Molekul diatomik: homo-diatomi hetero-diatomik Toeri orbital molekul Orde ikatan & sifat magnetik
Molekul Diatomik Periode-2 home ^.^ Molekul diatomik Homo- diatomik Hetero-diatomik E X : E X : Li2, Be2, B2, C2, N2, O2, F2, dan Ne2 CO & NO
Teori Ikatan Molekul Petunjuk umum untuk memperoleh deskripsi orbital molekul dari orbital atom: Bentuklah gabungan linier dari orbital-orbital atom untuk menghasilkan orbital-orbital molekul. Jumlah total orbital molekul = jumlah orbital atom 2. Tempatkanlah orbital molekul dalam urutan dari energi yang paling rendah ke yang paling tinggi 3. Masukkan elektron-elektron (dua elektron per orbital molekul) mulai dari orbital dengan energi yang paling rendah. Gunakanlah aturan Hund apabila memang sesuai.
Gambar 1: Konfigurasi elektron Li2-Ne2
Z≥8 & Z≤7 Z≥8 Z≤7 tumpang tindih antar orbital: πp < σp Akibatnya: Energi σp lebih rendah daripada πp. σp* menjadi lebih tinggi dari πp* tumpang tindih antar orbital : πp > σp Akibatnya : Energi πp lebih rendah daripada σp. σp* tetap lebih tinggi dari πp*.
Z≥ 8 Z≤7 Orbital atom Orbital molekul orbital atom
Lanjutan Teori Ikatan Molekul Orde ikatan P= ½(jmlh elektron di orbital ikatan-jmlh elektron di orbital non ikatan) Sifat magnetik Diamagnetik Paramagnetik
home Orbital atom Orbital molekul orbital atom
Orbital atom Orbital molekul orbital atom
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-Diatomik Diagram Korelasi Molekul Li2 Konfigurasi elektron Atom 3Li = 1s2 2s1 Li2 yang konfigurasi elekron (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 Jumlah ikatan di orbital ikatan = (σ1s)2(σ2s)2 = 4 Jumlah ikatan di orbital non ikatan = (σ*1s)2 = 2 P = ½ (n-n*) P = ½ (4-2) = 1 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi Molekul Be2 Konfigurasi elektron Atom 4Be = 1s2 2s2 Be2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 n = (σ1s)2(σ2s)2 = 4 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (4-4) = 0 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi Molekul B2 Konfigurasi elektron Atom 5B = 1s2 2s2 2p1 Orbital atom B Orbital molekul B2 Orbital atom B B2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)2= 6 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (6-4) = 1 Sifat magnetik : Paramagnetik
Diagram Korelasi Molekul C2 Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2 Orbital atom C Orbital molekul C2 Orbital atom C C2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)4 n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4= 8 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (8-4) = 2 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi Molekul N2 Konfigurasi elektron Atom 7N = 1s2 2s2 2p3 Orbital atom N Orbital molekul N2 Orbital atom N N2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(π2p)4(σ2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-4) = 3 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi Molekul O2 Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4 Orbital atom O Orbital molekul O2 Orbital atom O O2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)2= 6 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-6) = 2 Sifat magnetik : Paramagnetik
Diagram Korelasi Molekul F2 Konfigurasi elektron Atom 9F = 1s2 2s2 2p5 Orbital atom F Orbital molekul F2 Orbital atom F F2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)4 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)4= 8 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-8) = 1 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi Molekul Ne2 Konfigurasi elektron Atom 10Ne = 1s2 2s2 2p6 Orbital atom Ne Orbital molekul Ne2 Orbital atom Ne Ne2 yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)4(σ*2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2(π*2p)4(σ*2p)2= 10 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-10) = 0 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Hetero-Diatomik Perbedaan keelektronegatifan Dari masing2 atom penyusun molekul Atom yang lebih elektronegatif bergeser ke arah bawah,
Diagram Korelasi Molekul CO Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2 Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4 Orbital atom C Orbital molekul CO Orbital atom O CO yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-4) = 3 Sifat magnetik : Diamagnetik
Diagram Korelasi Molekul NO Konfigurasi elektron Atom 7N = 1s2 2s2 2p3 Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4 Orbital atom N Orbital molekul NO Orbital atom O NO yang konfigurasi elekron: (σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2(π*2p)1 n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10 n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 (π*2p)1= 5 P = ½ (n-n*) P = ½ (10-5) = 2 ½ Sifat magnetik : Diamagnetik
KESIMPULAN Model Lewis tidak dapat memberikan penjelasan yang mendasar mengapa oksigen itu paramagnetik dan nitrogen diamagnetik sementara teori orbital molekul mampu menjelaskan sifat magnetik oksigen dan nitrogen tersebut. Teori orbital molekul dapat menentukan orde ikatan dan sifat magnetik suatu molekul. Keunggulan teori orbital molekul semua elektron pada orbital atom terlihat jelas pada orbital molekul. Pada diagram korelasi molekul homo-diatomik tingkat energi masing-masing atom pembentuk molekul sama atau tidak ada perbedaan. Karena molekul terbentuk dari dua atom yang identik sehingga tidak terdapat perbedaan keelektronegatifan. Pada diagram korelasi molekul hetero-diatomik tingkat energi masing-masing atom berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan keelektronegatifan. Atom yang lebih elektronegatif bergeser ke arah bawah, karena elektron ini menarik elektron-elektron valensi lebih kuat daripada atom yang kurang elektronegatif.