MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.
Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles). Siklus informasi ini bisa dijelaskan dengan gambar dibawah ini:
informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut : Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspetasi semula; Dapat dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi; Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai;
Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi Proses pembuatan keputusan; Mudah dipahami, yaitu disajikan dalam format mudah dimengerti; Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.
Penyajian Data Data dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk guna mempermudah penggunanya dalam menyampaikan suatu informasi. Jenis Penyajian Data secara umum data dapat dibagi menjadi dalam tiga bentuk yaitu : Narasi/ tulisan, data yang seperti ini tidak terlalu rumit dan cenderung sederhana sehingga bisa dijelaskan secara singkat dengan suatu narasi. Tabel Diagram/ Grafik/ Gambar
Data paling sering disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, berikut ini adalah beberapa jenis dari grafik: Histogram Grafik ini disebut juga Bar diagram yakni grafik berbentuk segi empat. Dasar pembuatan dengan menggunakan batas nyata atau titik tengah.
Poligon Grafik ini juga populer dengan sebutan poligon frekuensi. Dibuat dengan menghubungkan titik tengah dalam bentuk garis (kurve). Grafik ini mendasarkan pada titik tengah dalam pembuatannya.
Grafik Ogive Disebut juga grafik frekuensi meningkat, karena cara pembuatannya dengan menjumlah frekuensi pada tiap nilai variabel.
Bagan melingkar/ grafik melingkar, yaitu grafik atau bagan berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan proporsi data.
Grafik Batang atau balok, yaitu grafik yang berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai data yang bersangkutan. Setiap batang tidak boleh saling melekat atau menempel dan jarak tiap batang harus sama. Susunan grafik ini boleh tegak atau mendatar.
Kartogram atau peta statistik, yaitu grafik data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan diwakili oleh lambang tertentu dalam sebuah peta. Biasanya untuk menggambarkan kepadatan penduduk, curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil pertambangan dan sebagainya.
Piktogram, yaitu grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dalam penyajiannya. Satu lambang bisa mewakili jumlah tertentu.
Grafik garis, yaitu grafik data berupa garis yang diperoleh dari ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada bilangan. Grafik ini dibuat dengan 2 sumbu yakni sumbu X menunjukkan bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun, ukuran dan sebagainya. Sedangkan pada sumbu Y ditempatkan bilangan yang sifatnya berubah-ubah seperti, harga, biaya dan jumlah.
Nilai Informasi Untuk maksud mendapatkan informasi tersebut sepadan atau lebih besar atau lebih efektif dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dikatakan informasi tersebut bernilai. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Informasi dalam Teori Komunkasi Dalam perkembangan komunikasi, teori informasi merupakan salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori selanjutnya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teori tentang komunikasi yang banyak dijadikan bahan rujukan:
Teori Model Lasswell Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).
Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Teori ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum.
Teori Informasi atau Matematis Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding).
Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
Bentuk Komunikasi Klasifikasi itu didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang studinya. Berikut ini bentuk komunikasi menurut para pakar:
Menurut kelompok sarjana komunikasi Amerika. Kelompok sarjana komunikasi Amerika yang menulis buku human communication (1980) membagi komunikasi atas lima macam tipe, yakni Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication), Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational Comminication), Komunikasi Massa (Mass communication), Komunikasi Publik (Public Communication).
Menurut Josep A. Devito Josep A Devito seorang profesor komunikasi di city university of New York dalam bukunya (1982) membagi komunikasi atas empat macam, yakni Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Kelompok Kecil, Komunikasi Publik, dan Komunikasi Massa.
Menurut R. Wayne Pace dan teman-temannya Wayne peace dan temanya yang merupaka akademisi dari Brigham Young University dalam bukunya Techniques for Effectife Communication (1979) membagi komunikasi atas tiga tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi serta komunikasi khalayak.
Menurut sarjana komunikasi aliran Eropa Beberapa sarjana komunikasi aliran Eropa hanya membagi komunikasi menjadi dua macam, yakni Komunikasi Antar Pribadi dan Komunikasi Massa. Di Indonesia ada kalangan yang membagi komunikasi menjadi dua macam, yakni Komunikasi Massa dan Komunikasi Sosial.
Menurut pakar Ilmu Komunikasi Para pakar ilmu komunikasi mengelompokkan pembagian komunikasi dalam bentuk yang bermacam-macam. Sebagaimana telah dipaparkan Dedy Mulyana dalam bukunya berjudul Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar bahwasanya komunikasi dilihat dari peserta komunikasinya terbagi menjadi beberapa bagian, yakni Komuniikasi dengan Diri Sendiri, Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Massa, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Kelompok.
Kualitas Informasi Informasi dikatakan berkualitas jika memiliki syarat-syarat berikut : Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Komponen akurat meliputi : Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
Tepat waktu, Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasidisebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untukmendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya Mudah, Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh