Problem dan Teknik Mengaktifkan Perintah SAP2000

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rangka Batang Statis Tertentu
Advertisements

Gambar 3. Contoh pemasangan reng
DESAIN STRUKTUR BAJA Perancangan struktur baja menggunakan SAP2000 dapat dipilih berdasarkan beberapa design-code internasional, seperti : AISC-ASD89,
Perencanaan Struktur Baja
Konsep-konsep Dasar Analisa Struktur
Rangka Batang Statis Tertentu
ANALISA STRUKTUR I RETNO ANGGRAINI.
PERENCANAAN ELEMEN LENTUR
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
PERENCANAAN ELEMEN KOMBINASI
Struktur rangka batang bidang
Perencanaan Batang Tekan
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
DESAIN BETON BERTULANG
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
<<POKOK BAHASAN>> Pertemuan 5
Pertemuan 4 Aplikasi Perhitungan Gaya Dengan Program Komputer
Matakuliah : R0132 / Teknologi Bangunan Tahun : 2006/2007
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
Bab VII Pipe Stress Analysis Desain, Fabrikasi, dan Inspeksi Sistem Perpiaan 1 BAB VII PIPE STRESS ANALYSIS  Why ?  Statics  General State of Stress.
MANUAL SOFTWARE GRASP (Graphical Rapid Analysis of Structure Program)
Bab IV Balok dan Portal.
SENSOR GAYA, TORSI DAN TEKANAN FORCE, TORQUE AND PRESSURE SENSOR
Pertemuan 24 Diagram Tegangan dan Dimensi Balok
Pemrograman Komputer dalam analisa Struktur Baja
Perencanaan Batang Tekan Pertemuan 12-15
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Pertemuan 05 dan 06 Keseimbangan
1 Pertemuan 22 Stiffness method Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Matakuliah : R0132 / Teknologi Bahan Tahun : 2006/2007
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
METODE CROSS Pustaka: SOEMADIONO. Mekanika Teknik: Konstruksi Statis Tak Tentu. Jilid 1. UGM.
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Vera A. N. Slope deflection.
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
METODE CLAPEYRON Pustaka: SOEMADIONO. Mekanika Teknik: Konstruksi Statis Tak Tentu. Jilid 1. UGM.
MATA KULIAH PERANCANGAN KOMPUTER ( 2 sks ) SISTEM PENILAIAN :
Pertemuan 3 – Metode Garis Leleh
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
SIFAT ELASTIS BAHAN.
Mekanika Teknik Pengenalan Tegangan dan Regangan
Pengantar MEKANIKA REKAYASA I.
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Perencanaan Batang Tekan
TORSI MURNI Pertemuan 19-20
MEKANIKA BAHAN Hamdani, S.T, S.Pdi, M.Eng FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
(Extended Three Dimensional Analysis of Building System)
Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Kesetimbangan dan pusat massa
TEORI DAN PELAKSANAAN STRUKTUR BAJA
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
(Extended Three Dimensional Analysis of Building System)
LENTURAN (DEFLECTION)
Alat Sambung Macam-macam alat sambung : Paku keling
Menggunakan Grafik-Grafik
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
SEMINAR REKAYASA II BANGUNAN LEPAS PANTAI & METODE ELEMEN HINGGA
Dosen pembimbing Nanang R, Ir.MT SUWARNO ( ) JOKO.J( ) YOSUA ARYA SYAPUTRA ( ) ANDRIAN DWI ULIANTO.
Analisis Penampang Pertemuan – 12, 13, 14, 15
DEFLEKSI ELASTIS BALOK METODA MOMEN AREA. Teorema bidang-momen 1 Sudut dalam radian atau beda kemiringan antara dua garis singgung pada kurva elastis.
Dapat Menghitung Penulangan Geser Pada Balok IKHSAN PANGALITAN SIREGAR, ST. MT.
Transcript presentasi:

Problem dan Teknik Mengaktifkan Perintah SAP2000 1. Berat Sendiri Elemen ( Self Weight Multiplier ) Diakses melalui perintah Define – Static Load Cases… Self Weight Multiplier = 0  Jika berat sendiri diabaikan Self Weight Multiplier = 1  Jika berat sendiri diperhitungkan 2. Merubah Orientasi Sumbu Lokal Elemen Pilih elemen dan lakukan perintah Assign – Frame – Local Axes… Isikan nilai orientasi perubahan sudut dalam satuan derajat. Ingat !!! Kaidah tangan kanan untuk menetapkan arah perputaran. 3. Mengabaikan Pengaruh Deformasi Geser dan Deformasi Aksial didalam Analisis Diakses melalui perintah Define – Frame sections (dan pilih nama frame section) – Modify/Show Section – Modification Factors Isikan pada cross-section (axial) area dengan suatu nilai yang sangat besar untuk mengabaikan pengaruh deformasi aksial. Isikan pada shear area dengan angka nol untuk mengabaikan pengaruh deformasi geser : in 2 direction jika ingin mengabaikan pengaruh geser pada arah sumbu 2 in 3 direction jika ingin mengaikan pengaruh geser pada arah sumbu 3

4. Perletakan Miring Pilih Joint dari perletakan dan lakukan perintah Assign – Joint – Local Axes… Isikan parameter sudut yang sesuai dengan kemiringan perletakan dalam satuan derajat. Ingat !!! Kaidah tangan kanan untuk menetapkan arah perputaran. 5. Displacement / Differential Settlement Pilih Joint yang mengalami displacement / differential settlement dan lakukan perintah Assign – Joint Static Loads – Displacements… Isikan besarnya displacement dengan satuan yang sesuai meter / inch. Displacement dalam bentuk rotasi menggunakan satuan radian. Ingat !!! Kaidah tangan kanan untuk menetapkan arah pergeseran ------------------------- maupun perputaran. 6. Kesalahan Fabrikasi Pada Elemen Rangka – effect P-Delta Kesalahan fabrikasi pada elemen rangka terjadi misalnya karena lubang bout tidak berada pada posisi yang seharusnya, bisa lebih pendek atau lebih panjang dari yang semestinya. Jika pemasangannya dipaksakan, maka akan menimbulkan beban prestess pada elemen rangka yang bersangkutan. Besarnya beban prestress ini dapat dihitung dengan rumus Hook, sbb : Dimana ∆ adalah besarnya pergeseran lubang bout, sedangkan A, E dan L masing- masing adalah cross section area, modulus elastis dan panjang elemen

Perintah yang dilakukan melalui dua tahap sbb, 1. Memasukkan data prestress : - pilih elemen rangka yang mengalami kesalahan fabrikasi - lakukan perintah Assign – Frame – Prestress… - masukkan beban prestress, bernilai POSITIF jika panjang elemen lebih pendek ( joint tertarik ) dan bernilai NEGATIF jika elemen lebih panjang ( joint tertekan ) 2. Aplikasikan beban prestress pada elemen : - pilih elemen rangka yang mengalami kesalahan fabrikasi - lakukan perintah Assign – Frame Static Loads – Prestress… - tetapkan nilai Scale Factor = 1 7. Constraint Pilih Joint yang mengalami displacement / differential settlement dan lakukan perintah Assign – Joint Static Loads – Displacements…

LATIHAN 01 : Suatu struktur rangka terlihat seperti pada gambar. Profil Baja Siku L100.100.10 E=2.000.000 kg/cm2 Berat sendiri diabaikan ! Load Case 1 : Beban terpusat pada Joint G sebesar 5000 Kg (  ) Load Case 2 : Lubang bout batang AD posisinya lebih pendek 1.5 mm dari yang seharusnya, sehingga dilakukan pemaksaan agar batang tersebut dapat dipasang pada struktur Load Case 3 : Terjadi penurunan sebesar 5 cm (  ) pada pondasi B Hitung gaya-gaya batang dan reaksi perletakan akibat kombinasi ketiga load case tersebut.

LATIHAN 02: Suatu struktur portal seperti terlihat pada gambar. Tumpuan pada joint 4 dimodelkan dengan beberapa tipe yaitu model A s/d model F. Kondisi tumpuan pada masing-masing model dan beban yang bekerja dapat disimak pada gambar disamping dan tabel dibawah. Hitung reaksi tumpuan yang terjadi pada beberapa model tersebut. Catatan : Hanya deformasi lentur yang diperhitungkan pada analisis, deformasi geser dan aksial diabaikan.

Jika inputing pada soal latihan 2 dilakukan dengan benar, maka Output untuk beberapa parameter yang dihasilkan SAP2000 dapat disimak pada tabel dibawah. Perbandingan hasil analisis SAP2000 dan perhitungan manual menurut metode beban satuan (Cook & Young 1985, halaman 244) sbb :