Andi Kushermanto Results Controls
Pay For Performance Is An Effective Motivator
Pay for performance adalah contoh yang menonjol dalam tipe pengendalian yang biasa disebut results control (pengendalian hasil) sebab pay for performance meliputi penghargaan karyawan atas hasil yang baik
Results Control Menciptakan Meritocracies 1. Berasal dari kata merit atau manfaat, meritokrasi sebenarnya menunjuk kepada bentuk sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan 2. Meritokrasi adalah sistem organisasi pemerintah atau lainnya dimana janji yang dibuat dan tanggung jawab yang ditugaskan untuk individu berdasarkan kecerdasan dan kemampuan (merit).
results control system Vicky Wright The companies on the Most Admired (mengagumkan) list [a list of companies produced annually by Fortune] have chief executives who understand what performance measurement is all about. It’s about learning how to motivate people – how to link those performance measures to rewards. A well-designed results control system should help produce the desired results.
Coca-Cola’s president We’re giving our division managers around the world a lot of authority, and we’re holding them responsible. We’re going to reward them for meeting objectives that they have agreed to. If they meet them, they’re going to have money jingling in their pocket; if they don’t, somebody else will be given that opportunity.
Kesimpulan Results Control Results controls digunakan dalam pengendalian perilaku karyawan pada berbagai level organisasi. Results controls adalah elemen yang penting dalam pendekatan manajemen untuk pemberdayaan karyawan. Results controls adalah pengendalian perilaku karyawan agar menjadi karyawan yang profesional. Reengineering guru Michael Hammer mendefinisikan profesional sebagai “someone who is responsible for achieving a result ”
RESULTS CONTROLS AND THE CONTROL PROBLEMS Results controls adalah pengendalian preventif untuk masalah- masalah pengendalian. Definisi hasil yang baik akan menghasilkan informasi kepada karyawan untuk mendorong mereka menghasilkan pekerjaan sesuai dengan apa yang mereka harapkan yang pada akhirnya menghilangkan masalah kesenjangan arah. Results controls biasanya juga efektif untuk menyelesaikan masalah motivasi. Results controls menyebabkan karyawan berperilaku maksimal dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Results controls juga dapat mengatasi masalah keterbatasan seseorang . Sebag results controls biasanya menjanjikan rewards yang tinggi untuk kinerjar yang bagus, yang menyebabkan karyawan memiliki rasa percaya diri yang tinggi tentang kemampuannya.
ELEMENTS OF RESULTS CONTROLS Definisi Dimensi Kinerja Pengukuran Kinerja Setting Target Kinerja Reward
Dimensi Kinerja “What you measure is what you get.” Dimensi Dinensi Keuangan Dimensi Market Akuntansi
Pengukuran Kinerja Ukuran kinerja biasanya disesuaikan dengan tingkatan manajemen. Untuk manajer tingkat atas ukuran kinerjanya menggunakan ukuran keuangan misalnya harga saham atau return saham, atau laba akuntansi Manajer tingkat menengah ukuran kinerjanya menggunakan ukuran efisiensi atau ukuran operasional lainnya (jam kerja karyawan, pengendalian persediaan, waktu pengantaran barang, atau ukuran kualitas produksi
Target Kinerja akan mempengaruhi perilaku dalam dua hal: Stimulasi tindakan (improve motivation) melalui kesadaran pencapaian tujuan atau target yang spesifik. Target kinerja memberikan kelonggaran karyawan untuk menginterpretasikan kinerja mereka. Karyawan tidak akan merespon umpan balik kecuali mereka mampu menginterpretasikan kinerjanya melalui komparasi hasil kinerja dan target kinerja
Reward Extrinsic Intrinsic
Kondisi yang menentukan Efektifitas Results Control 2 Controls Results Efektifitas Pengetahuan atas hasil yang diinginkan Kemampuan Mempengaruhi atas Hasil yang diinginkan Kemampuan Mengukur Hasil Pengendalian secara Efektif 3 1 Ketelitian Objective Tepat Waktu Mudah dipahami
Pengetahuan atas hasil yang diinginkan Tujuan utama perusahaan adalah maximize nilai (value) shareholder (pemilik). Hal ini tidak mudah untuk diikuti untuk semua tingkatan manajemen. Keterpisahan fungsi dalam seluruh organisasi mengakibatkan kesulitan dalam menyatukan tujuan perusahaan. Contoh: manajer pembelian ingin menciptakan nilai melalui produk yang berkualitas, low-cost material atau dengan kata lain ingin menekankan pada (quality, cost, dan schedule). Hal ini tentunya akan memiliki trade off dengan bagian yang lainnya dengan demikian tujuan perusahaan yang ingin memaksimalkan nilai pemegang saham tidaklah membantu adanya trade off tersebut.
Hal yang terpenting dalam kemampuan memahami hasil yang diinginkan tergantung pada strategi dan kebutuhannya. Contoh: perusahaan menginginkan menerapkan strategi cost leadership artinya perusahaan menginginkan penekanan pada pertimbangan biaya. Contoh: perusahaan menerapkan strategi differensiasi maka penekanannya pada spesifikasi material yang memiliki kualitas tinggi. Thus, to ensure proper purchasing manager behaviors, the importance orderings or weightings of these two result areas must be made clear.