Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami Kelompok IV Ornela Izzawati Titi Mustikawati Ismail Hamka M.Z
Pengertian Ekologi Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi organisme dan lingkungannya Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi Jerman pada tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah 1) Jadi, Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi organisme dan lingkungannya. Di alam, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya, organisme akan sangat bergantung dengan organisme lainnya. Kehadiran organisme lainnya dan komponen lingkungan sangat diperlukan untuk keperluan hidup. Mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem ekologi atau sering disebut ekosistem. 1)Resosoedarmo,Soedjiran.1985.Pengantar Ekologi. Jakarta:BKKBN. Hal 1
Tingkatan Ekologi Biosfer Ekosistem Komunitas Populasi Organisme/Individu Ekologi dapat dibagi menjadi empat tahap kajian yang semakin menyeluruh sifatnya, mulai individu organisme dengan lingkungan abiotik, hingga ke dinamika ekosistem 2) Biosfer adalah ekosistem global, jumlah seluruh ekosistem planet atau seluruh makhluk hidup dan habitatnya. Ekosistem adalah interaksi komunitas dan satuan ekologi Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan lingkungannya yang menciptakan suatu kewaktu tertentu, Individu adalah suatu organisme tunggal, 2)Campbell, Neil A dkk.2004. Biologi-Edisi kelima,jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Hal 272
BIOSFER Biosfer adalah ekosistem global, jumlah seluruh ekosistem planet atau seluruh makhluk hidup dan tempatnya hidup Persebaran kehidupan dalam biosfer secara regional sebagian besar mencerminkan variasi faktor-faktor abiotik seperti suhu dan ketersediaan air. Pola acak global tersebut diperjelas pada gambar bumi yang dibuat berdasarkan data yang dikirim dari dua satelit selama periode delapan tahun. Warna dipakai sebagai petunjuk kelimpahan relatif klorofil, yang merupakan suatu petunjuk kerapatan kehidupan secara regional. 3) 3)Campbell, Neil A dkk.2004. Biologi-Edisi kelima,jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Hal 272
Ekosistem Ekosistem Alami Ekosistem Buatan Ekosistem alami adalah ekosistem yang belum pernah ada campuran tangan manusia,tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat memelihara dan memenuhi sendiri, dan selalu dalam keseimbangan.Ekosistem ini lebih mantap,tidak mudah terganggu,tidak mudah tercemar,kecuali bencana alam. Misalnya hutan mangrove,pantai,rawa gambut,dll 2. Ekosistem buatan adalah ekosistemyang sudah banyak dipengaruhi manusia.Komponen-komponennya kurang lengkap,memerlukan subsidi energi,memerlukan pemeliharaaan/perawatan,mudah terganggu dan mudah tercemar,dan lebih rentan terhadap perubahan atau tidak mantap.Misalnya,kota jakarta,sawah,danau buatan,dll 4) 4Tim dosen MKU UNJ.2011.Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar.UPT MKU: Jakarta,hal 50
5)Resosoedarmo,Soedjiran.1985.Pengantar Ekologi. Jakarta:BKKBN. Hal 7 Komponen Ekosistem Komponen Autrotofik Komponen Heterotrofik Komponen Ekosistem Komponen Autrotofik Komponen Heterotrofik Berdasarkan makanannya, suatu ekosistem terdiri atas dua komponen, yaitu : Komponen Autrotofik (autos = sendiri; trophikos = menyediakan makanan), yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari atau khlorofil (zat hijau daun). Oleh karena itu, semua organisme yang mengandung khlorofil disebut organisme autotrofik 2. Komponen Heterotrofik ( hetero = berbeda) yaitu organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh organisme lain. Manusia, hewan, jamur dan mikroorganisme termasuk dalam kelompok ini 5) 5)Resosoedarmo,Soedjiran.1985.Pengantar Ekologi. Jakarta:BKKBN. Hal 7
Komponen Heterotrofik Komponen Ekosistem Komponen Autrotofik Komponen Heterotrofik Komponen Ekosistem Komponen Abiotik Komponen biotik Komponen-komponen pembentuk ekosistem 1. Komponen tak hidup (Abiotik) Komponen abiotik yaitu Komponen yang bukan makhlukhidup meliputi faktor fisik dan kimia,yaitu misalnya Suhu,berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. Sinar Matahari,Mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Air,berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuha air diperkukan dalam pertumbuhan,perkecambahan,dan penyebaran gizi bagi hewan dan manusia,air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain,misalnya transportasi bagi manusia,dan tempat hidup bagi ikan.Bagi unsur abiotik lain,misalnya tanah dan batuan air diperlukan sebagai pelarut,dan pelapuk. Tanah,merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berb eda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga beda.Tanah juga menyediakan unsur unsur penting bagi pertumbuhan organisme terutama tumbuhan. Ketinggian,tempat menentukan jenis organisme yang hidup ditempat tersebut,karena ketinggian yang berbeda akan menghaslkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda. Angin,selain berperan dalam menentukan kelembaban juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. Garis Lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula.Garis lintang sevara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi.Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja. Komponen hidup (biotik) Komponen biotik yaitu komponen makhluk hidup yang mencakup tumbuhan,hewan,manusia,dan mikroorganisme.Jika ditinjau dari fungsinya,maka ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Produsen,yaitu makhluk hidup yang berhijau daun (tumbuhan) yang dapat mengubah energi mataharo menjadi energi kimia. Konsumen,yaitu makhluk hidup yang memakai zat-zat makana yang telah jadi. Konsumen dapat dibagi 3 yaitu Konsumen I (Herbivora) yaitu organisme pemakan tumbuhan Konsumen II (Karnivora) yaitu organisme pemakan daging. Konsumen III (Omnivora) yaitu organisme pemakan daging dan tumbuhan Komponen Penunjang Pengurai adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme pengurai,unsur hara dalam tanah yang telah diserap oleh tumbuhan akan diganti kembali yaitu berasal dari hasil penguraian organisme pengurai.Contonya bakteri dan jamur. 6) 6)Tim dosen MKU UNJ.2011.Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar.UPT MKU: Jakarta,hal 50-51
Komunitas dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : Komunitas akuatik Komunitas terrestial Komunitas adalah sekelompok berbagai jenis makhluk hidup bersama pada suatu daerah yang saling berinteraksi. Masing-masing organisme dalam suatu komunitas hidup di tempat tertentu yang dipengaruhi oleh faktor abiotik (habitat). Komunitas dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : Komunitas akuatik, misalnya : di laut, sungai, danau, kolam, dsb Komunitas terrestial, misalnya : di pekarangan, padang rumput, dsb 7) 7)Campbell, Neil A dkk.2004. Biologi-Edisi kelima,jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Hal 272
INDIVIDU POPULASI Tingkatan Ekologi Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan lingkungannya yang menciptakan suatu kewaktu tertentu, Individu adalah suatu organisme tunggal 8) 8)Campbell, Neil A dkk.2004. Biologi-Edisi kelima,jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Hal 272
Hubungan Antar Makhluk Hidup MUTUALISME NETRALISME Netralisme merupakan hubungan antara dua makhluk hidup apabila keduanya baik secara terpisah maupun secara berkumpul tidak terjadi saling merugikan. Misalnya ayam dengan kucing yang berada di halaman suatu rumput, ayamdan kucing sama-sama tidak menguntungkan dan juga merugikan Mutualisme merupakan hubungan yang apabila dua spesies secara terpisah maka masing-masing tidak dapat hidup selayaknya namun kalau berkumpul dan kemudian masing-masing dapat hidup selayaknya. Misalnya kupu-kupu dengan bunga,kupu-kupu menghisap madu dari bunga sedangkan kupu-kupu membantu penyerbukan bunga. 9) 9)Dwidjoseputro, D.1994. Ekologi-Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga. Hal 43-45
Hubungan Antar Makhluk Hidup PARASITISME PREDATORISME Parasitisme merupakan hubungan dua makhluk hidup yang hanya menguntungkan sepihak saja. Dalam hubungan ini pemangsa lebih kecil dari yang dimangsa. Kata parasitisme dan parasit berasal dari kata Yunani para=samping,dekat ; sitos=makanan. Jadi makhluk yang duduk dekat atau turut makan, sehingga merugikan pemiliknya, disebut parasit. Predatorisme merupakan hubungan dua makhluk hidup yang hanya menguntungkan sepihak saja. Dalam hubungan ini pemangsa lebih besar dari yang dimangsa 10) 10)Dwidjoseputro, D.1994. Ekologi-Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga. Hal 45
Hubungan Antar Makhluk Hidup SINERGISME KOMPETISI Sinergisme adalah asosiasi (hubungan hidup) antara kedua spesies, bila mengadakan kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru merupakan urut-urutan yang saling menguntungkan. Misalnya, ragi untuk membuat tape terdiri atas kumpulan spesies Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan Acetobacter. Masing-masing spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-Iain. Asosiasi komensalisme dan sinergisme tidak ada perbedaan yang tegas.. Kompetisi merupakan hubungan lawan dari kooperasi. Beberapa ekor kambing dan beberapa ekor domba bersam-sama merumput di suatu padang rumput,selama persediaan rumput masih ada maka akan terjadi hubungan netralisme tetapi jika persediaan rumput menipis maka akan terjadi kompetisi. 11) 11)Dwidjoseputro, D.1994. Ekologi-Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga. Hal 45-46
Hubungan Antar Makhluk Hidup KOMENSALISME Komensalisme merupakan hubungan yang terdapat antara pemondok (komensal) dengan induk semang atau inangnya. Tanaman yang hidupnya menenmpel pada batang tanaman lain seperti anggrek dan paku-pakuan adalah pemondok yang tidak merugikan inangnya. Tanaman semacam ini disebut epifit. 12) 12)Dwidjoseputro, D.1994. Ekologi-Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga. Hal 46
Aliran Energi dalam Ekosistem Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, perkembangan, reproduksi Energi Panas Energi Kimia melalui fotosintesis oleh organisme autotrof Dikonsumsi oleh organisme heterotrof Metabolisme organisme heterotrof Panas matahari Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, perkembangan, reproduksi Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya matahari kemudian diubah menjadi energi kimia oleh organisme autotrof yang kemudian diteruskan ke organisme heterotrof dalam bentuk senyawa organik dalam makanannya, dan dibuang dalam bentuk panas. 2)Campbell, Neil A dkk.2004. Biologi-Edisi kelima,jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Hal 389 Aliran energi berlangsung melalui peristiwa makan-memakan yang membentuk rantai makanan, jaring makanan dan piramida makanan
Rantai Makanan Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain yang merupakan urutan estafet disebut rantai makanan Produsen → konsumen primer → konsumen sekunder → konsumen tersier Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain merupakan urutan estafet disebut rantai makanan. 2)Dwidjoseputro, D.1994. Ekologi-Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga. Hal 49 Rantai makanan merupakan jalur di sepanjang perpindahan makanan dari tingkat tropik satu ke tingkat tropik yang lain, yang dimulai dengan produsen primer 2)Campbell, Neil A dkk.2004. Biologi-Edisi kelima,jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Hal 389 Organisme yang bertindak sebagai produsen adalah organisme autotrof (organisme fotosintetik), kemudian konsumen primer yang biasanya herbivora memakan produsen bertindak sebagai konsumen primer. Tingkat selanjutnya, adalah konsumen sekunder yang merupakan karnivora memakan konsumen primer. Lalu, konsumen tersier, karnivora yang memakan karnivora lainnya dan beberapa ekosistem memiliki konsumen yang lebih tinggi lagi. Beberapa konsumen disebut detritivora yang mendapatkan energi dari detritus (bahan organik tidak hidup), seperti feses, bangkai organisme mati dan daun yang gugur. Peristiwa ini disebut penguraian.
Rantai Makanan pada Ekosistem Laut Rantai makanan pada ekosistem laut dimulai dari fitoplankton (organisme autotrof yang memiliki pigmen klorofil) mendapatkan energi dari cahaya matahari dan klorofil untuk mensintesa unsur hara dalam laut menjadi zat organik, contoh fitoplankton adalah alga, flagellata, ganggang. Konsumen primer dalam rantai makanan ini adalah zooplankton (protista heterotrof,contohnya crustaceae), kemudian zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil, selanjutnya ikan kecil dimakan ikan besar. Bangkai ikan besar yang telah mati akan disintesis menjadi zat organik untuk fitoplankton kembali.
Rantai Makanan pada Ekosistem Hutan Mangrove Rantai makanan ekosistem Mangrove dimulai dari guguran daun Mangrove yang jatuh ke perairan, lalu mengalami proses penguraian menghasilkan detritus (bahan organik) yang menjadi makanan untuk cacing, crustacea, moluska dan ikan kecil, selanjutnya ikan-ikan pemakan udang dan ikan kecil sebagai konsumen kedua, kemudian ikan-ikan pemakan udang dan ikan kecil dimakan burung pemakan ikan dan ikan besar selanjutnya feses maupun bangkai organisme konsumen 3 diuraikan oleh detritivor untuk menjadi detritusyang akan kembali dikonsumsi oleh konsumen 1