Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pemeliharaan Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
Pengertian Usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Urgensi Supaya karyawan bersemangat bekerja, berdisiplin tinggi dan bersikap loyal dalam menunjang tujuan perusahaan.
Tujuan Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
Asas-asas Asas manfaat dan efisiensi Asas kebutuhan dan kepuasan Asas keadilan dan kelayakan Asas peraturan legal Asas kemampuan perusahaan
Metode Komunikasi Insentif Kesejahteraan karyawan Kesadaran dan keselamatan kerja Hubungan industrial Pancasila
1. Komunikasi Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing dan evaluative. Simbol komunikasi bisa berupa suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata dll. Manajemen adalah komunikasi (Lawrence D. Brennan) Kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi efektif (Hanry Clay Lindgren) Komunikasi disebut efektif jika informasi disampaikan dalam waktu singkat, jelas/dipahami, dipersepsikan/ditafsirkan dan dilaksanakan sama dengan maksud komunikator oleh komunikan.
2. Insentif Insentif adalah daya stimulus yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. Karyawan yang berprestasi baik diberikan insentif positif, sedangkan karyawan yang kurang berprestasi diberikan insentif negatif. Metode insentif yang paling tepat adalah metode yang adil dan layak, diberikan di saat yang tepat, serta diberikan secara terbuka.
Jenis-jenis Insentif Insentif positif daya stimulus dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar. Insentif negatif daya stimulus dengan memberikan ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi standar.
Bentuk-bentuk Insentif Insentif nonmaterial daya stimulus yang diberikan kepada karyawan berbentuk penghargaan /pengukuhan berdasarkan prestasi kerja seperti piagam, piala atau medali. Insentif sosial daya stimulus yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya seperti promosi, mengikuti pendidikan atua naik haji.
Insentif material daya stimulus yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya berbentuk uang dan barang. Insentif material ini bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.
3. Pengertian dan Program Kesejahteraan Kesejahteraan karyawan (kompensasi tidak langsung) adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yagn diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat. Program kesejahteraan harus diinformasikan secara terbuka dan jelas, waktu pemberiannya tepat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Sejahtera adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan- kebutuhan secara relatif dan ada rasa aman dalam menikmatinya.
Kompensasi langsung & Kompensasi tidak langsung Persamaan Perbedaan Merupakan pendapatan bagi karyawan. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keterikatan karyawan. Biaya bagi perusahaan. Dibenarkan oleh peraturan legal, jadi bisa dimasukka dalam neraca fiskal perusahaan tersebut. Kompensasi langsung (gaji/upah) wajib dibayar perusahaan, sedangkan kompensasi tidak langsung (kesejahteraan) diberikan atas kebijaksanaan saja bukan kewajiban atau sewaktu-waktu dapat ditiadakan. Gaji/upah dibayar dengan finansial (uang/barang), sedangkan kesejahteraan diberikan dengan finansial dan nonfinansial (fasilitas). Gaji/upah waktu dan besarannya tertentu, sedang kesejahteraan tidak tertentu.
Tujuan Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan. Mengefektifkan pengadaan karyawan. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
Asas Keadilan dan kelayakan, tidak melanggar peraturan legal pemerintah serta didasarkan atas kemampuan perusahaan.
Jenis-jenis No. Ekonomis Fasilitas Pelayanan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Uang pensiun Uang makan Uang transpor Uang lebaran.natal Bonus/gratifikasi Uang duka kematian Pakaian dinas Uang pengobatan Mushola/masjid Kafetaria Olahraga Kesenian Pendidikan/seminar Cuti dan cuti hamil Koperasi dan toko Izin Puskesmas/dokter Jemputan karyawan Penitipan bayi Bantuan hukum Penasihat keuangan Asuransi/astek Kredit rumah
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) K3 harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Bahkan perlu diberi hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman (seperti masker, sarung tangan, tutup mulut dan hidung) saat bekerja. K3 merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.
5. Hubungan Industrial Pancasila (HIP) Hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (buruh, pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan UUD 1945 yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional. HIP sebagai wahana menuju ketenangan kerja dan stabilitas sosial ekonomi untuk pembangunan nasional.
Kesimpulan Untuk mewujudkan pemeliharan karyawan yang baik dilakukan dengan metode komunikasi, insentif, kesejahteraan, KKK dan HIP” yang sesuai dan harmonis, agar tujuan optimal perusahaan, karyawan dan masyarakat tercapai.