Kurt Goldstein TEORI ORGANISMIK
Organismik atau holistik muncul sbg bentuk pertentangan thd pandangan sebelumnya yg memisahkan antara jiwa dan raga (Rene Diskartes) dan pembagian jiwa dlm beberapa partikel elementer berupa pendriaan, perasaan, dan khayalan yg dikemukakan oleh Wundt.
Tokoh yg memiliki pandangan organismik, di antaranya Adolf Meyer psikosomatik Erat hubungannya dg organismik adalah gerakan Gestalt yg dipelopori oleh Wertheimer, Koffka, dan Kohler yg menentang cara analisis jiwa yg dilakukan oleh Wundt.
Namun demikian Gestalt tidak dpt dikatakan sbg psikologi organismik, krn Gestalt cenderung membatasi perhatiaannya pd gejala-gejala kesadaran, dan sedikit berbicara ttg organismik atau kepribadian sbg keseluruhan. Teori organismik banyak meminjam istilah dr Gestalt, dan merupakan perluasan prinsip-prinsip Gestalt ke dlm organisme sbg suatu keseluruhan
Tokoh terkemuka dr teori organismik adalah Kurt Goldstein. Seorang neuropsikiater yg banyak melakukan penelitian pd tentara yg mengalami cedera otak selama PD I, dan gangguan berbicara. Dr hasil penelitiannya dpt disimpulkan bhw simptom yg diperlihatkan pasien tidak dpt dipahami semata-mata sbg akibat luka atau penyakit pd organ tertentu, tetapi harus dilihat sbg manifestasi organisme scr keseluruhan
Organisme selalu bertingkah laku sbg satu keseluruhan dan bukan rangkaian bagian-bagian yg terpisah. Jiwa dan badan bukan merupakan dua entitas yg terpisah, jiwa tidak terdiri dr kemampuan2 atau unsur2 yg berdiri sendiri, dmkn pula badan tidak terdiri dr organ2 dan proses2 yg berdiri sendiri.
Organisme adalah suatu kesatuan Organisme adalah suatu kesatuan. Apa yg terjadi dalam suatu bagian akan mempengaruhi keseluruhan. Hukum-hukum keseluruhan mengendalikan fungsi bagian-bagian keseluruhan yg berbeda.
CIRI-CIRI ORGANISMIK Menekankan kesatuan, integrasi, konsistensi, dan koherensi pd kepribadian yg normal. Organisasi adalah keadaan organisme yg normal, sedangkan disorganisasi adalah keadaan patologis dan biasanya disebabkan oleh pengaruh lingkungan yg bersifat opresif (mengancam) atau kelainan dlm organ2 tertentu.
Bertolak dr organisme sbg sistem yg terorganisasi, baru kemudian dilanjutkan dg analisis mengenai bagian yg membentuk keseluruhan. Tidak mungkin memahami keseluruhan dg mempelajari scr langsung bagian2 dan potongan2 yg terpisah, krn keseluruhan berfungsi menurut hukum2 yg tidak terdapat dlm bagian2.
Berasumsi bhw individu dimotivasi hanya oleh satu dorongan utama, bukan oleh banyak dorongan. Goldstein menamakan motif utama ini dg istilah AKTUALISASI DIRI atau REALISASI DIRI, yg berarti manusia terus-menerus berusaha merealisasikan potensi-potensi yg ada pd dirinya dlm setiap kesempatan, dg tujuan memberi arah dan kesatuan pd kehidupan seseorang.
Cenderung meminimasikan pentingnya dan menentukannya pengaruh lingkungan eksternal thd perkembangan normal, sebaliknya menekankan potensi2 yg inheren pd organisme untuk tumbuh. Potensialitas organisme apabila diberi kesempatan berkembang secara teratur oleh lingkungan yg cocok akan menghasilkan kepribadian yg sehat dan terintegrasi, meskipun pengaruh lingkungan yg jahat setiap saat bisa melumpuhkan sang pribadi.
Seringkali menggunakan prinsip-prinsip Gestalt, tetapi teori organisme memperluas dasar itu dg memasukkan ke dalam jangkauannya segala sesuatu yg dimiliki dan dilakukan organisme. Topologi Lewin lebih bercorak psikologis, dan tidak mencakup organisme biologis secara keseluruhan.
Banyak pelajaran akan diperoleh dg menyelidiki seorang pribadi scr komprehensif drpd menyelidiki scr ekstensif fungsi psikologis khusus tertentu yg diabstraksikan dr banyak individu. Oki teori organismik lebih populer di kalangan psikolog klinis drpd psikolog eksperimental yg lebih tertarik pd proses2 atau fungsi2 khusus spt persepsi dan belajar
Struktur Organisme Organisme terdiri dr anggota2 yg saling berhubungan, anggota2 ini tidak terlepas dan terpisah satu sama lain kecuali dlm keadaan abnormal atau artifisial (keadaan sangat cemas). Organisasi pokok dr fungsi organismik adalah FIGUR dan LATAR BELAKANG (figur dan ground)
Figur adalah suatu bentuk yaitu setiap proses yg muncul dan menonjol dr suatu latar belakang. Dlm persepsi, figur adalah apa yg menjadi pusat kesadaran, misal : seseorang melihat sesuatu di dlm kamar, persepsi thd objek itu adalah figur, sedangkan keadaan lain di dlm kamar itu adalah latar belakangnya.
Di dalam tindakan, figur adalah aktivitas pokok yg sedang dilakukan oleh individu, misal : apabila orang membaca sebuah buku, maka membaca adalah figur yg menonjol dr aktivitas2 lain, spt : menggigit pensil, mendengarkan suara radio dr rumah tetangga, dan bernafas.
Figur mempunyai batas tertentu atau garis batas yg mengelilinginya dan memisahkannya dr sekelilingnya. Latar belakang bersifat kontinu, ia tidak hanya mengelilingi figur, tetapi terus membentang di belakangnya. Salah satu bagian anggota organisme bisa menonjol sbg figur di atas latar belakang scr keseluruhan dan tetap merupakan anggota dlm struktur organisme scr keseluruhan.
Apa yg menyebabkan figur muncul dr latar belakang organisme scr keseluruhan ? Figur ditentukan oleh tugas yg dituntut oleh keadaan organisme pd suatu saat. Jadi bila organisme yg lapar dihadapkan pd tugas untuk mendapatkan makanan, maka setiap proses yg akan membantu melakukan tugas tersebut akan muncul sbg figur. Ia bisa berupa ingatan ttg tempat makan yg pernah diperoleh di masa lalu, atau suatu aktivitas yg akan menghasilkan makanan.
Akan tetapi jika orang yg lapar tadi berubah menjadi ketakutan, maka suatu proses baru akan muncul sbg figur selaras dg tugas untuk mengatasi ketakutan. Jadi figur-figur baru akan muncul manakala tugas organisme berubah.
Goldstein membagi figur menjadi 2, yaitu : 1.Figur alamiah scr fungsional terletak pd latar belakang keseluruhan organisme. 2.Figur tidak alamiah menjadi terpisah dr seluruh organisme dan yg latar belakangnya juga merupakan bagian yg terpisah dr organisme disebabkan peristiwa traumatik dan latihan2.
Ada 3 macam tingkah laku : 1.Perbuatan aktivitas2 yg dilakukan dg sengaja dan sadar. 2.Sikap mencakup perasaan, suasana hati, dan pengalaman batin lainnya. 3.Proses fungsi jasmaniah yg hanya dpt dialami scr tidak langsung
Selain pembagian tingkah laku di atas, juga ada pembagian yg lain, yaitu : 1.Tingkah laku konkret berupa reaksi thd stimulus scr otomatik atau langsung, mis : orang mempersepsikan suatu konfigurasi dan bereaksi thdnya sbgmn adanya pd waktu itu. 2.Tingkah laku abstrak berupa aksi thd stimulus oleh organisme, mis : orang berpikir ttg pola stimulus tsb, apa artinya, bgmn hub-nya dg pola2 lain, bgmn stimulus tsb dpt digunakan.
Dinamika Kepribadian Konsep2 pokok yg dikemukakan Goldstein adalah : 1.Proses ekualisasi atau pemusatan organisme. 2.Aktualisasi diri atau realisasi diri 3.Penyesuaian dg lingkungan
Ekualisasi Adanya sumber energi yg agak tetap dan cenderung terbagi merata dlm seluruh organisme memberi tegangan yg merata dlm organisme organisme berusaha kembali ke keadaan rata-rata setiap kali suatu stimulus mengubah tegangan ekualisasi
Tujuan orang normal dan sehat tidak hanya sekedar melepaskan tegangan, tetapi membuatnya seimbang. Taraf dimana tegangan menjadi seimbang merupakan suatu pemusatan organisme. Pusat ini memungkinkan organisme untuk secara efektif melakukan tugasnya menghadapi lingkungan dan mengaktualisasikan dirinya dlm aktivitas selanjutya. Pemusatan yg penuh atau keseimbangan yg sempurna adalah suatu keadaan holistik yg ideal yg mungkin jarang tercapai.
Prinsip ekualisasi adalah menerangkan ketetapan, keterpaduan (coherence), serta keteraturan tingkah laku di tengah gangguan-gangguan stimulus2.
Aktualisasi diri Inilah motif pokok dlm pandangan Goldstein, bahkan satu-satunya motif yg dimiliki organisme. Lapar, seks, kekuasaan, prestasi, dan keingintahuan merupakan manifestasi tujuan hidup pokok yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan gejala yg universal, namun tujuan spesifik yg diperjuangkan setiap orang berbeda. Hal ini disebabkan potensi bawaan dan faktor lingkungan dan kebudayaan yg berbeda-beda.
Penyesuaian dg lingkungan Goldstein menekankan faktor2 tingkah laku yg berasal dr dalam dan prinsip bahwa organisme berusaha mendapatkan lingkungan yg paling serasi untuk aktualisasi diri. Goldstein mengakui pentingnya dunia objektif, baik sbg sumber gangguan yg harus diatasi maupun sbg sumber sarana yg diperlukan individu untuk memenuhi cita2nya.
Lingkungan mengganggu organisme dg merangsangnya keseimbangan terganggu individu mencari lingkungan yg dpt menyeimbangkan tegangan batinnya interaksi antara organisme dan lingkungan
Organisme yg sehat dan normal adalah organisme dimana kecenderungannya ke arah aktualisasi diri timbul dr dalam dan dalam mengatasi gangguan yg timbul dr pertentangan dg dunia, bukan karena kecemasan, tetapi karena kesenangan dan kemenangan
Perkembangan Organisme Goldstein tidak banyak bicara ttg jalannya pertumbuhan, kecuali sekedar pernyataan umum bhw makin lama tingkah laku makin teratur dan makin sesuai dg lingkungan ketika orang itu bertambah usia. Goldstein mengatakan bhw apabila anak dihadapkan pd situasi2 yg dapat dikuasai-nya, maka ia akan berkembang scr normal lewat pematangan dan latihan.
Apabila masalah baru muncul, maka ia akan membentuk pola2 baru untuk menanggulanginya. Reaksi2 yg tidak berguna lagi untuk tujuan aktualisasi diri akan ditinggalkan, Apabila kondisi lingkungan terlalu berat bg kapasitas anak, maka ia akan mengem-bangkan reaksi2 yg tidak serasi dg prinsip akt diri cenderung mjd terisolasi dr pola hidup orang tsb syarat berkembangnya keadaan patologis