Asuhan Neonatus,Bayi,Balita dan Pra Sekolah Oleh: Radha Dwi Syafitri 11402
Asuhan Neonatus Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi penilaian tahap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan; penilaian adaptasi neonatal (skor APGAR, refleks )
Pertama, klasifikasi neonatus menurut masa gestasi : 1. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu) 2. Neonatus cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu) 3. Neonatus lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu) atau lebih. Pertama, klasifikasi neonatus menurut masa gestasi : 1. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu) 2. Neonatus cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu) 3. Neonatus lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu) atau lebih.
Kedua, klasifikasi neonatus menurut berat lahir : 1. Neonatus berat lahir rendah : kurang dari 2500 gram 2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampei 4000 gram 3. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram
Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir prosedur perawatan bayi segera setelah lahir (immediate care of the newborn): a. Mempelajari hasil anamnesis, meliputi riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat keluarga. b. Menilai skor APGAR. c. Melakukan resusitasi neonatus. d. Melakukan perawatan tali pusat, pemotongan jangan terlalu pendek dan harus diawasi setiap hari.
Pemerikriksaan Fisik pada bayi baru lahir,bayi,balita dan neonatus a.Kepala Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput succedaneum, cephal haematoma, hidrosefalus, rambut meliputi : jumlah, warna dan adanya lanugo pada bahu dan punggung.
c. Mata Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaran epicanthus) dan kesimetrisan, kekeruhan kornea, katarak kongenital, trauma, keluar nanah, bengkak pada kelopak mata, perdarahan subkonjungtiva.
d. Telinga Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran. e. Hidung Bentuk dan lebar hidung, pola pernafasan, kebersihan. f. Mulut Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi, refleks menghisap, adakah labio/palatoskisis, trush, sianosis.
g. Leher Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan dan benjolan, kelainan tiroid, hemangioma, tanda abnormalitas kromosoman lain-lain. h.Klavikula dan lengan tangan Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari. i. Dada Bentuk dan kelainan bentuk dada, puting susu, gangguan pernafasan, auskultasi bunyi jantung dan pernafasan.
Perencanaan Merencanankan asuhan menyeluruh yang rasional ssuai dengan temuan pada langkah sebelumnya. Rencana yang diberikan pada bayi baru lahir adalah 1. Jaga kehangatan bayi 2. Berikan bayi kepada ibu dan letakkan diatas dada ibu untuk IMD 3. Ukur antropometri bayi 4. Beri vitamin K 5. Beri salep mata tetracyclin 6. Lakukan pemeriksaan fisik (head to toe) 7. Beri bayi identitas 8. Beri bayi kepada ibu untuk rawat gabung (Muslihatun, 2010; h. 255)
Rencana asuhan bayi 2-6 hari 1. Lakukan pemeriksaan umum pada bayi 2. Pemberian minum bayi 3. Jaga kebersihan kulit bayi 4. Rawat tali pusat bayi
Rencana yang diberikan pada bayi baru lahir adalah 1. Membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dengan cara mengganti handuk bayi yang basah dengan handuk yang bersih dan kering. 2. Memberikan bayi kepada ibu untuk IMD dengan cara skin to skin dan menyelimuti keduanya dengan selimut yang bersih. 3. Mengukur antropometri bayi mulai dari lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan bayi. 4. Memberikan bayi Vitamin K dengan dosis 0.05 cc secara IM pada paha kiri bagian luar untuk mencegah terjadinya perdarahan intrakranial atau perdarah pada otak bayi. 5. Memberikan salep mata tetracyclin 1% pada kedua mata bayi. 6. Melakukan pemeriksaan fisik secara head to toe. 7. Memberikan bayi identitas agar bayi mudah dikenali dan mencegah tertukar dengan bayi lain 8. Bayi telah diberikan pada ibunya untuk rawat gabung
Asuhan bayi 2-6 hari 1. Melakukan pemeriksaan keadaan umum bayi yaitu RR, N, S, BB 2. Pemberian minum bayi berupa ASI 3. Menjaga kebersihan kulit bayi 4. Merawat tali pusat bayi 5. Memenuhi kebutuhan imunisasi pada bayi
Evaluasi Evaluasi dilaksanakan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui factor mana yang menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan. (Soepardan, 2007; h. 97- 102)
Thank you