Ekonomi Pembangunan (EIE21105)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Coale Index.
Advertisements

Effects of Income and Wealth on the Demand for Children
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation
Effects of Culture on Fertility: Anthropological Contibution Robert. A Levine and Susan C M Scrimshaw Wiji Nogroho, 5 Maret 2013.
Oleh : Nama :Erita Agustin H. NPM : EFEK KEMATIAN BAYI DAN ANAK TERHADAP KEINGINAN UNTUK MEMILIKI ANAK By: David M. Heer.
Konsep gender dan aplikasinya
DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN FENY NUR ANGGRAENI
PERAN BKKBN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN JAMPERSAL.
Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation Oleh W. Parker Mauldin Dipresentasikan Oleh: Rahmah Farida NPM
FERTILITY REGULATION AND ITS COSTS: Dipresentasikan Oleh:
LABOR MARKET Kuliah 12. THE LABOR MARKET..1  When firms respond to an increase in demand by stepping up production : Higher production requires an increase.
Cultural Determinants of Schemas
KOKOM KOMARIAH (
Impacts on Suply Arising from Changes In Supply Determinants.
PENDUDUK & KETERBATASAN SUMBER DAYA (Samuelson, Ch. 18)
Health Economic Course Series: 3 of 12
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
Mekanisme Pasar Permintaan dan Penawaran
POPULASI & PEMBANGUNAN
KEGAGALAN PASAR (MARKET FAILURES)
Inventory Management. Introduction Basic definitions ? An inventory is an accumulation of a commodity that will be used to satisfy some future demand.
Teori penduduk.
Masalah Transportasi II (Transportation Problem II)
Ekonomi Pembangunan (EIE21105)
Fertilitas Andri Wijanarko,SE,ME
Tinjauan Kritis Arah Revialisasi Program KB Nasional ICPD Kairo Muhadjir Darwin Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.
Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi
Chapter 10 – The Design of Feedback Control Systems PID Compensation Networks.
Introduction Chapter 3 – Three Pictures of the Church: 1.The Family 2.The Field 3.The Temple Chapter 4 – Three Pictures of the Minister: 1.A Steward (vs.
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh : Dr. Zulkifli Rangkuti
TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
Populasi Penduduk Dunia
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO
Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi
PENGANTAR EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
POKOK BAHASAN Definisi Pasar Makna kegagalan pasar
GIZI BURUK.
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
oleh : EMAN SULAIMAN, ST, MM
KESEJAHTERAAN SOSIAL : SUATU PENGANTAR
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: DR. Mochamad Ridwan.
EKONOMI INTERNASIONAL
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rina Herartri
BARANG PUBLIK Ekonomi Mikro II.
Chapter 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi dan Kontroversi oleh : Arif Rahman H Armand Walay Asril.
PENGANTAR KESEHATAN REPRODUKSI
Lutvia Resta Setyawati
Organizational Environment Analysis
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
Pengantar Bisnis 7 Sessi.
Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi
The Administration of Development & The Development of Administration
RANCANGAN PENELITIAN PEDOMAN LANGKAH LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN. PERLU DI ANTISIPASI: SUMBER PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM.
Teori penduduk.
oleh: NI’MAL BAROYA, M. PH.
Nama Kelompok : Moh Khairul Anwar ( ) Abdul Aziz ( )
Hubungan Ekonomi, Kesehatan, & Pembangunan
How You Can Make Your Fleet Insurance London Claims Letter.
How Can I Be A Driver of The Month as I Am Working for Uber?
Teori Penduduk Teori Sosial Teori Natural Teori Modern Teori Transisi.
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
By Yulius Suprianto Macroeconomics | 02 Maret 2019 Chapter-5: The Standard of Living Over Time and A Cross Countries Source: http//
Right, indonesia is a wonderful country who rich in power energy not only in term of number but also diversity. Energy needs in indonesia are increasingly.
Dendiadi Rahadi Ramlan Tuti Feryanti Vivi Meilaendri English For Communication Anggita, S.Pd, M.Pd.
KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Wednesday/ September,  There are lots of problems with trade ◦ There may be some ways that some governments can make things better by intervening.
Transcript presentasi:

Ekonomi Pembangunan (EIE21105) Kuliah 6 Penduduk dan pertumbuhan ekonomi 4 Oktober 2012

Penduduk dan ekonomi: “The Malthusian pessimism” (1) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Penduduk dan ekonomi: “The Malthusian pessimism” (1) Malthus (1798): Penduduk tumbuh secara eksponensial, sementara makanan tumbuh secara linear. Suatu ketika, bahan makanan tidak akan cukup Paul Ehrlich (1968): dalam satu dekade, kelaparan akan menyapu Asia, Afrika dan Amerika Selatan Pesimisme ini tidak terbukti: teknologi dan pertumbuhan intensif

Penduduk dan ekonomi: “The Malthusian pessimism” (2) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Penduduk dan ekonomi: “The Malthusian pessimism” (2) Tapi penduduk dan terlalu banyak (dan pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat) tetap menjadi kekuatiran, terutama bagi negara-negara miskin Tekanan pada lingkungan hidup Area dan sumber daya yang terbatas (termasuk pekerjaan) Pemerintah di banyak negara berpendapat, mereka harus mengontrol jumlah penduduk Kadang dengan cara represif, setidaknya tidak menghargai hak privat dan pilihan individu Indonesia, India, Bangladesh 1970an Kebijakan di negara maju (atau donor): Abstinence, Be Faithful, use Contraceptives Urutannya tidak selalu yang paling tepat

Family planning view (supply-side) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Family planning view (supply-side) High fertility is due to lack of access or high cost of contraceptives Most births are unwanted or mistimed Contraceptives play a direct/mechanical role in determining fertility Well-designed family planning program can effectively reduce unwanted childbearing Contraceptives are the best contraceptives

Desired children view (demand-side) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Desired children view (demand-side) High fertility reflects desired birth Contraceptive costs are so small; can’t really affect fertility decisions. Easterly: harga kontrasepsi (kondom) tidak lebih mahal dari Coca-Cola (atau rokok). Dan bisa diperoleh lewat mekanisme pasar. Jika memang kelahiran tidak diinginkan, kontrasepsi bukan masalah. Becker: if people gets richer, time becomes more valuable. Demand for children will decline. Development is the best contraceptives…!

Beberapa temuan tentang keberhasilan kebijakan kontrol populasi (1) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Beberapa temuan tentang keberhasilan kebijakan kontrol populasi (1) Banerjee dan Duflo (2011), Poor Economics (www.pooreconomics.com) Chapter 5 There is no proof that larger families are bad for children. As such, it is hard to justify top-down family planning as a means of protecting children from having to grow up in large families. Availability of contraceptives does not make a very large difference in the total number of children that a woman has over a life time. Men and women may have different demand Reduction in fertility is therefore more likely to follow changes in social norms, or increases in the say that a woman has in household matters.

Beberapa temuan tentang keberhasilan kebijakan kontrol populasi (2) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Beberapa temuan tentang keberhasilan kebijakan kontrol populasi (2) Gibbons, Pitt, Rosenzweig (1993) – Indonesia: korelasi antara daerah yang banyak klinik KB dengan penurunan fertilitas. Tapi klinik KB dibangun di daerah yang memang menginginkan (kausalitas terbalik) Pritchett (1994) – ada indikasi bahwa di propinsi Matlab, Bangladesh, program KB menurunkan tingkat fertilitas. Tapi itu karena skala dan dana besar. Dan di daerah lain tanpa program, tingkat fertilitas juga menurun. Program Profamilia di Colombia – tidak ada hasil signifikan

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Why having (many) kids? Family labor (terutama pertanian) Absence of labor and goods market Preferensi atas gender tertentu (laki-laki) Insurance Increasing # of surviving kids Diversifikasi lokasi, profesi Transfer ketika terjadi shock Old-adge security Absence of (formal) insurance market

Desired fertility – findings (1) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Desired fertility – findings (1) Pritchett (1994): ~90% total fertility di berbagai negara bisa dijelaskan oleh ‘desired’ dan ‘wanted’ fertility

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012)

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012)

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012)

Desired fertility – findings (2) Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Desired fertility – findings (2) Contraceptive costs terlalu kecil untuk bisa mempengaruhi keputusan fertilitas

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012)

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012)

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012)

Benarkah pertumbuhan penduduk buruk bagi pertumbuhan ekonomi? Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Benarkah pertumbuhan penduduk buruk bagi pertumbuhan ekonomi? Easterly (2001): tidak ada hubungan yang jelas antara keduanya Penduduk dan PDB/kap dunia mengalami pertumbuhan di jangka panjang (~200 tahun) Di negara maju, laju pertumbuhan penduduk dan PDB/kap sama-sama menurun Variasi laju pertumbuhan penduduk (1-4%) tidak cukup menjelaskan pertumbuhan PDB/kap dunia (-2-+7%) antara 1960-1992 Argentina: slow pop growth & GDP/cap growth. Botswana: high pop growth & GDP/cap growth East Asia: grew faster than industrialized nations with faster pop growth Pertumbuhan penduduk negara-negara miskin menurun antara 60an-90an, demikian juga pertumbuhan ekonomi

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Transisi demografi Pertumbuhan penduduk yang tinggi dialami negara-negara berkembang karena turunnya angka mortalitas  mencerminkan keadaan yang lebih baik Perbaikan ekonomi akan membawa pada fase berikutnya: angka fertilitas dan mortalitas yang rendah (laju pertumbuhan penduduk yang rendah)

Apa yang menjelaskan penurunan angka kelahiran Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Apa yang menjelaskan penurunan angka kelahiran Tingkat pendidikan perempuan yang lebih tinggi Awareness Posisi tawar di keluarga Kesempatan di pasar kerja (quality-quantity substitution) Menunda pernikahan  shorter fertility years Kebijakan social insurance (substitusi dari peran keluarga) Tingkat kesehatan dan penurunan angka kematian bayi Kebijakan pasar kerja

Apakah kemudian kebijakan Keluarga Berencana tidak perlu? Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Apakah kemudian kebijakan Keluarga Berencana tidak perlu? Tetap perlu Tujuannya bukan ke kontrol populasi, tapi Promosi kesehatan reproduksi (termasuk STD) Peningkatan kesadaran Kualitas layanan untuk ibu hamil, melahirkan, post-natal dan kesehatan balita Indonesia: keberhasilan lebih karena penyediaan akses dan perubahan perilaku Afrika Selatan: sugar daddy, teenage sex/pregnancy

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Recap Populasi: family planning (supply-side) vs development (demand-side) Analisis makro vs mikro tentang demand for children People responds to incentives Teori insentif juga menjelaskan keputusan fertilitas (dan pendidikan)

Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Recap – the Gap Model Paradigma kesenjangan melihat bahwa adanya negara miskin karena adanya ‘gap’ dalam hal modal fisik, modal manusia, atau overpopulasi Paradigma kesenjangan tidak terlalu memuaskan dalam menjelaskan mengapa ada negara miskin dan kaya Kausalitas: pertumbuhan terjadi karena ‘gap’ yang diatasi, atau ‘gap’ bisa diatasi karena negara tumbuh dan menjadi kaya? Karena problem kausalitas itu, kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada mengisi ‘gap’ tidak sustainable Sisi supply vs sisi demand dan insentif Berikutnya: mencari jawaban atas misteri pertumbuhan ekonomi dari variabel-variabel yang lebih struktural (‘deep determinants’) Geografi, kultur, institusi