DAMPAK RESIDU PESTISIDA PADA PRODUK PERTANIAN SEGAR
KEUNTUNGAN PESTISIDA Dapat diaplikasikan secara mudah Dapat diaplikasikan hampir disetiap tempat dan waktu Hasilnya dapat dilihat dalam waktu singkat Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat Mudah diperoleh, dapat dijumpai di kios-kios pedesaan sampai pasar swalayan di kota besar
KERUGIAN PESTISIDA Keracunan dan kematian pada manusia Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan Keracunan dan kematian pada satwa liar Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya Keracunan dan kematian pada biota tanah Keracunan dan kematian pada tanaman Keracunan dan kematian pada musuh alami OPT Terjadinya resistensi, resurjensi dan perubahan status OPT Pencemaran lingkungan hidup Residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen, dan Terhambatnya perdagangan hasil pertanian
Residu Pestisida Residu Pestisida makin dapat perhatian serius baik bagi kepentingan nasional maupun internasional Makin meningkatnya kesadaran konsumen tentang pengaruh negatif residu pestisida bagi kesehatan Makin ketatnya persyaratan keamanan pangan (mutu produk) Terjadinya hambatan perdagangan (ekspor) SKB Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian yang mengatur BMR (Batas Maksimum Residu)
Penyebab Meningkatnya Bahaya dan Resiko Pada Produk Buah dan Sayuran Dikonsumsi sebagai produk segar (mentah tidak dimasak) Perlakuan yang tidak hygienis terhadap kontaminan mikrobiologi Meningkatnya perdagangan dunia Penggunaan bahan kimia yang berlebihan Informasi mengenai bahaya dan cara perlakuan untuk meminimalkan bahaya sangat sedikit Kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan sangat kurang
Bahaya Kimia Pestisida Pupuk Zat pengatur tumbuh Lilin/waxes Detergen Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi air Unsur-unsur logam berbahaya : Timbal(Pb), Cadmium, Zinc dll Bahan perekat Dll
Bahaya bahan Kimia Residu Pestisida mempunyai pengaruh yang sangat merugikan terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang. Dapat menyebabkan kanker, cacat dan merusak sistem syaraf, endokrin, reproduktif dan sistem kekebalan Efek logam berat : 1. Al: Kerusakan urat syaraf dan otak 2. Timbal (Pb) : Kerusakan sistem syaraf, kemunduran mental, sistem pembentukan sel darah (anemia), ginjal dll 3. Merkuri : Kerusakan sistem syaraf, depresi, kelelahan, lesu, sakit kepala, gangguan lambung dan usus
Tanda dan Gejala Keracunan Pestisida Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250 EC ) Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret, badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.
b. Pestisida Golongan Organofostat (Basta 150 EC ; Eagle 480 AS ) Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan
Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu, tanda dan gejala lain dari keracunan pestisida organofosfat adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala, rasa pusing, berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntah-muntah, kejang pada perut, mencret, sukar bernafas, otot-otot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan pingsan.
c. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ; Darmafur 3 G ) Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase. Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat mengurai dalam tubuh. d. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star 300 EW ) Senyawa dipiridil dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat menyebabkan peradangan.
Tanda dan gejala keracunan senyawa dipiridil selalu terlambat diketahui atau disadari karena gejala baru timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran pencernaan, 48-72 jam baru timbul gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria, proteinnura, haematuria dan peningkatan kretanin lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda kerusakan pada paru-paru.
e. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC ) Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui mulut walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan saluran pencernaan. Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare, sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah.
Keracunan Merkuri Ketika Merkuri masuk ke air, ia akan diubah oleh bakteri menjadi metil merkuri atau merkuri organik. Ikan, Kerang, atau binatang laut lainnya yang sudah terkontaminasi merkuri organik, dan dijadikan lauk pauk terus menerus membuat proses keracunan menjadi lebih cepat. Selain bisa pula masuk melalui makanan, minuman, pernapasan, dan pori-pori kulit. Rusaknya sistem saraf motorik, menjadi ciri khusus pada penyakit karena keracunan merkuri ini. Selain dampak lain seperti sulit berjalan normal, sariawan berkepanjangan, kaki dan tangan kesemutan, sukar berbicara, terganggunya pendenganran, dan penglihatan, serta tubuh gemetar
Detektor Residu Pestisida
HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY) Mengetahui kadar bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapangan Mengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, produk makanan dan minuman, peternakan perikanan, tanah dan air limbah Mengetahui kadar senyawa kimia yang terkandung dalam bahan obat-obatan dan tanaman Mengetahui kandungan senyawa-senyawa protein atau asam amino Mengetahui kandungan senyawa gugus amina, alkohol, air dan benzena.
KARL FISHER TITRATOR Digunakan untuk mengetahui kadar air, pestisida, hasil pertanian, oli, lemak CPO (Crude Palm Oil) dsb. Pengukuran dapat dicetak melalui komputer, persentase kesempurnaan pengukuran dapat terbaca di display alat maupun pada layar monitor komputer dan satuan hasil analisis dapat di set dalam bentuk %, gram dan ml.
AAS (ATOMIC ABSORPTION SPEKTROFOTOMETRI) Untuk menganalisis unsur-unsur mineral yang terdapat pada air, pupuk dan tanah. Konsentrasi zat yang terkandung dapat diketahui secara singkat dalam satuan ppm (part per million), ppb (part per billion). Pengoperasian melalui sarana komputer, hasil analisis dapat dilihat dalam layar monitor dan hasilnya dapat di cetak (print out).
GC (GAS CHROMATOGRAPHY) Mengetahui kadar residu bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapangan. Mengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, peternakan, perikanan, tanah, air limbah, makanan, minuman, muntahan dan cairan lambung.
ANALISA PESTISIDA PALSU No. Nama Pestisida Jenis Pestisida Wilayah Kandungan Bahan Aktif Keterangan 1 Ripcord Insektisida Cirebon Sipermetrin 6 % Palsu 2 Bromacyl Herbisida Bogor Bromacyl 61,72 % 3 Score Fungisida Indramayu Karawang Difenokonazol 0 % Bensin 4 Spontan Subang Dimehipo 0 % 5 Furadan Karbofuran 0 % 6 Decis Garut Deltametrin 0 % 7 Indamin 8 Ally 9 Terpentin
JENIS PUPUK HASIL UJI LABORATORIUM KIMIA AGRO YANG TIDAK SESUAI DENGAN SNI JENIS PUPUK SNI HASIL PEMERIKSAAN KCl - K2O Min. 60 % 7,32 % *) - Kadar Air Mak. 0,5 % 5,18 % *) NPK - N Min. 6 % 25,49 % - P2O5 Min. 6 % 0,28 % *) - K2O Min. 6 % 0,0019 % *) - Kadar Air Mak. 2 % 2,79 % *) SP-36 - P2O5 Min. 36,0 % 12,83 % *) - S Min. 5,0 % 1,97 % - H3PO4 Mak. 6,0 % 3,72 % *) - Kadar Air 5,0 % 1,15 % Keterangan : *) = tidak sesuai dengan SNI
ANALISA RESIDU PESTISIDA PADA MAKANAN No. Sampel makanan Batas Maksimum Residu Hasil Analiss Nama Pestisida Nama Produk 1 Ikan Asin 0,2 mg/kg 0,25 mg/kg Endosulfan Thiodan 2 Pear Taiwan 0,1 mg/kg 0,13 mg/kg - 3 Anggur Red Globe 1 mg/kg 1,00 mg/kg 4 Jeruk Mandarin 0,03 mg/kg 0,02 mg/kg 5 Paprika Merah Inhibisi residu insektisida 2,660 % Inhibisi 6 Paprika Kuning Inhibisi residu insektisida 2,660 %- 7 Paprika Hijau Inhibisi residu insektisida 1,340 % 8 Strawberi 1,34% Insektisida 9. Beras, Umbi Kentang, Tomat Tidak terdeteksi
HASIL PEMERIKSAAN MAKANAN No. Nama Makanan / Minuman Asal Sampel Parameter Hasil Pemeriksaan Keterangan 1. Bolu Hongkong MUI Kadar Benzoat Kadar Alkohol 0,05 % 2. Cheetos Kadar MSG 0,34 % 3. Terasi Udang Rebon cap dua kepala sapi & udang Mikrobiologi Pallatine Scarleti Logam berat Cu (-) 4. Delmonte Tomato Sauce Kapang Kamir 4,00 koloni/gr 3,8 x 101 koloni/gr 5. Bumbu Gulai Ikan 6,00 koloni/gr 1,018 x 102 koloni/gr 6. Sambel cap Cabe Gunung 8,6 x 101 koloni/gr
Terima kasih ……..