BAB 4 INDUKSI MATEMATIKA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATHEMATICS INDUCTION AND BINOM THEOREM
Advertisements

Definisi Rekursif Ada kalanya kita mengalami kesulitan untuk mendefinisikan suatu obyek secara eksplisit. Mungkin lebih mudah untuk mendefinisikan obyek.
Induksi Matematika.
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
Rinaldi Munir/IF2151 Matematika Diskrit
Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama?
Induksi Matematika Materi Matematika Diskrit.
Induksi Matematis Mohammad Fal Sadikin.
7. INDUKSI MATEMATIKA.
Pembuktian Dalam Matematika.
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
Pertemuan ke 9.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
Outline Definisi Prinsip Induksi Sederhana
Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Prinsip Induksi yang Dirampatkan
BAB IV INDUKSI MATEMATIKA
TEAM TEACHING MATEMATIKA DISKRIT
Definisi Induksi matematika adalah :
BAB 1. LOGIKA MATEMATIK 1.1 PROPOSISI Definisi: [Proposisi]
Induksi Matematika.
Induksi Matematika Nelly Indriani Widiastuti Teknik Informatika UNIKOM.
INDUKSI MATEMATIKA.
Induksi Matematik.
Induksi Matematika E-learning kelas 22 – 29 Desember 2015
Pertemuan ke 9.
Fungsi, induksi matematika dan teori bilangan bulat
Fungsi Oleh: Sri Supatmi,S.Kom Rinaldi Munir, Matematika Diskrit
FTI Universitas Mercu Buana Yogya Matematika Diskrit Rev 2014
Definisi Induksi matematika adalah :
KOMBINATORIAL.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit
Induksi Matematika.
BAB 5 Induksi Matematika
Induksi Matematika Sesi
induksi matematika Oleh: Sri Supatmi,S.Kom
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
FTI Universitas Mercu Buana Yogya Matematika Diskrit Rev 2013
INDUKSI MATEMATIKA Citra N., S.Si, MT.
Induksi Matematik  .
JENIS - JENIS BILANGAN BULAT
Rinaldi Munir/IF2151 Matematika Diskrit
Logika Matematika Bab 5: Induksi Matematika
Aplikasi Induksi Matematik untuk membuktikan kebenaran program
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
Aplikasi Induksi Matematik untuk membuktikan kebenaran program
Pertemuan ke 9.
Kebijaksanaan Hanya dapat ditemukan dalam kebenaran
Induksi Matematika.
Induksi Matematik.
Rinaldi Munir/IF2151 Matematika Diskrit
HIMPUNAN Oleh Cipta Wahyudi.
TEORI BILANGAN INDUKSI MATEMATIKA
Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama?
Pertemuan 4 Induksi Matematik.
Induksi Matematik Pertemuan 7 Induksi Matematik.
SISTEM BILANGAN REAL.
Induksi Matematika Sesi
Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit
Pertemuan ke 9.
Matematika Diskrit Oleh: Taufik Hidayat
Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit
Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit
BAB 5 Induksi Matematika
Quantifier (Kuantor) dan Induksi matematika
1 Himpunan Bahan kuliah Matematika Diskrit. 2 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen,
QUANTIFIER (KUANTOR) dan Induksi matematika
Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit1 Induksi Matematik IF2151 Matematika Diskrit.
Rinaldi Munir/IF091 Struktud Diskrit1 Induksi Matematik IF2151 Matematika Diskrit.
1 Himpunan Bahan kuliah IF2091 Struktur Diskrit. 2 Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen,
Transcript presentasi:

BAB 4 INDUKSI MATEMATIKA

Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat : Induksi matematika adalah metode pembuktian untuk proposisi perihal bilangan bulat. Contoh-contoh proposisi perihal bilangan bulat : Jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah n(n+1)/2 Jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2 Jumlah n buah bilangan genap positif pertama adalah n2+n Untuk semua n≥1, n3+2n adalah kelipatan 3

4.1 PRINSIP INDUKSI SEDERHANA Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat positif dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk membuktikan pernyataan ini, kita hanya perlu menunjukan bahwa : 1. p(1) benar 2. Untuk semua bilangan bulat positif n  1, jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar.

Langkah 1 dinamakan Basis Induksi, sedangkan langkah 2 dinamakan Langkah Induksi. Basis induksi digunakan untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut benar bila n diganti dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil. Langkah induksi berisi asumsi (andaian) yang menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi. Langkah induksi harus memperlihatkan bahwa p(n)p(n+1) benar untuk semua bilangan bulat positif. Bila kedua langkah tsb benar, maka sudah dibuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.

4.2 PRINSIP INDUKSI YANG DIRAMPATKAN Jika ingin membuktikan bahwa pernyataan p(n) benar untuk semua bilangan bulat  n0 , prinsip induksi sederhana dapat dirampatkan untuk menunjukkannya, dengan cara sebagai berikut : 1. p (n0) benar 2. Untuk semua bilangan bulat n  n0, jika p(n) benar maka p(n+1) juga benar.

4.3 PRINSIP INDUKSI KUAT Versi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat. Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut : 1. p (n0) benar 2. Untuk semua bilangan bulat n  n0, jika p(n0), p(n0+1),….p(n) benar maka p(n+1) juga benar.

4.4 BENTUK INDUKSI SECARA UMUM Bentuk induksi secara umum dibuat supaya dapat diterapkan tidak hanya untuk pembuktian yang menyangkut himpunan bilangan bulat positif, tetapi juga pembuktian yang menyangkut himpunan objek yang lebih umum. Syaratnya himpunan objek itu harus memiliki keterurutan dan mempunyai elemen terkecil.

DEFINISI KETERURUTAN DAN ELEMEN TERKECIL Relasi biner “<“ pada himpunan X dikatakan terurut dengan baik bila memiliki properti berikut : Diberikan x, y, z  X, jika x < y dan y < z, maka x < z. Diberikan x, y  X, salah satu dari kemungkinan ini benar: x < y dan y < x, atau x = y Jika A adalah himpunan bagian tidak kosong dari X, terdapat elemen x  A sedemikian sehingga x  y untuk semua y  A . Dengan kata lain, setiap himpunan bagian tidak kosong dari X mengandung elemen terkecil.

BENTUK UMUM INDUKSI SECARA UMUM : Misalkan X terurut dengan baik oleh “ < “ dan p(x) adalah pernyataan perihal elemen x dari X. Kita ingin membuktikan bahwa p(x) benar untuk semua x ∈ X. Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa : p(x0) benar, yang dalam hal ini x0 adalah elemen terkecil di dalam X dan Untuk semua x > x0 di dalam X, jika p(y) benar untuk semua y < x, maka p(x) juga benar.