BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pendidikan Islam di Indonesia dan Pembaharuannya
Advertisements

PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
NEGARA, BANGSA, NEGARA-BANGSA
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
Mata pelajaran IPS Semester 1 untuk kelas VIII (Delapan)
A. Pengertian Pergerakan Nasional
Standar Kompetensi 1. memahami hakikat bangsa dan negara
Hakikat PKn.
BAB II IDENTITAS NASIONAL.
Pendidik Nasionalis Yang Agamis
Hukum adat Sebuah Pengantar
Liberalisme Demokrasi Sosialisme Pan Islamisme
Hak Dan Kewajiban.
IDENTITAS NASIONAL.
Identitas Nasional.
Pertemuan 2 NEGARA DAN BANGSA Matakuliah: O0032 – Pengantar Ilmu Politik Tahun: 2008.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Pertemuan ke-5.  Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik  Contoh: manusia.
Sastra Korea dapat dibagi menjadi :
BAB 1 Pembelaan Negara A. Negara B. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Teori ETNISITAS.
Konsep Dan Hakikat Nasionalisme
Masa kolonial Belanda Cakdiyon.blogspot.com.
120 menit Sejarah / program: IPA 1.
Pertemuan ke-3.
BAB VIII SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
CITA-CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
Sejarah Pendidikan di Indonesia Kelompok 6 : Afra Fiqri Kamilah
“GAGASAN TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN”
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
TEORI POSKOLONIAL MENGENAI PERUBAHAN SOSIAL
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Struktur masyarakat Hindia Belanda awal abad 20
Konsep Dasar Pendidikan Makro
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
PENGERTIAN KOPERASI Koperasi adalah badan usaha atau organisasi ekonomi kerakyatan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang juga merupakan anggota dari.
Teori ETNISITAS.
GLOBALISASI Disampaikan pada Pertemuan Ke-10. Oleh :
Perbandingan Pendidikan
BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA
Pancasila Sebagai Identitas Nasional
STRATEGI POLITIK NU MASA PENJAJAHAN JEPANG
BAB 2 PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN DI INDONESIA
Pertemuan 3 Identitas Nasional Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
BAB 4 MENUMBUHKEMBANGKAN KESADARAN NASIONAL INDONESIA
NASIONALISME MASYARAKAT PAPUA SEBAGAI WARGA NEGARA INDONESIA
Organisasi Pergerakan
Masa kolonial Belanda.
Geografi Politik Untuk analisis Asia Pasifik
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL
(Kebangsaan Indonesia)
Pelaksanaan Politik Etis
Struktur sosial masyarakat
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PENJAJAHAN
POLITIK ETIS.
POLITIK ETIS.
PRESENTASI KELOMPOK I AHMAD FAISAL ASnUN NUR INTANG SRI ISRAYANI.
PROGRAM PASCA SARJANA KEUANGAN SYARIAH STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
Tugas IPS Kolonialisme Barat
Perkembangan Perencanaan
SEJARAH KOPERASI - KOPERASI MUNCUL PERTAMA KALI PADA AWAL ABAD 19 - PENERAPAN SISTEM KAPITALIS DI EROPA MEMBUAT BURUH MERASA TERTINDAS DAN UNTUK MEMBEBASKAN.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. Menggali sumber sosiologis & politis tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia Membangun argumen tentang dinamika.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. KONTRAK BELAJAR Perkuliahan / Kehadiran : 30% Tugas / Quiz : 35% UTS : 15% UAS : 20% 2.
1 BABBAB KELOMPOK SOSIAL. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:  Mendeskripsikan pengertian kelompok sosial  Mengidentifikasi.
Transcript presentasi:

BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan pengertian nasionalisme atau kesadaran nasional; mengidentifikasi pengaruh perluasan kekuasaan kolonial barat terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia; mengidentifikasi pengaruh perkembangan pendidikan barat terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia; perkembangan pendidikan Islam Indonesia.

PETA KONSEP

PENGERTIAN NASIONALISME ATAU KESADARAN NASIONAL Istilah Nasionalisme berasal dari kata bahasa Latin natio yang berarti ‘kelahiran’ atau ‘macam-macam ikatan yang didasarkan pada satu garis keturunan yang sama’. Dalam Bahasa Inggris, natio berubah menjadi nation yang berarti ‘bangsa’ atau ‘sekelompok manusia yang tinggal di suatu daerah tertentu, memiliki kesadaran untuk bersatu karena memiliki nasib, cita-cita, dan tujuan yang sama’. Dengan demikian, nasionalisme berarti perasaan cinta dari semua komponen bangsa terhadap bangsa dan tanah airnya yang timbul karena kesamaan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal, dan berkeinginan untuk mempertahankan serta mengembangkannya sebagai milik bersama.

PENGERTIAN NASIONALISME ATAU KESADARAN NASIONAL Nasionalisme sendiri umumnya tumbuh dan berkembang di kalangan kaum terpelajar suatu bangsa. Nasionalisme di kalangan terpelajar ini tumbuh karena sejumlah alasan atau faktor. Pertama, kesadaran akan kesamaan politik yang disebabkan oleh penindasan atau penjajahan oleh bangsa lain atau oleh penguasa yang otoriter. Kedua, kesadaran akan kesamaan kultural seperti kesamaan ras, bahasa, tradisi, sejarah, dan budaya. Ketiga, kesadaran akan persamaan fisik seperti tanah air dan geografi. Keempat, kesadaran akan kesamaan agama dan ideologi.

PENGARUH PERLUASAN KEKUASAAN KOLONIAL BARAT Kekuasaan kolonial Barat di Indonesia pada mulanya hanya ingin pendominasi perekonomian. Di kemudian hari, kaum kolonial juga berusaha mendominasi wilayah Indonesia secara politik. Akibat dari perluasan kekuasaan kolonial Barat ini, rakyat Indonesia menderita kemiskinan dan keterbelakangan. Penjajahan dan penindasan beratus tahun yang dilakukan penjajah Barat itu akhirnya menimbulkan kesadaran bangsa Indonesia. Hal ini dicapai melalui pendidikan setelah Pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan Politik Etis.

POLITIK ETIS Politik Etis adalah kebijakan pemerintah kolonial Belanda sebagai balas budi terhadap kemakmuran Belanda yang berasal dan Hindia Belanda (Indonesia). Politik Etis sendiri berawal dari anjuran C. van Deventer (Politikus Belanda) dan Pieter Brooshooft (wartawan koran De Locomotief). Kebijakan Politik Etis terdiri dari: Irigasi, pembangunan dan perbaikan pengairan dan bendungan untuk pertanian. Emigrasi, pengorganisasian perpindahan penduduk (transmigrasi). Edukasi, penyelenggaraan pendidikan.

PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA BARAT Pemerintah Belanda secara lambat laun mendirikan sekolah-sekolah. Mula-mula sekolah yang dibuka terbatas sampai tingkat rendah saja. Baru dalam dasawarsa kedua abad ke-20 dibuka sekolah tingkat menengah. Sejak tahun dua puluhan, dibuka pula sekolah tingkat tinggi.

PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA BARAT Jumlah sekolah di Indonesia pada tahun 1900 dan 1928.

SISTEM PENDIDIKAN BARAT Sistem pendidikan Barat yang dilaksanakan harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia, terutama mengenai bahasa pengantar maupun sistem pengajarannya. Pada masa itu, ada empat kategori sekolah, yaitu: Sekolah Eropa yang sepenuhnya memakai model sekolah negeri Belanda (tipe 1). Sekolah bagi pribumi yang memakai bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar (tipe 2). Sekolah bagi pribumi yang memakai bahasa daerah/pribumi sebagai bahasa pengantar (tipe 3). Sekolah yang memakai sistem pribumi (tipe 4).

SISTEM PENDIDIKAN BARAT Sistem pengajaran kolonial ketika dibagi dalam dua jenis, yaitu: Pengajaran pendidikan umum. Pengajaran kejuruan.

SEKOLAH-SEKOLAH SWASTA Di samping sekolah-sekolah yang diselenggarakan pemerintah kolonial, muncul pula sekolah-sekolah swasta. Contohnya Taman Siswa dan sekolah-sekolah lain yang diselenggarakan komunitas agama tertentu, seperti Muhammadiyah (Islam), Missi (Katolik), dan Zending (Kristen).

PARA PENGURUS TAMAN SISWA

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Pada masa sebelumnya, pendidikan Islam di Indonesia dicampuri oleh bermacam-macam ajaran mistik, penghormatan pada guru secara berlebihan, sistem pengajaran yang masih sederhana, dan lain-lain. Setelah timbulnya gerakan pembaharuan, pendidikan Islam dimodernisasikan dengan mengubah sistem pengajaran dan kurikulum yang lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Muncul kemudian sekolah-sekolah yang didirikan oleh organisasi Muhammadiyah.

K.H. AHMAD DAHLAN K.H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Dalam setiap pengajarannya ia sering menanamkan kepada muridnya bahwa cinta kepada tanah air adalah sebagian dari iman.