MEDIA PEMBELAJARAN HAKIKAT
Pendahuluan Belajar adalah “key term” istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan (Muhibbin Syah 2004, hlm. 58). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada media yang digunakan sebagai alat belajar
Penggunaan media dalam pendidikan sama pentingnya dengan metode belajar yang di berikan kepada siswa, karena media sebagai alat dan perantara dalam menyampaikan materi kurikulum pendidikan. Dengan penggunaan media dalam pendidikan akan membangkitkan minat, keinginan, motivasi dalam proses belajar mengajar. Zainal Aqib (2007, hlm. 94) bahwa media pembelajaran meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).
Definisi Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari penerima kepada penerima pesan (Azhar Arsyad 2004, hlm. 3). AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Heinich, dkk (1982) yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2004, hlm Heinich, dkk (1982) yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2004, hlm. 4) mengemukakan istilah media/medium sebagai perantara yang mengantar informasi antar sumber dan penerima. Maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa semua media, baik media cetak, visual, audio visual, dan media komunikasi jika digunakan membawa pesan-pesan informasi yang bertujuan instruksional atau memuat nilia-nilai pengajaran maka media tersebut dapat disebut sebagai media pengajaran.
Rossi dan Briedle (1966) dalam Wina Sanjaya (2006, hlm Rossi dan Briedle (1966) dalam Wina Sanjaya (2006, hlm. 161) media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televise, buku, koran, majalah, dan sebagainya.
Ciri-ciri media pendidikan menurut Azhar Arsyad (2004 hlm, 6) sbb: Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perankat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok kecil (misalnya: film, slide, video, dan OHP), atau perorangan (misalnya: modul, computer, radio tape/kaset, video recorder). Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
Dari ciri-ciri media diketahui bahwa media pembelajaran terbagi kepada dua, yaitu bersifat hardware dan software digunakan sebagai alat bantu guru dalam proses belajar mengajar dikelas visual dan audio-visual. Media pembelajaran yang digunakan sebagai alat, sarana atau perantara menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar harus menempatkan siswa sebagai objek yang harus menguasai pelajaran. Oleh karena itu, siswa sebagai objek dalam belajar harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sendiri sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Dalam hal ini media pengajaran yang diterapkan oleh guru untuk mendukung penyampaian materi pelajaran yang diberikan kepada siswa harus mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa dapat dengan mudah menangkap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Media pengajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat mempermudah siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan guru, bukan sebaliknya mempersulit siswa.
Penggunaan media yang sesuai metode pembelajaran guru dengan kondisi siswa menjadi pertimbangan mutlak untuk teracapainya efisiensi dan efektivitas pembelajaran, karena media digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah siswa menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh guru. Maka kesesuaian antara metode dan media pembelajaran harus sejalan