Manusia Purba Pithecanthropus
KELOMPOK 2 X MIA 3 NAMA ANGGOTA: ALFIA NUR MAHARANI (02) EMMALYANA VIVIANTI (09) KARINA AMALIA (16) KOLIGELE TABO (19) RAMADHANA F (25) RANIA HASNA NADIRA (26) YASMINE MUNTAZA (27)
PITHECANTHROPUS
PENGERTIAN Pada awal penemuan, makhluk mirip manusia ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois, pemimpin tim yang berhasil menemukan fosil tengkoraknya di Trinil pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang berdiri tegak.
SEJARAH PITHECANTRHOPUS Ketika itu, Eugène Dubois tidak berhasil mengumpulkan fosil Pithecanthropus secara utuh melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas dan tiga giginya saja. Dan sampai saat ini belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama. Sebuah laporan berisi 342 halaman ditulis pada waktu itu tentang keraguan penemuan tersebut. Meskipun demikian manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat ini. Ilustrasi tengkorak manusia Jawa
Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah, sekitar 18km ke Utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleontologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak pula penemuan- penemuan lain di situs Sangiran ini.
Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley, Kenya, temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini adalah Homo erectus yang hidup di Afrika.
CIRI-CIRI PITHECANTHROPUS Badan tegap, tetapi tidak seperti Meganthropus; Tinggi badan antara 165 cm – 180 cm; Tulang rahang dan geraham kuat serta bagian kening menonjol; Wajah tidak mempunyai dagu; Volume otak belum ssempurna, yaitu 750-1.300 cc; Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong; Alat pengunyah dan otot tengkorak mengecil; Makanan masih kasar dengan sedikit pengolahanPithecanthropus Hidup diperkirakan 1 – 25 juta tahun yang lalu Tinggi adan sekitar 165 – 180 cm Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc Bentuk tubuh & anggota badan tegap Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat Bentuk tonjolan kening tebal Bentuk hidung tebal Bagian belakang kepala tampak menonjol
A. Pithecantropus Erectus Pithecantropus Erectus Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah. Penemuan = berupa tulang paha yang lebih besar dibandingkan tulang lengan. Demikian juga volume otaknya lebih besar dari pada kera, tetapi lebih kecil dari pada manusia. Mereka hidup sekitar 1 juta sampai 1,5 juta tahun yang lalu.
Ciri – ciri Pithecanthropus Erectus Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus Mempunyai alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi Bentuk hidung tebal Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
B. Pithecanthropus Mojokertoensis (Manusia kera dari Mojokerto) Ditemukan tahun 1936 oleh Duefjes dan Von Koenigswald di desa Perning, lembah bengawan Solo Mojokerto, pada lapisan Plestosen Bawah Bentuknya temuanya = tengkorak manusia berusia 6 th kemudian setelah diteliti ternyata diperkirakan 1,9 juta tahun. Pada tahun 1938 dua ahli bernama = De Terra dan Molvius mengadakan penelitian ulang dan hasilnya memperkuat pendapat Von Koenigswald.
Ciri – ciri Pithecanthropus Mojokerteonsis Badan tegap, tetapi tidak seperti Meghanthropus. Tinggi badannya 165-180 cm. Tulang rahang dan geraham kuat serta bagian kening menonjol. Tidak mempunyai dagu. Volume otak belum sempurna seperti jenis homo, yaitu 750 -1.300 cc. Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong. Alat pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil.
C. Pithecanthropus Soloensis (Manusia kera dari Solo) Ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth dan Von Koenigswald pada tahun 1931 – 1933, dari lapisan Plestosen Atas. Hasil temuanya = tulang kering dan tengkorak. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Oleh sebagian ahli Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis homo sapiens dari Asia, Eropa dan Afrika, berasal dari Lapisan Plestosen Atas.
D. Pithecanthropus Robustus Ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Plestosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.
THANK YOU ANY QUESTION?