MK. Perencanaan Pembangunan Pentingnya dan Bentuk-bentuk Green Ekonomi dalam Pembangunan Berkelanjutan Pertemuan IX MK. Perencanaan Pembangunan
Pendahuluan Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti pertemuan ini mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang pentingnya pendekatan green economy (GE) dalam pembangunan serta bentuk-bentuk pengimplementasiannya
Inti perkuliahan hari ini Ada Empat Persoalan sebagai Dampak Negatif ‘Aktifitas Ekonomi Manusia’/‘Pembangunan’: Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Deplesi SDA dan biodiversitas Limbah dan Pencemaran Lingkungan Kemiskinan Dibutuhkan “SKENARIO” untuk Solusi persoalan ini. Skenario tersebut: Implementasi Green Economy Apa saja bentuk-bentuk implementasi GE dalam pembangunan ekonomi?
Persoalan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
IKLIM DAN CUACA Cuaca : kondisi atmosfer pada suatu wilayah untuk periode waktu yang singkat (jam atau hari) Iklim : kondisi atmosfer, rata-rata pada suatu wilayah untuk periode waktu yang cukup lama (biasanya sekitar 30 tahun), dipengaruhi oleh interaksi antara atmosfer, daratan, dan lautan. Cuaca lebih bersifat sesaat sedangkan iklim lebih bersifat pengulangan untuk periode waktu yang panjang
PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM Pemanasan global : Peningkatan rataan suhu atmosfir, khususnya peningkatan yang berkesinambungan yang cukup untuk mengakibatkan terjadinya perubahan iklim. Penyebab: gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfer bumi Perubahan iklim : berubahnya (langsung /tidak langsung) oleh aktivitas manusia menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global, berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Kegiatan alam - Pelepasan gas metana dari tundra di wilayah arctic dan rawa-rawa. - Rotasi bumi menyebabkan timbulnya perubahan musim. Kegiatan manusia (antropogenik): terjadi dalam berbagai bentuk dan ukuran : Perubahan tataguna lahan Pembakaran bahan bakar fosil Penambangan batubara dan minyak Populasi Penduduk Limbah (terutama manure) Industri dan Transportasi Kegiatan alam dan manusia Gas Rumah Kaca Pemanasan Global
Gas Rumah Kaca (GRK): CO2 (energi), CO2 (LULUCF/perubahan lahan dan kehutanan), CH4, N2O, PFCs, HFCs, SF6 8
EFEK GAS RUMAH KACA (GRK) Saat ini sampai 50 tahun yang akan datang suhu udara cenderung meningkat 2 – 30C PEMANASAN GLOBAL
Tantangan pencapaian target pembangunan berkelanjutan DAMPAK PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap: Air Pangan Kesehatan Lahan Lingkungan Tantangan pencapaian target pembangunan berkelanjutan
Sumber Daya Air Pertanian Kesehatan DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP INDONESIA z Kenaikan muka air laut & intrusi air laut terhadap daerah pesisir Pantai Utara Jawa, Kalimantan Selatan, Sumatra Barat Sumber Daya Air Perubahan keseimbangan ketersediaan air menyebabkan banjir dan kekeringan – setiap daerah berbeda Pertanian Ketahanan pangan terancam, dan menurunnya produksi terutama untuk produksi padi Kesehatan Penyebaran penyakit seperti malaria, kolera, diare, dll
Dampak perubahan iklim thd pembangunan Saat ini negara berkembang seperti Indonesia sudah terpapar perubahan iklim. Khususnya karena : Letak geografis Income rendah Sangat bergantung pada sektor yang dipengaruhi iklim (pertanian)
Dampak perubahan iklim thd pembangunan Indonesia di daerah tropis: mengalami tekanan iklim yang ekstrim (moonson, el Nino, la Nina), intra dan intervariabilitas curah hujan, dan suhu yang sangat tinggi. Bencana: utamanya kekeringan dan banjir Bencana “menghambat” pembangunan
SOLUSI?? Kurangi/hapuskan penyebab perubahan iklim, pemanasan global Kurangi Emisi GAS RUMAH KACA (GRK); Turunkan konsentarasi GRK di atmosfer Kenali sumber-sumbernya; Buat kebijakan-Kebijakan pengurangan emisi
Deplesi SDA dan Biodiversitas Persoalan Deplesi SDA dan Biodiversitas
Nilai Hutan-hutan di Indonesia Krisis Hutan Nilai Hutan-hutan di Indonesia Biodiversity: Indonesia hanya 1.3 % dari lahan di bumi, tapi memiliki 11 % species tanaman, 10 % spesies mamalia, and 16 % of spesies burung. Tempat bergantung ‘kehidupan masyarakat’: Estimasi Kementrian kehutanan: 30 juta jiwa Produksi hutan non kayu, spt. Rotan (~80% ekspor global exports), madu, etc; Tahun 1999: Wildlife and plant exports >$1.5 billion ‘Melayani’ Lingkungan” 16 million people live in the country’s 15 largest watersheds Produksi kayu: forestry and wood processing, 3.9% GDP, 1997; pulp and paper, $5.5 billion (~10% of export earnings) Source: World Resources 2000–2001, WRI
Hutan Krisis krn Kerusakan Hutan Krisis Hutan Hutan Krisis krn Kerusakan Hutan Jika hutan dikelola baik, hutan adalah SDA yang dapat diperbaharui dan dapat terus menjadi penyedia ‘layanan ekosistem’ Tapi; Hampir separuh hutan di bumi telah musnah, sebagian besar musnah di 3 dekade terakhir (WRI 1997 ) Secara global, rata-rata 13 juta hektar hutan musnah tiap tahun dari 2000 - 2010 (FRA 2010)
Penipisan sumber energi dari fosil (BBM) Krisis Energi dari SD Tidak dapat Diperbaharui Penipisan sumber energi dari fosil (BBM) Kelangkaan sumber energi energi mahal perekonomian, pekerjaan dan produktifitas menurun
Atasi Krisis/Degradasi dan deplesi SOLUSI??? Atasi Krisis/Degradasi dan deplesi Kebijakan Peduli ‘lingkungan’: Pemanfaatan secara bijaksana SDA (tidak dapat diperbaharui dan diperbaharui)
Persoalan Limbah dan Pencemaran Lingkungan
Kategori Pencemaran (Polusi) Lingkungan ● Pencemaran udara ● Pencemaran suara ● Pencemaran air permukaan air atau pun air tanah ● Pencemaran tanah ● Bau (busuk)
Global Warming Acid rain Kontribusi Polusi thd Pemanasan Global Environmental Pollution in the Developing countries International Movement of Hazardous Subsances Ocean Pollution Decertification Global Warming Extinction of endangered species Acid rain Forest Detarioration War Ozone Depletion
- Transportasi Sampah Emisi CO2 Polusi dan Limbah Limbah/sampah : sumber polusi salah satu penyebab pemanasan global perub iklim Kegiatan Pengelolaan limbah salah satu sumber emisi kontribusi ke pemanasan global Perub. iklim - Transportasi Sampah Emisi CO2 - Degradasi Sampah di Landfill Emisi CH4 dan CO2 - Pembakaran sampah Emisi N2O, CO2 - Pengomposan Emisi CO2 - Daur ulang Emisi N2O, CO2 - Pengelolaan Sampah lainnya Emisi CO2
KONDISI PERSAMPAHAN/LIMBAH DI INDONESIA Proyeksi Timbulan Sampah (2005-2030)
Status Emisi GRK pada Sektor Limbah Posisi sektor manajemen limbah sangat unik: sebagai penyumbang GRK terkecil tetapi sebagai penyumbang penurunan GRK utama. Meskipun melepas emisi minor dari pengolahan limbah & buangan, pencegahan & recovery limbah menghindarkan emisi pd sektor-sektor ekonomi lainnya.
Status Emisi GRK pada Sektor Limbah Pendekatan holistik pd pengelolaan limbah menunjukkan hasil positif thd emisi pd sektor energi, pertanian, transport & manufaktur. Di US, 42% emisi GRK total terkait dg pengelolaan bahan-bahan [US EPA, 2009]
SOLUSI??? Pengelolaan limbah terbukti menurunkan emisi di sektor-sektor ekonomi lain, walaupun dari kegiatan pengelolaan limbah sendiri tetap mengeluarkan emisi (yang kecil) Perlu Kebijakan peningkatan pengelolaan limbah/sampah (melalui Pengelolaan Limbah Padat Sec Terpadu berbasis 3R, Konsumsi & Produksi Berkelanjutan, e-waste management, konversi limbah biomasa pertanian & limbah plastik menjadi energi dan/atau sumberdaya bahan, dan manajemen limbah B3)
Persoalan Kemiskinan
Era kapitalisme dalam Pembangunan Model pembangunan konvensional: kapitalisme SDA bagian dari ‘kapital’ dimanfaatkan seoptimal/emaksimal mungkin untuk raih ‘profit’ degradasi lingkungan (hubungan negatif antara ekonomi dan lingkungan) Fokus pembangunan: sektor/kelompok/daerah yang memiliki keuntungan komparatif maupun kompetitif kesenjangan antar sektor/kelompok/daerah Pengabaian pengelolaan oleh masy lokal dan ‘nilai’-nya kesenjangan, muncul kaum marjinal
Dampak ‘Misalokasi’ era kapitalisme Krisis pada iklim (perubahan iklim), keragaman hayati, BBM, makanan, air, dan akhir-akhir ini krisis sistem keuangan global Masalah-masalah: kehilangan pekerjaan, ketidakamanan sosial-ekonomoi, penyakit, ketidakstabilan sosial
Butuh Konsep Pembangunan Baru Kondisi di Indonesia Paradigma Pembangunan Tradisional di Indonesia: Landasan: First Fundamental Theorm of Welfare Economics Penekanan Pembangunan pada aspek ekonomi dan mengabaikan aspek non ekonomi Sentralisasi Upaya Netralisir/ Perbaikan Butuh Konsep Pembangunan Baru Paradigma Pembangunan Baru (Pembangunan Berkelanjutan): Landasan: The second fundamental theorm of Welfare Economics Memperhatikan semua aspek kehidupan (ekonomi dan non ekonomi). Desentralisasi (otonomi daerah) Bentuk: Urban biased, sentralistik, tidak/kurang memperhatikan potensi wilayah, hanya memperhatikan pihak ttt, pengurasan SDA Kebocoran regional, ketimpangan spasial/ sektoral, individu/kelompok, pembangunan tidaksesuai kebutuhan masy, degradasi lingk. Muncul kekecewaan/ketidakpuasan daerah/masyarakat/sektoral berpeluang konflik dan mengancam stabilitas nasional
Kemiskinan dan Pemanfaatan SDA Sebagian besar masyarakat tinggal di pedesaan tergantung pada pemanfaatan SDA Perubahan iklim mengancam SDA Sehingga, saat terjadi perubahan iklim dan memberikan dampak negatif pada lingkungan (SDA) dampak negatif pada ‘kesejahteraan masyarakat’ Kelompok masyarakat pedesaan yang umumnya miskin akan semakin miskin, kesenjangan ekonomi-sosial membesar
Solusi Green Economy
Mengapa Green Economy penting? Solusi bagi Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim Hilangnya/berkurangnya keragaman hayati Deplesi SDA yang tidak dapat diperbaharui (BBM) Persoalan kemiskinan dan krisis ekonomi GE adalah ‘bagian’ upaya untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan
BEBERAPA DEFINISI GREEN ECONOMY
Green Economy Green Corporate Green Business Green Jobs Konsep ekonomi, perusahaan, bisnis, lapangan kerja yang mendasarkan pada pilar keberlanjutan aspek ekonomi dengan memadukan aspek lingkungan dan sosial
Green Economy A green economy as one that results in improved human well-being and social equity, while significantly reducing envrironmental risks and ecological scarcities A green economy as one which is low carbon, resource efficient and socially inclusive [UNEP]
Green Jobs Green jobs represent new demand for labor that results from investments in transitioning the economy away from carbon intensive energy, minimizing the natural resources, maximizing the efficient use of natural capital, and protecting humans and the planet from pollution and waste. [Center for American Progress]
Green Investment Bentuk investasi yang mengadopsi prinsip pembangunan berkeberlanjutan. Corporate sustainability merupakan bentuk perusahaan yang menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dengan mengelola risiko ekonomi, lingkungan dan sosial
Peluang dan Penerapan Green Economy Green Business Green Jobs
Contoh Peluang Green Jobs Peluang kerja hijau (green job) yang dapat diciptakan melalui investasi berbagai bidang : Efisiensi Energi Energi Baru Terbarukan Dematerialisasi Pencegahan Pencemaran, Produksi Bersih, Eko-efisiensi Pengolahan Limbah Simbiosis Industri Contoh program yang telah dilakukan Industrial Efficiency and Pollution Control (IEPC)