Ilmu Sosial Budaya Dasar KEBUDAYAAN, PERADABAN, DAN SISTEM NILAI BUDAYA Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
MATERI KEBUDAYAAN PERADABAN SISTEM NILAI BUDAYA
KEBUDAYAAN 1. Konsep kebudayaan 2. Nilai – nilai insani
Konsep kebudayaan kebudayaan berasal dari kata “budaya”. Budaya di serap dari kata bahaasa sanskerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti budhi atau akal. Menurut koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan perkembangan dari bentu jamak “budi daya”, artinya daya dari budi, kekuatan dari akal.
Koentjaraningrat mendefinisan kebudayaan itu sebagai “keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar. Beserta ke seluruhan dari hasil budi dan karyanya itu”. Atau kebudayaan adalah keseluruhan dari apa yang pernah dihasilkan oleh manusian kerena pemikiran dan karyanya. di simpulkan kebudayaan itu meliputi pemikiran manusia dan karya dasar pemikirannya itu.
Menurut koentjaraningrat kebudayaan memiliki 3 wujud : Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang berfungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah pada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat, yang disebut “adat tata kelakuan”.
Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, yang disebut “sistem sosial” sistem sosial terdiri dari rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat yang selalu mengikuti pola – pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan, misalnya gotong-royong dan kerja sama. Benda – benda hasil karya manusia yang disebut “kebudayaan fikir”, misalnya pabrik baja, candi borobudur, pesawat udara, komputer, atau kain batik.
B. nilai-nilai insani (manusiawi) Menurut munandar sulaiman kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani, memanusiakan diri dalam alam lingkungan
B. Perbedaan kebudayaan dengan peradaban A. Konsep peradaban P E R A D B N B. Perbedaan kebudayaan dengan peradaban C. Nilai manfaat D. Ciri-ciri peradaban
Konsep Peradaban Menurut Huntington pengertian peradaban ialah sebuah identitas terluas dari suatu budaya, yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif secara umum, seperti bahasa, sejarah, agama, ataupun melalui identifikasi diri yang lebih subyektif, seperti akal, nurani dan kehendak didalam dirinya.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Apabila perwujudan budaya penekanannya pada akal akan timbul tingkat peradaban yang berbeda, dengan penekan pada akal akan timbul pernyataan bahwa ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah karna diukur dengan tingkat berpikir manusia.
B. Perbedaan Kebudayaan Dengan Peradaban Menurut Koentjaraningrat, yang membedakan antara kebudayaan dan peradaban. Kebudayaan adalah pandangan culture yang berasal dari bahasa latin colere yang artinya mengolah, mengerjakan, kemudian berkembang menjadi “segala daya dan usaha manusia untuk mengubah alam”. Sedangkan peradaban dapat disejajarkan dengan istilah civilization yang dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur kebudayaan yang halus dan indah. Seperti kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dngan struktur yang kompleks.
C. NILAI MANFAAT Menurut Abdulkadir Muhammad, Jika kebudayaan dipandang dari sisi manfaatnya bagi umat manusia utilitas nasional, manusia dari sisi hakikatnya adalah sama, tetapi dari sisi kebudayaannya adalah berbeda. Nilai artinya memberikan pertimbangan untuk menentukan bahwa sesuatu itu berguna atau bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah. Hasil penilaian itu disebut nilai.
CIRI-CIRI PERADABAN Pembangunan suatu kota-kota baru dengan menggunakan tata ruang yang baik, indah, dan juga modern Menggunakan Sistem pemerintahan yang tertib dikarenakan terdapat hukum dan juga peraturan. Berkembangnya bermacam macam ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang lebih maju ialah seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, dan lain-lain. Masyarakat yang lebih kompleks dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan juga strata sosial
SISTEM NILAI BUDAYA PENGEMBANGAN SISTEM NILAI BUDAYA KONSEP DAN SISTEM NILAI BUDAYA PENGEMBANGAN SISTEM NILAI BUDAYA
C. Sistem Nilai Budaya Menurut L. James Havery sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Munandar Soelaiman, nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek. Menurut Alvin R. Bertrand, nilai adalah perasaan tentang apa yang diinginkan ataupun yang tidak diinginkan, atau tentang apa yang boleh atau tidak boleh. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat yang berbeda, bahwa sesuatu dianggap bernilai apabila arah pilihan ditujukan pada yang baik, yang menarik, dan yang dibolehkan, karna ada manfaatnya bagi manusia dan inilah yang diinginkan oleh manusia dalam hidup bermasyarakat.
Menurut Munandar Soelaiman, konsep-konsep nilai yang hidup dalam pikiran warga masyarakat sebagian besar membentuk sistem nilai budaya, sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
PENGEMBANGAN SISTEM NILAI BUDAYA Menurut Koentjaraningrat, dalam kehidupan manusia mempunyai masalah pokok yang berorientasi pada 5 hakikat yang dikembangkan oleh Kluckhohn : Hidup manusia Karya manusia Kedudukan manusia dalam ruang waktu Hubungan manusia dengan alam Hubungan manusia dengan sesamanya
Masalah pokok menurut Koentjaraningrat, dapat dikembangkan dan dijabarkan menjadi beberapa pokok bahasan ilmu sosial budaya dasar,seperti manusia dan kebutuhan, kebudayaan dan peradaban, sistem nilai budaya, perubahan sistem nilai budaya, keluarga sehat dan sejahtera, kelompok sosial budaya, manusia dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab.