Peran Agama dalam Ilmu Pengetahuan dan Riset Aqidah Islam sebagai dasar IPTEK Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari
Iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek disertai oleh asas iman dan takwa kepada Allah swt Iptek yang menjadi dasar modernisme, telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita.
manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani), tetapi juga membutuhkan imtak dan nilai-nilai sosial imtak menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar manusia meraih kebahagiaan rgawi (kebutuhan spiritual)
Ada berbagai alasan umat Islam untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) : 1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat. 2. Degara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negara-negara Islam. 3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan IPTEK-nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam sibuk sendiri, ramai sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri
Konstribusi Tokoh Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Riset
Bidang Kesehatan Ibnu Sina / Avicenna (980 M - 1037 M). Seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
2. Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya Razi atau al-Razi (865 M- 925 M) Penemuan – penemuannya Berupa : Kritikan terhadap teori Galen yang menyatakan bahwa tubuh memiliki empat jenis "humor" (zat cair), yang menjadi kunci keseimbangan bagi kesehatan dan mengatur suhu tubuh secara merata. Al-Razi mencatat bahwa minuman hangat akan meningkatkan panas tubuh ke derajat lebih tinggi dari suhu alami. Sehingga minuman akan memicu respons dari tubuh, bukan hanya mentransfer sendiri hangat atau dingin itu
3. Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi Salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa. Bidang lain: Surgery, Medicine.
4. Ibnu Nafis (1210 M -1288 M). orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia. Tak heran, jika Ibnu Nafis dikenal sebaga bapak fisiologi sirkulasi.
5. Qusta ibnu Luqa Qusta ibnu Luqa dikenal sebagai salah seorang penerjemah dan penulis buku terkemuka di abad ke-10 M. Salah satu karyanya yang terkait dengan isu lingkungan adalah risalah tentang penyakit menular. Ibnu Luqa mengungkapkan, penyakit menular berpindah dari tubuh yang sakit ke tubuh yang sehat. Sedangkan penularannya melalui berbagai macam cara antara lain, melalui udara di sekitar penderita dan melalui infeksi.
Bidang Matematika 1. Al Khwarizmi Perintis matematika muslim dan orang yang sangat pantas disebut sebagai bapak aljabar modern Salah satu karya alkhwarizmi yang terpenting adalah dialah yang menciptakan sistem aljabar.Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka nol (yang kemudian disebut sistem alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi yang masih menggunakan angka romawi
2. Abu Wafa al Bawzajani (w. 998 M) Salah seorang ahli matematika muslim terbesar. Ia dikenal sebagai ahli astronomi dan pengembang trigonometri (ilmu ukur sudut), dan orang yang pertama yang mengajukan beberapa rumus penting dalam trigonometri. Salah satu rumus yang didedikasikan kepadanya adalah Cos C= Cos a.cos b.
3.Abu Kamil Syuja (abad 10 M) Salah seorang ahli matematika muslim terbesar diabad pertengahan. Tidak banyak ang diketahui tentang kehidupannya, tetapi ia hidup setelah era Al Khwarizmi. Melalui Leonard dari Pisa dan pengikut-pengikutnya, ia telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan aljabar dan geometri di Eropa.
4. Al Halili (abad 8 H/ 14 M) Seorang pakar matematika dan astronomi.Ia banyak menghasilkan karya matematika dan astronomi ang berbobot tinggi. Ia berasal dari damaskus yang hidup pada abad ke 14 Masehi. Ia menjadi masyhur karena kemampuannya dalam menentukan arah kiblat dengan menyajikan garis-garis bujur dan garis-garis lintangnya dengan bantuan perhitungan rumit matematika.
5. Al Khazin (abad 4 H/10 M) Seorang ahli matematika dan astronom asal Khurasan yang hidup pada abad ke 4 H/ 10 M. Ia banyak menulis matematika dan astronomi. Ia adalah orang yang menawarkan konsep yang berbeda dengan Ptolomeus tentang peredaran matahari dan bumi. Ia mengkritik ptolomeus yang dinilainya gagal mengamati beberapa perubahan diameter matahari yang tampak sepanjang tahun (on the course of the years)
Bidang Astronomi
1. Al battani: Ahli Astronomi yang mendunia Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi.Berdasarkan perhitungannya,ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari,5 jam,46 menit,dan 24 detik.Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhirnya yang dianggap lebih akurat.
2. Al-Farghani : Jenius Astronomi Islam di Eropa Al-Farghani begitu populer sebagai astronom, karena mampu menetapkan diameter bumi sejauh 6.500 mil serta menemukan diameter planet-planet. Ia menuliskan Kitab fi al-Harakat, al-Samawiya, waJawami, Ilm, al- Nujum, yang dalam dialih bahasakan menjadi The Elements of Astronomy. Buku ini isinya mengenai gerakan celestial dan kajian atas bintang. Pada abad kedua belas buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan memberikan pengaruh besar bagi perkembangan astronomi di Eropa sebelum masa Regiomontanus.
3. Ibnu Amajur Dikenal dengan sebutan Majur sebenarnya adalah nama dari sebuah keluarga astronom yang berasal dari Faghana, Turkistan. Mereka terkenal karena perhitungannya mengenai perjalanan bulan. Sang anak, Abu al-Hasan Ali, diketahui lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada penentuan batas garis lintang bulan dengan lebih besar dari apa yang pernah dikemukakan oleh Hipparchus pada abad ke-2 SM