M I P METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN
SAINS DAN PENELITIAN PEMERINTAHAN Couriousitas merupakan kodrat alamiah manusia. Manusia dalam benak hatinya selalu ada HASRAT INGIN TAHU Mengembangkan DAYA NALAR disalurkan melalui PENELITIAN
MANUSIA ITU TIADA LAIN ADALAH MAHLUK PENCARI KEBENARAN BERTANYA BERARTI INGIN MENCARI JAWABAN. JAWABAN YANG DIHARAPKAN ADALAH JAWABAN YANG TEPAT ATAU YANG BENAR. MANUSIA ITU TIADA LAIN ADALAH MAHLUK PENCARI KEBENARAN
BERTANYA JUGA BERARTI BERFIKIR. ORANG BERFIKIR BERARTI ORANG ITU SEDANG BERTANYA-TANYA. ORANG YANG TIDAK BERTANYA SAMA DENGAN ORANG YANG TIDAK BERFIKIR. JADI ORANG YANG TIDAK PERNAH BERTANYA SAMA DENGAN ORANG YANG TIDAK PERNAH BERFIKIR.
CARA-CARA MENCARI KEBENARAN Penemuan secara kebetulan Melalui trial and error(percobaan dan kesalahan) Melalui otoritas (kewibawaan) Pemecahan dengan cara spekulasi Dengan berfikir kritis Melalui Penelitian Ilmiah
MENCARI KEBENARAN MELAUI PENELITIAN ILMIAH Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran dsampai pada taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat (kausalitas) dan bahwa setiap gejala yang nampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah. Sebab akibat bukan suatu masalah yang gaib, bukan suatu permainan kira-kira, bukan pula suatu yang diterima atas otoritas. Dengan sikap yang berbeda ini manusia telah berhasil menerangkan berbagai gejala yang nampak dan menunjukan kepada kita sebab musabab yang sebenarnya dari suatu atau serentetan akibat, misalnya:
A B A B D C B D
BUDAYA POLITIK PARTISIPASI POLITIK PENDAPATAN PARTISIPASI POLITIK STATUS SOSIAL TINGKAT DEMOKRASI EKONOMI
Sejalan dengan sikap itu maka metode penelitian akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah dibarengi dengan bukti-bukti yang meyakinkan, bukti-bukti mana dikumpulkan melalui prosedur yang sistematis, jelas dan terkontrol. Jadi metode penelitian ilmiah ituh dapat diartikan sebagai kegiatan yang sistematis dan terkontrol secara empirik terhadap sifat-sifat dan hubungan-hubungan antara berbagai fariabel yg di duga terhadap fenomena yang diselidiki. Sebagai jalan untuk memecahkan suatu masalah orang menggunakan berpikir replektif dengan prosedur yang sesuai dengan tujuan dan sifat penelitian.
Sikap meneliti adalah sikap yg tidak bersifat sepihak (subyektif) melainkan obyektif. Atau Bebas Nilai. Langkah-langkah sikap obyektif cirinya: a. Jelas perumusan masalah dan tujuannya b. Ada penetapan postulat dan hipotesis c. Tegas dalam metode kerja d. Benar dalam pengumpulan data e. Tepat dalam pengolahan data
ADA BEBERAPA HAL YANG DIBUTUHKAN OLEH SEORANG ANALIS DAN PENELITI PEMERINTAHAN: Teori, teori ini merupakan landasan dalam penelitian Masalah, yaitu setiap kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkannya. Peneliti membutuhkan rencana penelitian Peneliti membutuhkan hiposkripsi. Hiposkripsi adalah jawaban sementara tentang masalah yang akan dipecahkan, yang selanjutnya hiposkripsi itu akan diuji di lapangan penelitian. Hipotesis itu berguna untuk: a. Menjelaskan masalah b. Untuk mengarahkan peneliti dalam penelitian 5. Peneliti membutuhkan data
Peneliti membutuhkan fasilitas Peneliti membutuhkan fasilitas.Rencana penelitian banyak mengalami kegagalan karena kurangnya fasilitas. Peneliti membutuhkan kebebasan. Peneliti harus bebas berfikir, bebas membuat rencana, bebas melaksanakan dan mengolah rencana, bebas menarik kesimpulan dan bebas mempublikasikannya. Titik tolak peneliti adalah kebenaran dan titik akhirnya kebenaran pula.Jadi bila ia memulai bergerak karena tertekan oleh hasrat atau cita-cita tertentu dari dalam dirinya maupun dari luar yang mengabaikan kebenaran ini,ia tidak lagi bebas untuk menyusun hiposkripsinya,ia tidak lagi bebas untuk mengumpulkan datanya,yang akibatnya hasil penelitian akan sumbang,diwarnai oleh kecenderungan-kecenderungan yang berada di luar garis penemuan ilmiah.
CONTOH-CONTOH TEMA/TOPIK DALAM KAJIAN ILMU PEMERINTAHAN KHUSUSNYA DALAM PEMBUATAN skripsi Birokrasi Pemerintahan Ekologi dalam Pemerintahan Peranan legislatif daerah Eksekutif di daerah Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan Good Governance Reinventing Government Otonomi dan Disintegrasi Demokrasi, Desentraisasi dan Otonomi Pelayanan Publik
11. Kebijakan Publik 12. Hubungan Pusat Daerah 13. Pendapatan asli daerah 14. Struktur dan kultur pemerintah daerah 15. Organisasi dan manajemen pemerintah daerah 16. Penyelenggaraan pemerintahan desa 17. Hubungan kepela daerah dengan DPRD 18. Proses pemeilihan Kepala Daerah 19. Proses pemilihan Kepala Desa 20. Demokrasi di desa 21. Kontrol masyarakat atas tindakan pemerintahan 22. Kinerja pemerintahan daerah
SEKIAN & TERIMA KASIH