Workshop Penyusunan Renungan Pdt. Mariska Lauterboom, S. Si.Teol, MATS
Renungan dan Khotbah Hasil perenungan dan pengkajian atas apa yang diyakini sebagai Firman Allah dalam Alkitab. Dasar uraian: “FIRMAN ALLAH” Seorang pengkhotbah yang baik harus menguasai dasar penfasiran Alkitab! Lalu bagaimana dengan pengalaman Subjektif ?
RENUNGAN YANG KONTEKSTUAL
Renungan yang Kontekstual Bersumber dari Firman Allah Sesuai dan menjawab konteks! Perhatikan keadaan jemaat Perhatikan kebutuhan jemaat Perhatikan pergumulan jemaat Perhatikan tema yang sudah ditentukan Perhatikan tahun Gerejawi Perhatikan pergumulan masyarakat. Harus sistematis Memperhatikan learning styles dan kecerdasan majemuk Menggunakan media dan metode yang up to date Apa yang dikhotbahkan dan kehidupan sehari-hari pengkhotbah harus sejalan! Berkhotbahlah dari hati!
Spiritualitas Pengkhotbah
Seorang Utusan Injil Seorang Nabi Seorang Gembala Seorang Pengajar Hasan Sutanto tentang jati diri seorang pengkhotbah (berdasarkan gambaran Alkitab): Seorang Utusan Injil Seorang Nabi Seorang Gembala Seorang Pengajar Seorang Saksi
Spiritualitas Pengkhotbah Membangun spiritualitas sebagai seorang pengkhotbah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses Perbuatan berbicara lebih keras dari kata. Bangun 267 dengan Tuhan, saat teduh. Jangan sampai mengalami kekeringan rohani. Firman bicara terlebih dahulu bagi kehidupan pengkhotbah secara pribadi baru kepada jemaat (Pedang bermata dua).
Pengkhotbah! Pengkhotbah adalah orang yang penuh kesungguhan; Pengkhotbah adalah orang yang betul-betul percaya dan berbakti kepada Tuhan; Pengkhotbah adalah orang yang bersedia menerima kritikan; Pengkhotbah bukan seorang peniru, tukang copy paste, dan yang sejenisnya; Pengkhotbah adalah orang yang mau; memelihara kesehatan jasmani dan rohaninya.
3 Unsur Penting dalam Khotbah: Penafsiran Pesan Komunikasi
Tahapan Khotbah/Renungan Tahap mempersiapkan Tahap mengolah bahan Tahap menyajikan
Sistematika Renungan Pendahuluan Isi Penutup
Pendahuluan Berupa sesuatu yang mengantarkan jemaat masuk kedalam pemahaman pesan Memikat dan menarik perhatian jemaat mengenai pesan yang akan disampaikan. Bisa berupa ilustrasi, nyanyian, puisi, kejadian, kiasan, gambar, dsb, tergantung kreativitas pengkhotbah.
Isi Isi merupakan racikan dari latar belakang teologis, tafsiran dan pokok teologis yang kemudian dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan jemaat dalam suatu bentuk pengembangan pokok-pokok teologis dan aplikasinya. Isi = pokok teologis dan aplikasi
William Evans tentang isi Khotbah/Renungan: Bagaimama khotbah bisa menjawab pertanyaan ‘apakah’? Bagaimama khotbah bisa menjawab pertanyaan ‘mengapa’? Bagaimama khotbah bisa menjawab pertanyaan ‘bagaimanakah’? Bagaimama khotbah bisa menjawab pertanyaan ‘akibat apa yang akan muncul’?
Aplikasi? Aplikasi menggambarkan relevansi firman Tuhan yang diberitakan dengan situasi kondidi jemaat, juga memperhatikan tahun grejawi, sehingga jemaat memahami pesan khotbah yang disampaikan. Memahami isi firman Tuhan yang disampaikan.
Penutup Penutup adalah bagian penting, karena p’khotbah harus berusaha sedemikian rupa sehingga khotbah itu tertanam dalam hati pendengar dan memacu pendengar/jemaat memberlakukan pesan khotbah dalam kehidupan praktis sesehari. Penutup harus membangun jemaat. Bisa berupa ringkasan pesan, pengulangan atau penegasan pesan, mengulangi nas emas, mengkisahkan cerita pendek yang menguatkan pesan, pertanyaan reflektif, dsb.
Kecerdasan Mejemuk Howard Gardner : Kecerdasan Linguistik Kecerdasan Logis-matematis Kecerdasan Spasial/ virtual Kecerdasan Kinestetik-jasmani Kecerdasan Musikal Kecerdasan Antar pribadi Kecerdasan Intra pribadi Kecerdasan Naturalis Kecerdasan Eksistensialis
Seorang Pengkhotbah juga adalah Seorang “PUBLIC SPEAKER”
Duane Liftin about Public Speaker: Integritas (Integrity) Sensitivitas (Sensitivity) Pengetahuan (Knowledge) Kemauan/ keinginan (Desire) Ketrampilan (Skill)
PEMBICARA Bahasa Tubuh Kualitas Vokal Situasi/Suasana
Situasi/Suasana Dimana? Lokasi? Berdiri? Kuasai situasi 3. Sound System 4. Kuasai emosi – jangan tegang
2. VOKAL PEMBICARA a. Vokal harus jelas
b. Kualitas Vokal yang baik
c. Volume harus memadai
d. Waktu berbicara sebaiknya bernapas dengan perut, bukan dengan dada.
2. BAHASA T U B U H a. Sikap tubuh
Berdiri dengan seimbang, Biarkan lutut santai
2. Bersikap Tenang 3. Kontak Mata
4. Ekspresi Wajah
5. Gerak tubuh
Gaya busana Pembicara laki-laki 6. Gaya berbusana Gaya busana Pembicara laki-laki
Gaya busana Pembicara perempuan
“Mengenal” Audience yang hadir B. Audience “Mengenal” Audience yang hadir Mempertimbangkan peristiwa yang dihadapi
Selamat Menjadi Pengkhotbah yang Baik!!!