Konsep dasar keperawatan jiwa Oleh : Ns.Badrul Munif.,S.Kep
Kesehatan JIWA DEFINISI : - Menurut WHO : Keadaan sejahtera secara tubuh, jiwa, & sosial dan tidak hanya sekedar keadaan bebas dari cacat & kelemahan melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.” (UU No 23 th 1992) - UU Kesehatan Jiwa No.3/th 1966 : Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang & perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain
Keperawatan jiwa Menurut ANA : Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada (American Nurses Associations).
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT JIWA PERAN PERAWAT JIWA Perawat jiwa memiliki peran dalam tingkat pelayanan kesehatan jiwa yaitu: Peran dalam prevensi primer Peran dalam prevensi sekunder Peran dalam prevensi tersier
1. Peran dalam prevensi primer Memberikan penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan, & pendidikan Memberikan pendidikan kesehatan Melakukan rujukan yang sesuai sebelum gangguan jiwa terjadi
2. Peran dalam prevensi sekunder Melakukan skrining & pelayanan evaluasi kesehatan jiwa Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan dirumah Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di RSU Menciptakan lingkungan yang terapeutik Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri
Lanjutan ◦◦◦◦◦◦◦ Memberikan konsultasi Melaksanakan intervensi krisis Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada berbagai tingkat usia Memberikan intervensi pada komunitas & organisasi yang telah teridentifikasi masalah yang dialaminya
3. Peran dalam prevensi tersier Melaksanakan latihan vokasional & rehabilitasi Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah pulang dari fasilitas kesehatan jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas Memberikan Edukasi menejemen stress dan meningkatkan koping yang adaptif. Penguatan (Reinforcemen) Pada kekuatan klien dan Keluarga
MODEL KEPERAWATAN JIWA Terdapat enam model keperawatan jiwa yaitu sebagai berikut: Psychonalitycal Interpersonal Sosial Eksistensi Supportive terapi medical
1. Psychonalitycal MD/ISOS Id (insting) Super ego Deviation behavioral (akal) Id (insting) Kehendak Nafsu Proses terapi pada kasus ini adalah: metode asosiasi bebas ( bebas melakukan imajenasi persepsi menurut masing – masing individu ) dan analisis mimpi tranferen untuk memperbaiki traumatic masa lalu
2. Interpersonal Halusinasi Pada model ini kelainan jiwa seseorang biasa muncul akibat adanya ancaman, yang mana ancaman tersebut menimbukan ansietas, yang mana ansietas tersebut timbul diakibatkan seseorang mengalami konflik saat berhubungan dengan orang lain ( INTERPERSONAL ) Peran perawat dalam hal ini sebagai berikut: - Berupaya membangun rasa aman klien dalam berhubungan dengan orang lain seperti “ saya senang berbicara dengan anda, saya siyap membantu anda, anda sangat menyenangkan bagi saya.” berupaya berbagi (sharing) mengenai hal-hal yang dirasakan klien. Mencaritahu apa yang biasa dicemaskan oleh klien saat berhubungan dengan orang lain Berupaya bersikap empati
3. Sosial ISOS Pada model ini seorang akan mengalami gangguan atau mengalami penyimpangan perilaku apabila terdapat bayak faktor social dan faktor lingkungan yang akan memicu munculnya setres. Prinsip terapinya adalah: pentingnya modifikasi lingkungan dan adanya dukungan social. Peran perawat adalah menggali system social klien seperti suasana dirumah, kantor, sekolah dan masyarakat.
4. Eksistensi HDR Menurut model ini gangguan jiwa terjadi bila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya yang menyebapkan individu tersebut tidak memiliki kebanggaan terhadap dirinya Prinsip terapinya: Mengupayakan individu untuk bergaul dengan orang lain. Mencari tahu aspek positif klien dan mengajak klien memahami riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau sebagai panutan Memperluas kesadaran diri dengan intropeksi diri untuk meendorong klien menerima jati dirinya sendiri.
5. Supportive terapi Psikosomatis Penyebap gangguan pada konsep ini adalah factor biopsikososial dan respon maladaptifsaat ini yang muncul akan berakumulasi menjadi satu. Prinsip terapinya : menguatkan respon koping adaptif, individu diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuatan – kekuatan pada dirinya, lalu nanti kekuatan yang mana akan menjadi pemecahan masalah yang dihadapi.
6. medical Gangguan jiwa model ini kecendrungan muncul akibat multifactor yang kompleks, meliputi: aspek fisik, genetik, lingkungan, dan factor social sehingga penatalaksanaannya adalah: dengan pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, farmalogis dan tehnik interpersonal.
Sehat jiwakah anda pada hari ini……? Standart Pernafasan Dalam 1 Menit Kecendrungan Setres : >20/menit Normal : 12 -20/ menit Kecendrungan Menaraik Diri : <12/menit
Referensi Kusumawati Farida dan Hartono Yudi. 2013.Buku Ajar Keperawatan jiwa Jakarta.salemba medika Nasir,Abdul dan Muhith,Abdul.2011.Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta.salemba medika