(Haryono Wicaksono dan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEVELS OF MANAGEMENT : First Line Manager
Advertisements

PERENCANAAN SDM GLOBAL
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembangunan / Pengembangan Sistem Informasi
Merumuskan Visi dan Misi
Oleh : Dudun Ubaedullah
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
PERENCANAAN.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN STRATEGIC PLANNING AND BUDGETING KELOMPOK 1 6 AK2 . YULIA NOVITA SUPERI JAHUDA
METODOLOGI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM
PERENCANAAN.
PERENCANAAN OPERASIONAL
Materi Sesi ke 8 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
BAB IV PERENCANAAN.
TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
FUNGSI PERENCANAAN.
Materi – 03 Sistem Kantor.
2. Menentukan tujuan dan sasaran
PERENCANAAN KURIKULUM
Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi
Program MPMT PPs UT MATERI INISIASI 8 MPMT5203 METODOLOGI PENELITIAN
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
PERTEMUAN 3 P E R E N C A N A A N (PLANNING).
Konsep Sistem dan Prosedur Konsep Informasi Konsep Sistem Informasi
PERENCANAAN (PLANNING)
Materi Bab 5 Sistem Informasi
Oleh Untung Widodo, SE, MM
Model Deskriptif Manajemen Strategik
Ruang Lingkup dan Manfaat Penelitian
MANAJEMEN UMUM.
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
SESI 04: PROSES PERENCANAAN
Fungsi dan Proses Perencanaan serta Pengendalian
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
MANAJEMEN PROYEK ASALAMUALAIKUM Wr. Wb..
PERENCANAAN ( PLANNING )
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
Sessi 3 PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
Mengelola Perusahaan Bisnis
PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK (POLICY FORMULATION)
PENGANTAR MANAJEMEN Disusun oleh : 1. Febri Kartikasari ( )
Suatu Fungsi Manajemen
TM1 PENDAHULUAN ; KONSEP RISET OPERASI DALAM SIM
SEMINAR PROFOSAL PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MAKASSAR Muh.Kasim NIM : PP
3. perencanaan Hakikat perencanaan
Pengantar MANAJEMEN (Konsep Dasar Manajemen)
PERENCANAAN PLANNING.
MANAJEMEN AGRIBISNIS Manajemen merupakan serangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan.
BAB 5 PROSES PERENCANAAN DI SUSUN OLEH: HILMAN PRAKARSA S
ALPHA NADEIRA MANDAMDARI
Merumuskan Visi dan Misi
STRATEGI KEBIJAKAN.
PERENCANAAN KURIKULUM
PERENCANAAN STRATEGIS.
Konsep Sistem dan Prosedur Konsep Informasi Konsep Sistem Informasi
Merumuskan Visi dan Misi
Model problem based learning
FUNGSI-FUNGSI DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Jawaban nomor 5 Yoshi Cinda
PERENCANAAN SDM.
Mengelola Perusahaan Bisnis
MANAJEMEN AGRIBISNIS Manajemen merupakan serangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan.
TEORI PERENCANAAN 22/09/2018.
Pendekatan Perencanaan
Pendekatan Perencanaan
* Guru : a) menjadi kritik membangun bagi guru untuk melecut semangat sehingga performa mengajarnya akan semakin meningkat dari waktu ke waktu, b) menjadi.
Perencanaan Strategis
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
PERTEMUAN 3: KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN
“KONSEP PERENCANAAN KESEHATAN” 1.AYU SAPIRA 2.ANDRE 3.KHADAFI NAMA KELOMPOK :
Transcript presentasi:

(Haryono Wicaksono dan PERENCANAAN Perencanaan adalah suatu proses antisipasi tentang kejadian dan kondisi masa mendatang, dan menentukan upaya terbaik untuk pencapaian tersebut. (Haryono Wicaksono dan Euis Hernawati)

Perencanaan Pendidikan Suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada

Proses Perencanaan Pendidikan Pengumpulan dan pengolahan data, Diagnosis, Perumusan kebijakan, Perkiraan kebutuhan masa depan, Perhitungan biaya, Penetapan sasaran, Perumusan rencana, Perincian rencana, Implementasi rencana, Evaluasi rencana, dan Revisi rencana

Tahap Penyusunan Perencanaan Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal ini harus cermat, karena fungsi kajian akan memberikan masukan tentang: (a) pencapaian program sebelumnya; (b) sumber daya apa yang tersedia, dan (c) apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.

Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran perencanaan yang hendak dicapai. Perumusan tujuan perencanaan pendidikan harus berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam kebutuhan atau taksiran (assessment) layanan pendidikan yang diperlukan.

Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas kebijakan apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan prioritas kebijakan ini harus dijabarkan kedalam strategi dasar layanan pendidikan yang jelas, agar memudahkan dalam pencapaian tujuan.

Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut layanan pedidikan pada aspek akademik dan non akademik

Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber daya (sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material). Apabila perencanaan disusun berdasarkan sumber daya yang tersedia secara cermat dan akurat, akan menghasilkan tingkat kelayakan rencana pendidikan yang baik.

Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh: kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah, karyawan, dan siswa); iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu tim kerja (team work) yang handal; dan kontrol atau pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau implementasi program layanan pendidikan.

Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai (mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan, sebagai feedback(masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan revisi program untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.

TEORI PERENCANAAN SYNOPTIC TRANSACTIVE ADVOCACY RADIKAL SITAR

Teori Synoptic Disebut juga system planning, rational system approach, rasional comprehensive planning. Menggunakan model berfikir system dalam perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang disbebut visi. Langkah-langkah dalam perencanaan ini meliputi : a.    pengenalan masalah, b.    mengestimasi ruang lingkup problem c.    mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian, d.    menginvestigasi problem, e.    memprediksi alternative, f.    mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.

Teori transactive Menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive yaitu berkembang dari individu ke individu secara keseluruhan.

Teori advocacy Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari  pengamatan secara empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai advocacy (mempertahankan dengan argumentasi). Kebaikan teori ini adalah untuk kepentingan umum secara nasional. Karena ia meningkatkan kerja sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan meningkatkan kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah/ atau badan pusat.

Teori radikal Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan. Perencanaan ini bersifat desentralisasi dengan partisipasi maksimum dari individu dan minimum dari pemerintah pusat / manajer tertinggilah yang dapat dipandang perencanaan yang benar. Partisipasi disini juga mengacu kepada pentingnya kerja sama antar personalia. Dengan kata lain teori radikal menginginkan agar lembaga pendidikan dapat mandiri menangani lembaganya. Begitu pula pendidikan daerah dapat mandiri menangani pendidikannya.

Teori SITAR Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas sehingga lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat atau lembaga tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori ini menjadi SITARS yaitu S terakhir adalah menunjuk huruf awal dari teori situational. Berarti teori baru ini di samping mengombinasikan teori-teori yang sudah ada penggabungan itu sendiri ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan dan masyarakat.