Nasionalisme di Filipina SEJARAH ASIA TENGGARA X www.sejarah-asiatenggara.com Google Kelompok 2 Welcome to My Presentasion Nasionalisme di Filipina S Cari Ahmad Bukhori Masruri K4414002 Decky Adi Prasetyo K4414011 Dhervin Anindita Agastya K4414013 Jonathan Tegar Tri S. K4414026 Mu’arifah K4414031
Pergerakan dan kebangkitan nasionalisme di Filipina dibagi menjadi tiga periode yaitu ; gerakan yang berlangsung sampai tahun 1872, gerakan yang berlangsung antara tahun 1872-1896, gerakan yang berlangsung antara tahun 1896-1901.
Beberapa faktor penyebab lahirnya gerakan nasionalisme di Filipina : Faktor Intern Sistem pemerintahan yang dianut pada masa kolonialisme Spanyol di Filipina yaitu menggunakan sistem dua kekuasaan. Bangsa Spanyol mendidik masyarakat Filipina dengan budaya Eropa dan dengan diadakannya misionaris, muncul kalangan masyarakat Filipina yang terpelajar sehingga muncul pula kesadaran nasional dan mengembangkannya. Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam. Penguasa gereja mengekang kehidupan masyarakat Filipina.
Faktor Ekstern Pembukaan Terusan Suez pada tahun 1869 yang lebih mudah dalam menghubungkan arus informasi dari barat kepada negara-negara lain khususnya di wilayah Asia. Hal ini menyebabkan masuknya paham liberalisme dan demokrasi di Filipina. Revolusi Industri II yang ditandai dengan ditemukannya alat-alat transportasi dan komunikasi pada saat itu memperluas pemahaman masyarakat Filipina akan penjajahan. Pengaruh revolusi negara-negara di Amerika Latin yang mampu memerdekakan diri dari bangsa Spanyol. Diantaranya yaitu perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap Spanyol (1810-1828), membangkitkan semangat masyarakat Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.
Pada periode pertama, gerakan-gerakan nasionalisme masih berupa perlawanan-perlawanan lokal ditempat tertentu. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh ketidakadilan yang dialami masyarakat seperti kaum petani yang dikuasai tanahnya, atau kaum gereja dan pegawai yang gajinya kecil. Selain itu pada periode pertama juga banyak perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di bagian selatan Filipina dalam upaya menentang penyebaran agama maupun ideologi Kristen pada wilayah mereka. Perlawanan Periode Pertama
Liga Filipina, didirikan pada tahun 1882 oleh Jose Rizal Perlawanan Periode Kedua Comparenismo, didirikan pada tahun 1880 Tujuan : mengusahakan pendidikan yang patriotis bagi masyarakat Filipina. Liga Filipina, didirikan pada tahun 1882 oleh Jose Rizal Menggunggunakan cara damai untuk melawan kolonial
Perlawanan Periode Kedua Jose Rizal juga menerbitkan sebuah novel berjudul Noli Metangere atau artinya Jangan Menyinggung Saya berisi kritikan pedas untuk penguasa gereja dan pemerintah kolonial. Hal ini membuat dirinya ditangkap dan diasingkan ke Mindanao oleh Pemerintah Spanyol
Perlawanan Periode Kedua Pada tahun 1893 Andres Banifacio mendirikan Katipunan yaitu gerakan nasionalisme melalui jalan pemberontakan bersenjata. Namun, pemberontakan ini gagal. Pada 1896 Emilio Aquinaldo melanjutkan pemberontakan. Hingga pada akhirnya pemerintah Spanyol mengadakan perjanjian dengan Filipina.
Gerakan Nasional Filipina yang lain: 1 Gerakan Nasional Filipina yang lain: 1. Hispano - Filipino Association didirikan pada 12 Januari 1889, anggota organisasi ini merupakan gabungan antara orang Filipina dan Spanyol yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Filipina. 2. Masonry ( perkumpulan para tukang bangsa Filipina) didirikan oleh Serrano Laktawa dan Antonio Luna. Perkumpulan ini menginginkan negara yang makmur serta pemerintahan demokrasi.
B. Sikap Pemerintah Spanyol terhadap Gerakan Nasional Filipina Segala aksi kaum terpelajar Filipina sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan kolonial melalui organisasi-organisasi yang dibentuk dan propaganda-propaganda yang dibuat untuk menggalang persatuan rakyat Filipina membuat pemerintah Spanyol di Filipina melakukan berbagai cara untuk mencegah perlawanan dari rakyat Filipina. .
B. Sikap Pemerintah Spanyol terhadap Gerakan Nasional Filipina Jose Rizal dituduh sebagai dalang pemberontakan oleh Katipunan, kemudian dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896 Mengadakan perjanjian dengan Filipina yaitu Perjanjian Biacna Bato (1897), berisi bahwa Spanyol berjanji akan mengadakan perbaikan pemerintahan di Filipina dalam jangka waktu 3 tahun, dengan syarat Aqwnaldo harus meninggalkan Filipina ke Hongkong.
Perlawanan Periode Ketiga Pada periode ketiga, setelah Aquinaldo pergi ternyata perjuangan melawan penjajah berhenti dan Spanyol tidak menepati janjinya. Aqwnaldo kemudian kembali ke Filipina untuk memproklamasikan kemerdekaan Filipina pada tanggal 12 Juni 1898. Ia membentuk aliansi bersama Amerika untuk melawan Spanyol hingga tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh. Melalui Perjanjian Paris 10 Desember 1898 Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika dengan menerima uang sebanyak $20.000.000,00. Kepergian Spanyol dari Filipina justru membuat Filipina ternyata dikuasai oleh Amerika dan tidak mengakui kemerdekaan Filipina meskipun UUD dibentuk pada 1898. Perjuangan Aqwnaldo selama dua tahun ternyata belum berhasil dan pada akhirnya ia ditangkap. Gerilyawan lainnya kemudian melanjutkan perjuangan hingga tahun 1902.
Amerika kemudian mendapat kecaman dari bangsa Eropa karena dianggap telah melanggar Doktrin Monroe yang isinya mengatakan Amerika anti Kolonialisme dan Imperialisme dan dianggap sebagai ancaman baru atas kekuasaannya di Asia. Amerika berdalih bahwa Filipina akan dijadikan model negara dengan sistem kekuasaan liberal seperti Amerika di wilayah Asia. Tahun 1919 delegasi Filipina di bawah Manuel Quezon pergi ke Amerika untuk menuntut kemerdekaan penuh atas Filipina seperti yang pernah dijanjikan oleh Amerika. Amerika kemudian menjawab dengan The Wood Forbes Mission pada tahun 1922 yang isinya menyatakan bahwa Filipina belum mampu merdeka. Masyarakat Filipina menolak hal tersebut dan Senat Filipina meletakkan jabatannya untuk menuntut kemerdekaan penuh.
Masa kekuasaan Amerika di Filipina berlangsung dari tahun 1898 sampai tahun 1946. masa kekuasaan itu terbagi atas 3 periode : 1). Periode Tahun 1898-1942. Amerika melakukan pembinaan terhadap sistem kekuasaan yang akan diterapkan di Filipina melalui perjanjian damai dengan para tokoh nasionalis pada tahun 1907. 2). Periode Tahun 1942-1945. Amerika mengalami kekalahan di Pasifik yang mengakibatkan Filipina dikuasai oleh Jepang. Pada tanggal 2 Januari 1942 Manila jatuh ke tangan Jepang. Pada tanggal 6 Mei 1942 seluruh Filipina jatuh ke tangan Jepang. 3). Periode tahun 1945-1946. Jepang kemudian dikalahkan oleh sekutu pada tahun 1946. Pada tahun itulah Amerika menepati janji dan memberikan kemerdekaan bagi Filipina pada tanggal 4 Juli 1946 dengan Presiden pertamanya yaitu Manuel Quezon.
Kemerdekaan Filipina Di awal kemerdekaan, bangsa Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja sebagai wujud pengaruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan masalah militer, Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya perang dunia II. Tokoh-tokoh pergerakan nasional Filipina yang popular menjelang kemerdekaan Filipina adalah: Manuel Quezson, Manuel Roxas, dan Romula.
TERIMAKASIH