Prescriptive Process Models Nama Kelompok : Anita Dwi Puji Astuti (201583100) Dike Novitasari (201583099) Eka Dalas Pangestu (201583097) Rizki Enggar Pramesthi (201583098)
Pembahasan 1. Pengertian Preskriptive Proses Models 2. Macam – macam Prescriptive model process 3. Pengembangan Perangkat Lunak 4. Model Proses Perangkat Lunak 5. Model Waterfall 6. Model Prototype 7. Model RAD (Rapid Aplication Development) 8. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner 9. Model Spiral 10. Model Rakitan Komponen
1. Preskriptive Proses Models Model Proses yang sesuai aturan untuk menghindari ketidakaturan. Pada kenyataannya model-model ini tidak menghilangkan atau mencegah ketidakaturan karena kondisi sebenarnya penuh dengan hal-hal yang tidak terduga. Lain proyek, lain kondisi. Kondisi yang tidak terstruktur tidak selalu berarti kacau
2. Macam – macam Prescriptive model process 1.framework activities 2.software engineering actions 3.taks 4.work products 5.quality assurance 6.change control mechanisms
3. Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses dimana kebutuhan pemakai diterjemahkan menjadi produk perangkat lunak. Proses ini mencakup aktivitas penerjemahan kebutuhan pemakai menjadi kebutuhan perangkat lunak, transformasi kebutuhan perangkat lunak menjadi desain, penerapan desain menjadi kode program, uji coba kode program, dan instalasi serta pemeriksaan kebenararan perangkat lunak untuk operasional.
4. Model Proses Perangkat Lunak Model Proses Perangkat Lunak merupakan suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dan perspektif khusus. Contoh perspektif proses: Perspektif Alur-kerja (workflow) - barisan kegiatan Perspektif Alur Data (Data flow) - alur informasi Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa.
5. Model Waterfall Model ini adalah model klasik yang mengusung pengembangan perangkat lunak yang sistematis, berurutan/sekuensial dimulai pada tingkat dan kemajuan system pada seluruh persyaratan dalam analisis, perancangan (desain), pengkodean, pengujian (testing), hingga ke tahap pemeliharaan dalam membangun software (perangkat lunak)
Requirement Analysis Implementation Integration & Testing
Kelebihan dan kekurangan metode waterfall Kelebihan metode ini antara lain mudah diaplikasikan karena urutan-urutan pengerjaan sudah sering dipakai; selain itu juga cocok untuk software berskala besar dan yang bersifat umum; yang paling penting, karena langkah-langkahnya sangat sekuensial, pengerjaan proyek akan mudah dikontrol dan terjadwal dengan baik. Namun, terdapat pula beberapa kelemahan, seperti kurang fleksibel, dikarenakan rincian prosesnya harus benar-benar jelas dan tidak boleh diubah-ubah. Apabila dikerjakan dengan melampaui tahap yang seharusnya maka proses desain yang sebelumnya itu akan berubah total dan memakan waktu yang banyak jika harus mengulang proses.
6. Metode prototype Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari sistem, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.
Tahap-tahap metode prototype Tahap Pengumpulan kebutuhan Tahap Quick design Tahap Pembangunan Prototipe Tahap Evaluasi Pelanggan Tahap Pembuatan dan Implementasi
Keunggulan dan kelemahan prototype Keunggulan model ini adalah sifatnya yang sangat interaktif sehingga pengembang dan pengguna (pemakai) dapat terus berinteraksi selama pengerjaan tahapan-tahapan tersebut. Peran aktif pemakai ini dapat menghemat waktu dalam pengembangan sistem dan bila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian keinginan, pemakai dapat segera memberitahukannya sehingga pengembang dapat secepatnya melakukan penyesuaian. Kelemahan model ini antara lain, akibat adanya quick design, kadang pemakai tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ditunjukkan masih berupa blue print sehingga tidak ada jaminan terhadap kualitas secara keseluruhan dan pemeliharaan jangka panjangnya.
7. Model RAD RAD adalah proses pembangunan Perangkat Lunak yang menekankan pada siklus pengembangan yang pendek dan singkat. Model ini menggabungkan model waterfall dan model component based construction.
Tahap-tahap metode RAD Tahap Pemodelan Bisnis Tahap Pemodelan Data Tahap Pemodelan Proses Tahap Pembuatan Aplikasi Tahap Pengujian dan Pergantian
Kelebihan dan kelemahan RAD Kelebihan model RAD: tahap-tahap RAD membuatnya mampu untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object), karena setiap komponen software dikerjakan secara terpisah dengan tim-tim tersendiri sehingga dapat digunakan juga untuk aplikasi lain yang pada akhirnya akan menghemat waktu. Kelemahan model RAD: Tidak begitu cocok untuk proyek dengan skala besar karena dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya komponen yang dikerjakan, selain itu, semakin besar proyek, semakin kompleks pula koordinasi yang dibutuhkan.
8. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner Ada 2 jenis pengembangan evolusioner : 1. Pengembangan Eksplotari Tujuan proses ini adalah bekerja dengan pelanggan untuk menyelidiki persyaratan mereka dan mengirimkan sistem akhir. Harusnya diawali dengan kebutuhan yang sudah dimengerti. 2. Prototipe yang dapat dibuang (throw-away) Berkonsentrasi pada eksperimen, dengan persyaratan pelanggan yang tidak dipahami dengan baik.
Kelebihan dan kelemahan pengembangan evolusioner Kelebihan Model Pengembangan Evolusioner : Lebih efektif dari pendekatan air terjun dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan. Sementara user mendapat pemahaman yang lebih baik dari masalah mereka, sistem perangkat lunak dapat merefleksikannya. Kelemahan Model Pengembangan Evolusioner : Kurangnya visibilitas proses dan jika sistem dikembangkan dengan cepat, tidaklah efektif dari segi biaya jika dihasilkan dokumen yang merefleksikan setiap versi sistem. Sistem seringkali memiliki struktur yang buruk dan Perubahan yang terus-menerus cenderung merusak struktur perangkat lunak. Penyesuaian perubahan menjadi kian sulit dan mahal. Membutuhkan kemampuan khusus.
9. Model spiral Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya. Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.
Tahap-tahap spiral Tahap Liason Tahap Planning (perencanaanTahap Analisis Resiko) Tahap Rekayasa (engineering) Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release) Tahap Evaluasi
Kelebihan dan kekurangan spiral Kelebihan model ini adalah sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar. Kekurangan model ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses.
10. Model rakitan komponen Model ini menggabungkan beberapa karakteristik model spiral. Tetapi model ini, merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan (kadang disebut kelas). Aktivitas pengembangan perangkat lunak dimulai dengan identifikasi calon kelas. Dipenuhi dengan mengamati data yang akan dimanipulasi oleh aplikasi dan algoritma-algoritma yang akan diaplikasikan. Data dan algoritma yang berhubungan dikemas ke dalam kelas. Kelas-kelas tersebut disimpan dalam class library (tempat penyimpanan).
Tahap-tahap rakitan komponen Tahap Identifikasi calon-calon komponen (kelas objek) Tahap melihat komponen-komponen dalam pustaka Tahap mengekstrak komponen jika ada Tahap membangun komponen jika tidak ada Tahap menyimpan komponen baru pada pustaka Tahap mengkonstruksi iterasi ke-n dari sistem.
Kelebihan dan kekurangan rakitan komponen Kelebihan model ini adalah tinggal mencaplok atau menggunakan program atau komponen yang sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih kompleks dan berkembang sesuai dengan kebutuhan user/pengguna sehingga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dan tenaga. Kekurangan model ini adalah seringnya program atau komponen-komponen terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang sesuai untuk dirakit.
KESIMPULAN Setelah mengetahui macam – macam metode dan model pengembangan rekayasa perangkat lunak dapat di ketahui bahwa banyak terdapat model pengembangan perangkat lunak. Setiap model pengembangan perangkat lunak mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada model pengembangan perangkat lunak fase pengujian mempunyai peran penting untuk mendapatkan feedback informasi resiko. Selain itu perkembangan model perangkat lunak mengarah pada model yang fleksibel dalam berbagai kondisi dengan kualitas yang baik dan waktu yang cepat.